2.6 Tank Model
Tank  Model  adalah  salah  satu  model  hidrologi  untuk  menganalisis karakteristik  aliran  sungai.  Model  dapat  memberikan  informasi  tentang
ketersediaan air dan digunakan untuk memprediksi banjir. Model ini memerlukan kalibrasi  dan  biasanya  dilakukan  oleh  menetapkan  parameter  yang  terkandung
Setiawan 2003 dalam Rahadian 2010. Sugawara  1961  dalam  Rudiyanto  dan  Setiawan  2003  menyatakan
bahwa  Tank  Model  mengasumsikan  besarnya  limpasan  dan  infiltrasi  merupakan fungsi dari jumlah air yang tersimpan di dalam tanah atau tampungan air di bawah
permukaan.  Sugawara  1986  dalam  Rudiyanto  dan  Setiawan  2003 memperkenalkan  struktur  Tank  Model  terdiri  atas  beberapa  tank  sederhana  yang
tersusun secara vertikal. Struktur Tank Model terdiri dari 4 tank yang tersusun seri secara  vertikal  yang  kemudian  disebut  sebagai  Standard  Tank  Model.  Namun,
dalam  perkembangannya  para  perancang  Tank  Model  melakukan  berbagai modifikasi agar Tank Model mampu mempresentasikan kondisi lapang.
2.7 Aplikasi Tank Model
Wulandari  2008  menyatakan  bahwa  hasil  optimasi  Tank  Model didapatkan  12  parameter  untuk  menduga  karakteristik  hidrologi  di  sub  DAS
Cisadane  Hulu  dimana  laju  aliran  terbesar  menuju  tank  pertama  Ha2  yakni sebesar  63,28  mm,  dengan  aliran  terbesar  yakni  sub-base  flow  sebesar  130,973
mm 39,44. Dan didapatkan R korelasi dan EI Efisiensi yakni 0,85 dan 0,73 mendekati nilai 1 yang berarti bahwa model ini mempresentasikan karakteristik
sub DAS Cisadane Hulu dengan baik, dimana luas cakupan daerah tangkapan air DTA  SPAS  Cisadane  Hulu  sebesar  1783,9  ha.  Kondisi  umum  pada  penutupan
lahan  di  sekitar  SPAS  Cisadane  Hulu  didominasi  oleh  hutan  seluas  837,65  ha 46,7,  semak  belukar  seluas  491,99  ha  27,5  dan  tegalan  seluas  219,17  ha
12,2.
2.8 Erosi dan Sedimentasi
Erosi  adalah  peristiwa  pindahnya  atau  terangkutnya  tanah  atau  bagian- bagian  tanah  dari  suatu  tempat  ketempat  lain  oleh  media  alami.  Pada  peristiwa
erosi,  tanah  atau  bagian-bagian  tanah  pada  suatu  tempat  terkikis  atau  terangkut
yang  kemudian  diendapkan  ditempat  lain.  Pengikisan  dan  pengangkutan  tanah tersebut terjadi oleh media alami, yaitu air dan angin Arsyad 2010.
Evaluasi penilaian erosi dapat dilakukan dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama  adalah  penilaian  mengenai  kemungkinan  besarnya  erosi  yang  akan  atau
dapat  terjadi  pada  suatu  wilayah  atau  sebidang  tanah.  Evaluasi  penilaian  atau mengenai  kemungkinan  besarnya  erosi  yang  akan  terjadi  disebut  juga  penilaian
potensi erosi atau penilaian ancaman atau bahaya erosi erosion risk atau erosion hazard  evaluation.  Bentuk  kedua  adalah  penilaian  mengenai  besarnya  atau
tingkat erosi yang telah terjadi pada suatu wilayah atau sebidang tanah. Penilaian mengenai besarnya atau tingkat erosi yang telah terjadi disebut pengukuran erosi
Arsyad 2010. Tanah atau bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat
yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai DAS dan masuk kedalam suatu badan air secara umum disebut sedimen Arsyad 2010.
Foster  dan  Meyer  1977  dalam  suripin  2002  berpendapat  bahwa  erosi dan  sedimentasi  yang  disebabkan  oleh  air  terutama  meliputi  proses  pelepasan
detachment,  penghanyutan  transportation  dan  pengendapan  deposition partikel-partikel  tanah  yang  terjadi  akibat  tumbukan  butiran  air  hujan  dan  aliran
air. Erosi dan sedimentasi merupakan penyebab utama menurunnya produktifitas lahan  pertanian,  menurunnya  kualitas  air,  membawa  bahan-bahan  kimia
pencemaran dan mengurangi kapasitas sungaisaluran air dan waduk. Nilai  tingkat  kualitas  suatu  DAS  atau  Sub-DAS,  dapat  diukur  dari  dua
parameter  yang  secara  teoritis  dan  praktis  dapat  dianalisa  untuk  digunakan. Parameter  tersebut  adalah  tingkat  erosi  yang  alami,  dalam  hal  ini  sedimen,  dan
fluktuasi  debit  sungai  yang  mengalir  dalam  beberapa  kondisi  curah  hujan  yang berbeda.  Kedua  parameter  tersebut  merupakan  gambaran  dari  ekosistem  dan
karakteristik  suatu  DAS.  Ekosistem  dalam  hal  ini  adalah  suatu  interaksi  antara faktor-faktor  sumber  daya  biotik,  non  biotik,  dan  sumber  daya  manusia  dalam
DAS,  sedangkan  karakteristik  adalah  sifat,  kondisi  dan  profil  dari  DAS  tersebut Suripin 2002.
2.9 Neraca Air