Persiapan Perencanaan Pelaksanaan Penyelenggaraan PMT-P

1. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. 2. Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran. 3. PMT Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga. 4. Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati misalnya telur ikandagingayam, kacang-kacangan atau penukar serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur- sayuran dan buah-buahan setempat. 5. Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-turut. 6. Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan lokal.

2.1.1.5. Penyelenggaraan PMT-P

2.1.1.5.1. Persiapan Perencanaan

Perencanaan meliputi penyusunan jadwal pelaksanaan, penggunaan dana, mengidentifikasi calon sasaran penerima PMT-P, serta melakukan sosialisassi terhadap masyarakat dan keluarga balita Ningrum, 2006 dalam Alita 2013. Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses persiapan menurut Kemenkes RI 2011:9 adalah sebagai berikut : 1. KecamatanPuskesmas Melakukan sosialisasi dari Puskesmas ke kader tentang rencana pelaksanaan PMT Pemulihan yang menggunakan dana penunjang kesehatan merujuk pada juknis BOK. Rapat koordinasi dan organisasi pelaksana untuk menentukan lokasi, jenis PMT pemulihan, alternatif pemberian, penanggung jawab, pelaksana PMT pemulihan menggunakan dana kegiatan lokakarya mini dari BOK. Konfirmasi atatus gizi calon penerima PMT pemulihan. Penentuan jumlah dan alokasi sasaran. Perencanaan menu makanan tambahan pemulihan. 2. DesaKelurahanPustuPoskesdes Rekapitulasi data sasaran balita berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Mengirim data balita sasaran yang akan mendapat PMT pemulihan ke puskesmas. Pembinaan pelaksanaan PMT pemulihan termasuk penyusunan menu makanan tambahan. 3. DusunRWPosyandu Pendataan sasaran balita sesuai kriteria prioritas sasaran diatas dan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Menyampaikan data calon sasaran penerima PMT pemulihan ke desakelurahanpustuposkesdes untuk dikonfirmasi status gizinya. Menerima umpan balik mengenai jumlah sasaran penerima PMT pemulihan dari puskesmas serta menyampaikannya kepada ibu balita sasaran. Membentuk kelompok ibu balita sasaran. Merencanakan pelaksanaan PMT pemulihan jadwal, lokasi, jenis dan bentuk PMT pemulihan, alternatif pemberian, penanggung jawab, pelaksana PMT pemulihan.

2.1.1.5.2. Pelaksanaan

1. Pendistribusian Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Pemberian makanan tambahan dilakukan selama 90 hari berturut-turut kepada balita usia 6-59 bulan yang menderita kekurangan gizi. Pemberian makanan tambahan dapat dilakukan di puskesmasPKD Kemenkes RI, 2011. 2. Konseling Konseling adalah kegiatan penyuluhan yang diarahkan agar ibu balita pengasuh sadar akan masalah gizi buruk anaknya serta membimbing dan berpartisipasi dalam pelaksanaaan PMT pemulihan. Kegiatan konseling dapat dilakukan pada saat pemberian PMT pemulihan atau pada kunjungan balita ke puskesmas atau dengan mengunjungi rumah keluarga balita. Konseling dilakukan setiap bulan yaitu pada saat selesai dilakukan pengukuran berat badan.

2.1.1.5.3. Pemantauan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

1 58 84

Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

2 43 79

Keamanan Makanan Tambahan Pemulihan bagi Balita Penderita Gizi Buruk Berdasarkan Analisis Mikrobiologik Bacillus cereus dan Clostridium perfringens di Kabupaten Bogor

0 3 201

MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 4 12

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BURUK BALITA DI KECAMATAN PAUH KODYA PADANG.

0 0 9

Keputusan Bupati No. 193 Tahun 2014 Tentang Sasaran Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Balita Gizi Buruk Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014

0 0 5

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI

2 10 14

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 2 25

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN SUMBANGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG Disusun oleh: FLORENCE ELVIANA L.M

0 0 14

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 14