61
Tabel 4.6 : Hasil Pengujian Regresi Logistik Metode Enter
Variables in the Equation
-.130 .787
.027 1
.868 .878
9.993 16.716
.357 1
.550 21865.963
-3.821 3.247
1.384 1
.239 .022
2.856 8.215
.121 1
.728 17.398
X1 X2
X3 Constant
Step 1
a
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Variables entered on step 1: X1, X2, X3. a.
Sumber : lampiran 2 Dari tabel diatas dapat diketahui model regresi logistik dengan
metode enter yang hanya memasukkan konstanta Blok Number =0 signifikan, sedangkan dan model dengan konstanta dan variabel bebas :
ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage Model Blok =1 tidak signifikan. Hasil tersebut memberikan bahwa faktor ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada perusahaan otomotif pada tahun 2004 – 2007.
4.5. Pembahasan
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik metode enter ditemukan bahwa dari variabel bebas yang diteliti dalam
penelitian ini yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage tidak ada faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perataan
laba pada perusahaan otomotif pada tahun 2004 – 2007.
1. Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan Terhadap Perataan Laba
Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada perusahaan otomotif, hal ini dikarenakan
62
besar kecilnya suatu perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap pada pendanaannya. Besarnya perusahaan itu bermacam-macam tetapi bukan
ukuran yang dipakai untuk menentukan tidak adanya standart ukuran yang berlaku umum, semakin besar suatu perusahaan, maka semakin
banyak pula alternatif sumber pembelanjaan yang dapat dipilih oleh perusahaan tersebut dan ada kecenderungan bahwa semakin besar
perusahaan semakin besar pula jumlah utang yang dimiliki. Perusahaan yang tumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang, pada
perusahaan otomotif pada tahun 2004 – 2007, perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini sesuai tidak dengan teori yang dikemukakan oleh Moses 1987 bahwa perataan laba
dapat dihubungkan dengan ukuran perusahaan, perbedaan antara laba sesungguhnya dengan yang diharapkan dan ada tidaknya rencana
kompensasi bonus. Penelitian yang dilakukan oleh moses bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dihubungkan dengan perataan
laba.
2. Pengaruh Variabel Profitabilitas Terhadap Perataan Laba
Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada
perusahaan otomotif, dengan tidak berpengaruhnya profitabilitas ini dapat dikarenakan memang profitabilitas hanya menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,
63
dan sumber daya yang ada, seperti penjualan kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, tidak ada pengaruhnya terhadap perataan laba,
jumlah keuntungan laba yang diperoleh secara teratur merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa
didalam menilai profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan berdasarkan perbandingan laba setelah pajak dengan total
aktiva perusahaan. Profitablitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk
membuat keputusan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Victor H. Vroom, 1964 dalam Robbins, 2003:229
yang mengatakan bahwa bahwa individu mengubah perilakku mereka berdasarkan hasil yang diharapkan dari suatu kejadian. Manfaat yang
diturunkan dari suatu hasil yang diharapkan dapat berupa intrisic seperti penghargaan atau harga diri maupun ekstrinsik upah atau promosi,
profitabilitas diduga mempengaruhi perataan laba, karena sesuai dengan teori pengharapan, pihak manajemen berusaha menampilkan suatu
tingkat profitabilitas yang tinggi agar kinerja manajemen terlihat baik.
3. Pengaruh Variabel Leverage Terhadap Perataan Laba