Pengertian Konsumen PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

10

BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Konsumen

Istilah konsumen berasal dan alih bahasa dari kata consumer Inggris- Amerika atau consumentkonsument Belanda Nasution 2002: 3. Undang- Undang Perlindungan Konsumen mendefinisikan Konsumen adalah setiap setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Didalam kepustakaan ekonomi dikenal adanya konsumen akhir dan konsumen antara. “Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk sebagai bagian dari suatu produk, sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Pengertian konsumen dalam undang-undang ini adalah konsumen akhir” Miru dan Yodo 2004:4. Pengertian konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen di atas lebih luas bila dibandingkan dengan dua rancangan undang-undang perlindungan konsumen lainnya, yaitu yang pertama yang diajukan oleh Yayasan Konsumen Indonesia, yang menentukan bahwa konsumen adalah pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bagi kepentingan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain yang tidak untuk diperdagangkan kembali, sedangkan yang kedua dalam naskah final Rancangan Akademik Undang-Undang Tentang Perlindungan Konsumen yang disusun oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Departemen Perdagangan RI menentukan bahwa, konsumen adalah setiap orang atau keluarga yang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan. Di Amerika Serikat, pengertian konsumen meliputi korban produk cacat yang bukan hanya meliputi pembeli, tetapi juga korban yang bukan pembeli tetapi pemakai bahkan korban yang bukan pemakai memiliki perlindungan yang sama dengan pemakai. Sedangkan di Eropa pengertian konsumen adalah pihak yang menderita kerugian karena kematian atau cedera atau kerugian berupa kerusakan benda selain produk yang cacat itu sendiri Miru dan Yodo 2004: 7. Konsumen menurut Nasution 2002 : 13 adalah “setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu”. Pakar konsumen di Belanda, Hondius menyimpulkan para ahli hukum pada umumnya sepakat mengartikan konsumen sebagai pemakai produksi terakhir dari benda dan jasa. Di Perancis, berdasarkan doktrin dan yurisprudensi yang berkembang konsumen diartikan sebagai The person who optains good or services for personal of family purposes. Di Spanyol pengertian konsumen didefinisikan lebih luas, yaitu: “any individuals of company who is the ultimate buyer or user of personal or real property, products, services or activities, regardless oh whether the seller, supplier or producer is a publik or private entity, acting alone or collectively.” Shidarta 2004: 3-4. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan konsumen adalah pengguna akhir dari suatu barang dan jasa.

B. Pengertian Pelaku Usaha

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

Perlindungan Nasabah Kartu Kredit Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

3 72 93

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PEMBELIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 1 18

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TENTANG PEREDARAN KOSMETIK MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA MAKASSAR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 2 141