68
BAB V PEMBAHASAN
5.1. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1.1. Standar Dan Tujuan Program Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan
Suatu program memiliki standar dan kebijakan tertentu yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana program. Standar dan tujuan dirumuskan secara
spesifik dan nyata karena dijadikan sebagai kriteria penelitian. Dalam pelaksanaan program, tujuan dan sasaran suatu program yang akan dilaksanakan harus
diidentifikasi dan diukur karena program tidak dapat berhasil atau mengalami kegagalan apabila tujuan-tujuannya tidak di pertimbangkan. Dalam menentukan
standar dan tujuan suatu program juga tidak terlepas dari faktor lingkungan sekitar yang mempengaruhinya.
Program pemberian makanan tambahan pemulihan merupakan intervensi untuk meningkatkan gizi anak penderita gizi buruk berupa pemberian makanan
tambahan di luar makanan yang dimakan anak di lingkungan keluarganya. Program pemberian makanan tambahan pemulihan hanya untuk anak gizi buruk,
diberikan selama 90 hari berturut-turut. Jenis makanan yang diberikan haruslah padat gizi. Dalam memilih bahan makanan sering dianjurkan menggunakan bahan
makanan setempat dengan alasan agar pelaksanaannya tidak tergantung pada tersedianya bahan makanan dari luar daerah, sehingga upaya pelestarian program
lebih terjamin Moehji, 2007:50-51.
Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu hal yang penting bahkan mungkin jauh lebih penting daripada pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan akan
berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Kebijakan yang diterapkan di negara manapun sebenarnya
mengandung banyak resiko untuk gagal. Kebijakan yang direkomendasikan oleh pembuat kebijakan bukanlah jaminan bahwa kebijakan tersebut pasti berhasil
dalam implementasinya. Keberhasilan implementasi ditentukan oleh banyak aktor dan unit organisasi yang terlibat serta berbagai variabel yang komplek yang saling
berhubungan satu sama lain Subarsono, 2012:89; Wahab, 2012:126. Program pemberian makanan tambahan pemulihan ini merupakan program
yang melibatkan berbagai instansi dan sumber daya manusia seperti dinas kesehatan, puskesmas, bidan desa dan masyarakat. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh peniliti di wilayah kerja Puskesmas Andong dengan informan utama maupun informan triangulasi mengatakan bahwa pelaksanaan program
menggunakan pedoman dari Kementerian Kesehatan Republik Indoensia 2011. Di dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan terdapat
empat langkah yang harus dijalankan yaitu persiapan, pelaksanaan, pemantauan, pencatatan dan pelaporan.
5.1.2. Persiapan