dihasilkan oleh pukulan hujan maupun aliran permukaan, sehingga semakin besar pula daya penghancuran tanah Priyanto 1977.
2.4 Aliran Permukaan dan Debit Aliran
Aliran  permukaan  run  off  adalah  air  yang  mengalir  diatas  permukaan tanah atau bumi. Bentuk aliran inilah yang paling penting sebagai penyebab erosi.
Atau  dengan  kata  lain  run  off    yang  berarti  bagian  air  hujan  yang  mengalir  ke sungai  atau  saluran,  danau  atau  laut  berupa  aliran  diatas  permukaan  tanah  atau
aliran dibawah permukaan tanah Arsyad 2010. Laju  aliran  permukaan  adalah  banyaknya  atau  volume  air  yang  mengalir
melalui  suatu  titik  per  satuan  waktu,  dinyatakan  dalam  m³  per  detik atau  m³  per
jam.  Laju aliran permukaan juga dikenal dengan istilah debit air. Besarnya debit ditentukan oleh luas penampang air dan kecepatan alirannya Arsyad 2010.
2.5 Pendekatan Model dalam Sistem Hidrologi dan DAS
Ilmu  pengetahuan  yang  mempelajari  proses  penambahan,  penampungan dan  kehilangan  air  di  bumi  disebut  hidrologi.  Air  yang  jatuh  ke  bumi  dalam
bentuk  hujan,  salju  dan  embun  akan  mengalami  berbagai  peristiwa,  kemudian akan menguap ke udara menjadi awan dan dalam bentuk hujan, salju dan embun
jatuh  kembali  ke  bumi.  Peristiwa  yang  terus  berulang  dan  merupakan  siklus tertutup ini dinamai siklus air Arsyad 2010.
Model  dan  simulasi  merupakan  bentuk  sederhana  dari  sistem  berjalan kompleks  di  alam  serta  merupakan  sintesis  yang  mencoba  merinci  mekanisme
yang  bekerja  pada  sistem,  sehingga  perilaku  berbagai  penyusun  sistem  yang tergolong  penting  Wulandari  2008.  Suatu  sistem  diberi  batasan  sebagai
kumpulan objek dan sub sistem yang disatukan dengan beberapa bentuk interaksi saling-tindak  yang  beraturan.  Model-model  digunakan  sebagai  penerapan
teknik-teknik  perhitungan  terhadap  analisis  sistem.  Model  tersebut  dapat  bersifat fisik, analog, matematik, maupun statistik Seyhan 1990 dalam Rahadian 2010.
2.6 Tank Model
Tank  Model  adalah  salah  satu  model  hidrologi  untuk  menganalisis karakteristik  aliran  sungai.  Model  dapat  memberikan  informasi  tentang
ketersediaan air dan digunakan untuk memprediksi banjir. Model ini memerlukan kalibrasi  dan  biasanya  dilakukan  oleh  menetapkan  parameter  yang  terkandung
Setiawan 2003 dalam Rahadian 2010. Sugawara  1961  dalam  Rudiyanto  dan  Setiawan  2003  menyatakan
bahwa  Tank  Model  mengasumsikan  besarnya  limpasan  dan  infiltrasi  merupakan fungsi dari jumlah air yang tersimpan di dalam tanah atau tampungan air di bawah
permukaan.  Sugawara  1986  dalam  Rudiyanto  dan  Setiawan  2003 memperkenalkan  struktur  Tank  Model  terdiri  atas  beberapa  tank  sederhana  yang
tersusun secara vertikal. Struktur Tank Model terdiri dari 4 tank yang tersusun seri secara  vertikal  yang  kemudian  disebut  sebagai  Standard  Tank  Model.  Namun,
dalam  perkembangannya  para  perancang  Tank  Model  melakukan  berbagai modifikasi agar Tank Model mampu mempresentasikan kondisi lapang.
2.7 Aplikasi Tank Model