dengan  jumlah  atau  intensitas  tertentu  yang  sama  atau  lebih  dari  suatu  besaran tertentu Arsyad 2010.
5.3 Analisis Data Evapotranspirasi
Di  alam  penguapan  dari  permukaan  tanah,  tanaman  dan  transpirasi  dari tanaman  terjadi  bersama-sama  sulit  dipisahkan,  yang  melahirkan  istilah
evapotranspirasi  yang  merupakan  gabungan  proses  evaporasi  dan  transpirasi Hidayati et al. 1990.
Evapotranspirasi  merupakan  salah  satu  bagian  dari  input  Tank  Model dengan  sistem  satuan  mmhari.  Tiga  istilah  yang  sering  digunakan  adalah
evaporasi Epan merupakan jumlah air menguap dari permukaan air langsung ke atmosfir  misalnya  dari  danau  dan  sungai,  evapotranspirasi  aktual  ETa
merupakan jumlah air pada permukaan tanah yang berubah menjadi uap air pada kondisi normal, dan evapotranspirasi potensial ETp adalah kehilangan air  yang
terjadi  untuk  memenuhi  kebutuhan  vegetasi  yang  terjadi  pada  saat  kondisi  air tanah jenuh Rutunuwu et al. 2008 dalam Nurroh 2010.
Perhitungan  evapotranspirasi  dilakukan  dengan  menggunakan  metode Penman-Monteith. Cara perhitungan menggunakan metode ini telah dijelaskan di
persamaan 11 pada metodologi pengolahan data. Berdasarkan hasil perhitungan data  evapotranspirasi,  diperoleh  total  evapotranspirasi  yang  terjadi  pada  tahun
2010  sebesar  1.487,94  mmtahun  dan rata-rata  evapotranspirasi  harian  sebesar
4,08  mmhari. Selanjutnya  data  evapotranspirasi  digunakan  sebagai  data  input
dalam aplikasi Tank Model, dalam bentuk data evapotranspirasi harian.
5.4 Analisis Hidrograf Satuan
Hidrograf  satuan  adalah  kurva  atau  grafik  yang  menyatakan  hubungan debit dengan waktu, yang terdiri dari komponen-komponen hidrograf diantaranya
debit  puncak,  waktu  kosentrasi  Tp,  waktu  resesi  Tb,  debit  dari  limpasan permukaan,  dan  debit  dari  aliran  bawah  permukaan.  Komponen-komponen
tersebut merupakan indikator respon hidrologi suatu DAS. Analisis hidrograf satuan dilakukan untuk mengetahui respon debit aliran
sungai terhadap curah hujan. Data input yang digunakan adalah data harian debit aliran  sungai  dan  data  curah  hujan  dari  beberapa  hari  yang  diambil  pada  bulan
September  2010  sampai  Oktober  2010  di  SPAS  Cicangkedan.  Hasil  analisis hidrograf  menunjukkan  debit  puncak  terjadi  pada  tanggal  25  Oktober  2010
sebesar  0,67  m³detik  11,86  mmhari  dengan  curah  hujan  sebesar  62  mmhari artinya pada tanggal tersebut debit memiliki respon yang cepat terhadap kejadian
hujan. Pada  tanggal  19  September  2010  debit  sebesar  0,33  m³detik  5,92
mmhari  merespon  hujan  sebesar  12  mmhari,  artinya  debit  lebih  lambat merespon curah hujan pada tanggal tersebut. Sedangkan pada tanggal berikutnya
yaitu  tanggal  20  September  2010  debit  sebesar  0,47  m³detik  8,45  mmhari, merespon  curah  hujan  sebesar  7  mmhari,  artinya  debit  lebih  cepat  merespon
hujan walaupun curah hujannya lebih kecil daripada tanggal 19 September 2010, hal  ini  dikarenakan  pada  tanggal  19  September  2010  merupakan  debit  terendah
dalam  rentang  waktu  hidrograf  satuan,  sehingga  debit  puncak  dalam  hidrograf satuan  dipengaruhi  hujan  maksimum  pada  hari  sebelumnya  ketika  tanah  masih
mampu  untuk  menyimpan  air.  Hal  ini  mengacu  pada  pembahasan  sebelumnya yang  menyatakan  bahwa  curah  hujan  yang  tinggi  belum  tentu  akan  selalu
menyebabkan  meningkatnya  debit  aliran,  dikarenakan  air  hujan  tertahan  dan tersimpan didalam tanah sehingga debit aliran pun akan menurun.
Hidrograf  satuan  selain  untuk  mengetahui  respon  debit  aliran  sungai terhadap curah hujan juga dibuat sebagai acuan untuk mengetahui nilai koefisien
run-off  di  SPAS  Cicangkedan  yang  akan  menjadi  inisiasi  pada  proses  optimasi Tank  Model.  Hasil  kalkulasi  dari  rata-rata  koefisien  run-off  hidrograf  satuan
tersebut  adalah  sebesar  0,19  19.  Hidrograf  satuan  SPAS  Cicangkedan disajikan pada Gambar 10.
Gambar  10.  Hidrograf  satuan  dari  beberapa  hari  pada  bulan  September  2010- Oktober 2010 di SPAS Cicangkedan, Sub-DAS Cicangkedan.
5.5 Analisis Input Tank Model