METODE PENDEKATAN FOKUS PENELITIAN SUMBER DATA

42

BAB III METODE PENELITIAN

Menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya Moleong 2004: 3.

A. METODE PENDEKATAN

Metode yang penulis gunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan Yuridis Sosiologis. Hal ini mengingat bahwa yang akan diteliti adalah mengenai hubungan antara faktor sosiologis terhadap faktor yuridis. Faktor sosiologis merupakan faktor manusia yang ada dalam masyarakat dan merupakan lingkungan sosial dimana aturan hukum diterapkan. Sedangkan faktor yuridis merupakan peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang digunakan sebagai dasar hukum perlindungan hukum konsumen. Faktor yuridis dalam penelitian ini menekankan pada penerapan dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sedangkan faktor sosiologis digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan atau penerapannya dalam praktek mengenai pelaksanaan perlindungan hukum bagi konsumen dan mengamati masalah-masalah atau hambatan-hambatan yang muncul serta alternatif penyelesaiannya.

B. FOKUS PENELITIAN

Tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya fokus Moleong 2004: 237. Menurut Soerjono Soekanto 1981: 65 fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengamatan penelitian atau melalui pengetahuan yang bersumber dari pengalaman peneliti melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Menurut Moleong 2004: 237 penentuan fokus penelitian mempunyai dua tujuan. Pertama, penetapan fokus membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus, penentuan tempat penelitian menjadi layak. Kedua, penentuan fokus secara efektif menetapkan kriteria inklusi-eksklusi untuk menyaring informasi yang mengalir masuk. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah pelaksanaan hukum perlindungan konsumen di kota Semarang terutama tentang penyelesaian sengketa di luar jalur pengadilan.

C. SUMBER DATA

Menurut Lofland sumberdata utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Moleong 2004:112. 1. Data Sekunder Sumber data teoritis penulis peroleh melalui buku-buku, literatur, catatan di lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen-dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang penulis lakukan. 2. Data Primer Sumber kritis ini penulis peroleh dari lapangan atau tempat dimana penelitian ini dilaksanakan. Peneliti mengambil data melalui lembaga penyelesaian sengketa yaitu BPSK di kota Semarang. Untuk memperoleh data ini penulis menggunakan metode dokumentasi dan interview dengan pegawai sekretariat BPSK Kota Semarang antara lain dengan Y. Gunawan Wibisono, SH, Yuni Widiati, SH, dan Tri Widianingsih, SH, dan juga dengan konsumen dan pelaku usaha yang menjadi sampel penelitian.

D. LOKASI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

Perlindungan Nasabah Kartu Kredit Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

3 72 93

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PEMBELIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 16

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 1 18

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TENTANG PEREDARAN KOSMETIK MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA MAKASSAR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 2 141