Dari semua alasan yang diberikan ibu hamil menunjukan bahwa mereka belum paham bagaimana menjaga kesehatan saat hamil agar tidak terjadinya
anemia. Menurut penelitian Juliani 2013, pengetahuan kurang akan berpengaruh terhadap penyakit, yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil, dikarenakan dengan cukup dan kurangnya pengetahuan ibu tentang pencegahan anemia pada anemia pada ibu hamil.
5.2. Hubungan umur dengan anemia pada ibu hamil
Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 16 orang 88,9 umur yang beresiko dan 7 orang
36,8 tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 2 orang 11,1 yang umur beresiko dan 12 orang 63,2 umur yang tidak
beresiko. Berdasarkan uji statistik peroleh p
=0,001 α 0,05, artinya Ho ditolak berarti ada hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hal ini
menunjukkan bahwa umur ibu-ibu hamil yang beresiko di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung sebanyak 16 responden yang anemia.
Menurut penelitian Ridwan 2009, analisis ada hubungan umur dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah
responden dengan umur 20-35 tahun sebanyak 16 orang 88,9 dan pada umur 20-35 tahun sebanyak 7 orang 36,8 yang menderita anemia.
Umur seorang ibu berkaitan dengan alat-alat reproduksi wanita.Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun.Kehamilan diusia 20 dan
35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia 20 tahun
secara biologis belum optimal emosional cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemunduran zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan serta
berbagai penyakit yang sering terjadi diusia ini. Hasil analisis didapatkan bahwa umur ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
Menurut penelitian Zebua 2011, juga menyatakan bahwa penelitiannya ada hubungan anatra umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Berbagai
faktor yang saling bepengaruh dan tidak menutup kemungkinan usia yang matang sekalipun untuk hamil yaitu usia 25-35 tahun angka kejadian anemia jauh lebih
tinggi. Dan menurut penelitian Juliana 2013, umur 20 tahun membutuhkan zat besi lebih banyak untuk keperluan pertumbuhan diri sendiri serta janin yang akan
dikandungnya.
5.3. Hubungan jarak kehamilan dengan anemia pada ibu hamil
Dari hasil penelitian menunjukan terdapat bahwa dari 23 ibu hamil yang mengalami anemia terdapat 21 orang 75,0 jarak kehamilan yang beresiko dan
2 orang 25,0 tidak beresiko. Sedangkan 14 orang ibu hamil yang tidak anemia terdapat 7 orang 75,0 yang jarak kehamilan beresio dan 7 orang 25,0 jarak
kehamilan yang tidak beresiko. Menurut penelitian Zebua 2011, analisis jarak kehamilan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan jarak kehamilan 2 tahun sebanyak 21 orang
75,0. Jarak kehamilan adalah yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya