anemia.Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi
janin yang dikandung. Menurut penelitian Hendro 2009, di Puskesmas Medan Johor dengan
desain penelitian cross sectional juga menunjukkan adanya hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Proporsi anemia pada ibu
hamil dengan jarak kehamilan 2 tahun 56,8. Hal ini bisa menyebabkan resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.
Banyak wanita yang tidak sempat memulihkan tenaga antara jarak kehamilan.Hal ini membuat wanita lebih sering mengalami tingkat kesehatan
yang buruk, komplikasi kehamilan dan persalinan.Berbagai penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan
sebelumnya sehingga belum siap untuk kehamilan berikutnya Sanusi, 2009.
5.4. Hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil
Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 1 orang 100,0 paritas yang beresiko dan 22 orang
61,1 tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 14 orang 38,9 yang tidak beresiko.
Berdarkan uji statistik di peroleh p =0,662 α 0,05, artinya Ho ditolak
berarti tidak ada hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil. Proporsi responden yang anemia dan paritasnya beresiko sebanyak 1 orang 100,0,
responden yang tidak anemia dan paritasnya tidak beresiko sebanyak 14 orang 38,9. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui responden lebih banyak yang
paritas 0-4 kali melahirkan yang anemia dibandingkan dengan ibu yang lebih dari 5 kali melahirkan yang anemia.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Juliana 2013 bahwa paritas 5 melahirkan dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, seperti meningkatkan resiko terjadinya kematian janin didalam kandungan dan pendarahan sebelum dan setelah melahirkan, lebih sering dijumpai
pada wanita yang anemia dan hal ini dapat berakibatka vatal, sebab wanita hamil yang anemia tidak dapat mentoleransi kehilangan darah.
5.5. Hubungan perolehan tablet zat besi Fe yang diterima dan yang dikonsumsi dengan anemia pada ibu hamil
Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 13 orang 48,1 yang sesuai menerima dan
mengkonsumsi tablet zat besi Fe sesuai dengan usia kehamilan dan 10 orang 100,0 tidak sesuai. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat
14 orang 51,9 . Berdarkan uji statistik di peroleh p
=0,003 α 0,05, artinya Ho ditolak berarti tidak ada hubungan perolehan tablet zat besi Fe yang diterima dan yang
dikonsumsi yang sesaui dengan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil. Jumlah tablet besi Fe yang dikonsumsi ibu hamil menurut standart yang
diberikan oleh Depkes dan WHO adalah minimal 90 tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambahan darah dengan dosis satu kali
sehari selama kehamilan Depkes, 2009. Namun dari hamil penelitian diketahui bahwa seluruh ibu hamil yang ada
di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung sebagian besar