Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Minyak Sawit

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Minyak Sawit

Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. Berikut ini akan akan dikemukakan beberapa hal yang secara langsung berkaitan dengan penurunan mutu minyak sawit. 2.5.1. Asam lemak bebas free fatty acid Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentukya asam lemak bebas minyak sawit. Pemanenan pada waktu yang tepat merupakan salah satu usaha untuk menekan kadar ALB sekaligus menaikkan rendemen minyak. 2.5.2. Kadar zat menguap dan kotoran Bagi negara konsumen terutama negara yang telah maju. Selalu menginginkan minyak sawit yang benar-benar bermutu.pada umumnya, penyaringan hasil minyak sawit dilakukan dalam rangkaian proses pengendapan, yaitu minyak sawit jernih dimurnikan dengan sentrifugasi. Dengan proses diatas, kotoran-kotoran yang berukuran besar memang bisa disaring. Akan tetapi, kotoran-kotoran atau serabut yang berukuran kecil tidak bisa disaring, hanya melayang-layang di dalam minyak sawit sebab berat jenisnya sama dengan minyak sawit. Padahal, alat sentrifugasi tersebut berfungsi dengan prinsip kerja yang berdasarkan perbedaan berat jenis. Walaupun bahan baku minyak sawit selalu dibersihkan sebelum digunakan pada industry-industri yang bersangkutan, namun banyak yang beranggapan dan menuntut bahwa kebersihan serta kemurnian minyak sawit merupakan tanggung jawab sepenuhnya pihak produsen. Meskipun kadar ALB dalam minyak sawit kecil, tetapi hal itu belum menjamin mutu minyak sawit. Kemantapan minyak sawit harus di jaga dengan cara membuang kotoran dan zat menguap. Hal ini dilakukan dengan peralatan pemurnian modern. 2.5.3. Kadar logam Beberapa jenis bahan logam yang terikut dalam minyak sawit antara lain besi, tembaga, dan kuningan. Logam-logam tersebut biasanya berasal dari alat- alat pengolahan yang digunakan. Tindakan preventif pertama yang harus dilakukan untuk menghindari terikutnya kotoran yang berasal dari pengelupasan alat-alat dan pipa adalah mengusahakan alat-alat dari stainless steel. Mutu dan kualitas minyak sawit yang mengandung logam-logam tersebut akan turun. Sebab dalam kondisi tertentu, logam-logam itu dapat menjadi katalisator yang menstimulir reaksi oksidasi minyak sawit. Reasksi ini dapat dimonitor dengan melihat perubahan warna minyak sawit yang semakin gelap dan akhirnya menyebabkan ketengikan. 2.5.4. Angka oksidasi Proses oksidasi yang distimulir oleh logam jika berlangsung dengan intensif akan mengakibatkan ketengikan dan perubahan warna menjadi semakin gelap. Keadaan ini jelas sangat merugikan sebab mutu minyak sawit menjadi menurun. 2.5.5. Pemucatan Minyak sawit mempunyai warna kuning oranye sehingga jika digunakan sebagai bahan baku untuk pangan perlu dilakukan pemucatan. Pemucatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan warna minyak sawit yang lebih memikat dan sesuai dengan kebutuhanya. Keintesifan pemcatan miyak sawit sangat ditentukan oleh kualitas minyak sawit yang bersangkutan. Semakin jelek mutunya, maka biaya pemucatan juga semakin besar. Dengan demkian, minyak sawit yang bermutu baik akan mengurangi biaya pemucatan pada pabrik konsumen Tim Penulis,1997. 2.5.6. Penimbunan Buah Penimbunan buah yang terlalu lama atau luka pada brondolan kelapa sawit. Penimbunan buah yang bermalam diloading ramp dapat menurunkan mutu minyak sawit, yang lebih cepat dari keadaan penimbunan di lapangan. Hal ini disebabkan oleh derajat kelukaan buah yang tinggi akibat frekuensi bebturan lebih banyak dialami setelah sampai dipabrik dan jika di timbun maka poses hidrolisis akan berjalan lebih cepat Naibaho,1996.

2.6. Rendemen CPO