1.4.Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung untuk peningkatan kesehatan ibu hamil di masa yang akan
datang, agar tidak terjadi anemia pada saat hamil.
2. Masukan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan dan dapat
dijadikan referensi untuk penelitia selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kesehatan Reproduksi Ibu Hamil
Kesehatan ibu hamil yang dimulai dari konsepsi hingga melahirkan, ibu dan anak merupakan satu kesatuan yang erat dan tak terpisahkan.Kesehatan ibu,
fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya Pinem, 2009.
2.2. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah eritrosit dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsi-fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan Wasnidar, 2009. Anemia dalam kehamilan yang paling sering di jumpai adalah anemia gizi
besi.Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia.Anemia pada ibu hamil sering terjadi anemia gizi besi yang dikarenakan kurangnya asupan besi
dalam darah.Sehingga berpengaruh buruk terhadap janin Prawirodharjo, 2009. Kriteria Anemia menurut WHO adalah : laki-laki dewasa Hb 13 gr,
wanita dewasa tidak hamil Hb 12 gr, wanita hamil 11 gr. Derajat anemia berdasarkan kadar hemoglobin menurut WHO, Ringan sekali Hb 10 gr batas
normal, Ringan Hb 8 gr- 9,9 gr, Sedang Hb 6gr- 7,9gr, Berat Hb 6gr. Menurut Departemen Kesehatan derajat Ringan sekali Hb 11 gr, ringan Hb 8 gr-11 gr,
Sedang Hb 5gr-8gr, Berat Hb 5grTarwoto, 2010.
2.2.1. Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr pada trimester I dan trimester III atau kada hemoglobin 10,5 gr
pada trimester II Depkes RI,2009. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah
dan terjadi perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang Prawirohardjo, 2009.
2.2.2. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Tarwoto 2010 penyebab anemia secara umum adalah: kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor
kemiskinan, penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare, dan kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,
perdarahan akibat luka. Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat
besi.Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hemoglobin. Anemia gizi besi dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: kandungan
zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan, meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, meningkatnya pengeluaran zat besi
dari tubuh.
2.2.3. Tanda Anemia
Tanda-tanda anemia adalah sebagai berikut : 1 . Letih, sering ngantuk
2 . Pusing, lemah