Prinsip Sasaran Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan

sudah diatur. Jenis makanan yang diberikan haruslah padat gizi Moehji, 2009:50.

2.1.1.4. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMT-P merupakan program kegiatan pemberian zat gizi yang bertujuan memulihkan gizi penderita yang buruk dengan jalan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang cukup sehingga kebutuhan gizi penderita dapat terpenuhi, diberikan setiap hari untuk memperbaiki status gizi dan diberikan secara gratis kepada balita gizi buruk dari keluarga miskin Almatsier, 2002. PMT Pemulihan bagi anak usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari. PMT Pemulihan dimaksud berbasis bahan makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat Kemenkes RI, 2011. Pemberian makanan tambahan yang dimaksud adalah untuk pemulihan Kurang Energi Protein KEP, lamanya 90 hari, dapat dilaksanakan di pusat pelayanan gizi dan atau rumah tangga, dengan bentuk makanan berupa kudapan, bahan makanan mentah, dan bahan makanan contoh yang dapat dibawa pulang Depkes RI, 2000.

2.1.1.4.1. Prinsip

Menurut Kemenkes RI 2011:5 prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pemberian makanan tambahan pemulihan adalah sebagai berikut : 1. PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang. 2. PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama. 3. PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari balita sasaran. 4. PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya. 5. PMT Pemulihan dibiayai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK. Selain itu PMT pemulihan dapat dibiayai dari bantuan lainnya seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah.

2.1.1.4.2. Sasaran

Menurut Kemenkes RI 2011:2 sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di posyandu dengan urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut : 1. Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di TFCpusat pemulihan gizipuskesmas perawatan. 2. Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut-turut 2 T 3. Balita kurus 4. Balita bawah garis merah BGM

2.1.1.4.3. Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan

Menurut Kemenkes RI 2011:6 persyaratan jenis dan bentuk makanan tambahan sebagai berikut : 1. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. 2. Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran. 3. PMT Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga. 4. Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati misalnya telur ikandagingayam, kacang-kacangan atau penukar serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur- sayuran dan buah-buahan setempat. 5. Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-turut. 6. Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan lokal.

2.1.1.5. Penyelenggaraan PMT-P

Dokumen yang terkait

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

1 58 84

Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

2 43 79

Keamanan Makanan Tambahan Pemulihan bagi Balita Penderita Gizi Buruk Berdasarkan Analisis Mikrobiologik Bacillus cereus dan Clostridium perfringens di Kabupaten Bogor

0 3 201

MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 4 12

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BURUK BALITA DI KECAMATAN PAUH KODYA PADANG.

0 0 9

Keputusan Bupati No. 193 Tahun 2014 Tentang Sasaran Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Balita Gizi Buruk Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014

0 0 5

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI

2 10 14

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 2 25

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN SUMBANGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG Disusun oleh: FLORENCE ELVIANA L.M

0 0 14

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 14