Tanda bahaya pada kehamilan

20

b. Ketuban Pecah dini

1 Definisi Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu Sinclair,2010. 2 Penyebab Ketuban pecah dini biasanya disebabkan oleh perdarahan pada kehamilan, koitus, infeksi pada saluran genital, status sosioekonomi yang rendah, nutrisi buruk, dan merokok. 3 Penatalaksanaan Lakukan pemeriksaan speculum steril SSE untuk memastikan ketuban pecah benar- benar terjadi. Lalu lakukan observasi adanya servisitas, prolaps tali pusat atau prolaps bagian janin tertentu, dilatasi servik dan penipisan. Rujuk jika setelah 2 jam tidak ada penipisan servik. Sinclair, 2010

E. Tanda bahaya pada kehamilan

Menurut Depkes 2010 tanda bahaya pada kehamilan adalah perdarahan yang terjadi pada hamil muda maupun tua, bengkak di kaki atau tangan disertai sakit kepala yang hebat atau kejang, demam atau panas tinggi, air ketuban keluar sebelum waktunya, bayi dikandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak, muntah dan tidak mau makan. enam masalah tersebut bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran premature yang membahayakan ibu dan bayi. Segeralah bawa ke petugas kesehatan didampingi suami dan keluarga. Menurut Dewi 2011 ada enam tanda bahaya dalam kehamilan yaitu ; Universitas Sumatera Utara 21 1. Perdarahan pervaginam Perdarahn pada awal masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut a. Perdarahan awal masa kehamilan Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan pervaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda berikut. 1 Keluar darah merah 2 Perdarahan yang banyak 3 Perdarahan dengan nyeri Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan ektopik atau kehamilan mola. b. Perdarahan pada kehamilan lanjut Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Perdarahan tidak normal bila terdapat tanda-tanda berikut ini. 1 Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan 2 Perdarahan banyak kadang-kadang atau tidak terus menerus 3 Perdarahan disertai rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, dan rupture uteri. Selain itu, perlu dicurigai adanya gangguan pembekuan darah. 2. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama masa kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamananyang normal dalam Universitas Sumatera Utara 22 kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut. a. Sakit kepala yang hebat b. Sakit kepala yang menetap c. Tidak hilang dengan istirahat. Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia. Hal ini disebabkan terjadinya edema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang memengaruhi system saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebral nyeri kepala, kejang dan gangguan penglihatan. 3. Penglihatan kabur Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan minor adalah normal. Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik spot, dan berkunang- kunang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. 4. Bengkak pada muka dan tangan Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius apabila ditandai dengan tanda-tanda berikut ini. Universitas Sumatera Utara 23 a. Jika ,umcul pada muka dan tangan b. Bengkak tidak hilang setelah beristirahat. c. Bengkak disertai dengan keluhatn fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau preekalmsia. 5. Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah mengancam keselamtan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain. 6. Gerakan bayi berkurang a. Gerakan janin adalah suatu yang biasa terjadi pada kehamilan yaitu pada usia kehamilan ke 20-24 minggu. Ibu mulai merasakan gerak bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. b. Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu umur kehamilan, transport glukosa, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan penggunaak obat- obatan pada ibu hamil. Jika bayi tidur gerakan janin akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu Universitas Sumatera Utara 24 berbaring atau beristirahat, serta ibu makan dan minum dengan baik. c. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada terhadap jumlah gerakan janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi penurunan gerakan janin yang terhenti. Universitas Sumatera Utara 25 BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Terhadap Pelaksanaan K4

1 39 78

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Praktik Dokter Spesialis Obgyn di Padang Bulan Medan.

1 92 59

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 35 74

HUBUNGAN MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWATES KABUPATEN JEMBER

0 5 18

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 10

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSALINAN DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA

0 0 6

1 HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS NGAM

0 0 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARYA

0 0 13