3.5.2 Analisis Evapotranspirasi
Metode  Penman-Monteith adalah  salah  satu  metode  yang  digunakan  untuk menentukan  besarnya  evapotranspirasi  potensial  dari  permukaan  air  terbuka  dan
permukaan vegetasi yang menjadi kajian. Model ini membutuhkan lima parameter iklim  yaitu  suhu,  kelembaban  relatif,  kecepatan  angin,  tekanan  uap  jenuh  dan
radiasi  netto. Model  persamaan  Penman-Monteith  menurut  Neitsch  et  al.  2005
sebagai berikut: ETp =
� −  +�
. .[
�
−e
z
]r
a
�+�.1+
.......................................................  11 Dimana ;
ETp = Evapotranspirasi potensial mmhari
H
net
= Radiasi netto MJm
2
hari ∆
= Slope fungsi tekanan uap jenuh kPaºC G
= Panas yang turun ke dalam tanah MJm
2
hari γ
= Konstanta psychometric kPaºC ρ
air
= Berat jenis udara kgm
3
c
p
= Panas pada tekanan konstan MJkgºC
�
= Saturation tekanan jenuh udara kPa e
z
= Tekanan jenuh udara pada ketinggian z kPa r
a
= Resisten aerodinamik sm r
c
= Resisten tutupan kanopi sm
3.5.3 Analisis Hidrograf
Bentuk  hidrograf  dapat  ditandai  dengan  tiga  sifat  pokoknya,  yaitu  waktu naik time of rise, debit puncak peak discharge, dan waktu dasar time of base.
Waktu naik Tp adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu terjadinya debit puncak. Debit puncak adalah debit maksimum yang terjadi
dalam suatu kasus tertentu. Waktu dasar Tb adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu dimana debit kembali pada suatu besaran yang
ditetapkan. Prosedur penyusunan hidrograf satuan adalah:
1. Menentukan  aliran  dasar  base  flow,  aliran  dasar  yang  dipakai  adalah  debit
minimum  m
3
detik  pada  saat  debit  sebelum  mengalami  kenaikan  setelah hujan.
2. Menghitung  volume  direct  runoff  DRO,  dihitung  dengan  cara  debit
m
3
detik  dikurangi base flow m
3
detik yaitu: DRO = Q
– BF ............................................................................................  12
Dimana : DRO = aliran permukaan langsung m³detik
Q       = debit aliran sungai m³detik BF     = aliran dasar m³detik
3.
Menghitung volume aliran langsung dengan cara: Vtotal DRO = ∑ DRO x t ...........................................................................  13
Dimana : ∑ DRO = jumlah debit aliran langsung m
3
detik t            = selang waktu menit.
4. Menghitung tebal aliran langsung dihitung dengan persamaan:
Tebal DRO
=
� �
....................................................................  14 Dimana :
Tebal DRO      = tebal aliran permukaan langsung m Luas sub DAS = luas daerah tangkapan DTA m
2
∑ DRO = jumlah debit aliran langsung m³
5. Menghitung Koefisien Runoff, yaitu:
Koefisien runoff
=
............................................................ 15 Dimana :
Koefisien runoff   = dalam persen Tebal runoff           = dalam m
Curah hujan
= jumlah hujan per satuan waktu dalam mm 6.
Membangun hidrograf satuan setelah didapat harga unit hidrograf satuan.
3.6 Analisis Laju Erosi 3.6.1 Metode MUSLE