Proses Pengolahan TBS menjadi CPO di Pabrik Kelapa Sawit

Tabel 2.1Komponen Minyak sawit No Komponen Kuantitas

1. Asam lemak bebas

3,0 – 4,0 2. Karoten ppm 500 – 700

3. Fosfolipid ppm

500 – 1000

4. Dipalmito stearin

1,2

5. Tripalmitin

5,0

6. Dipalmitolein

37,2 7. Palmito stearin olein 10,7 Sumber: I.Pahan, “Panduan Lengkap Kelapa Sawit”

2.2. Proses Pengolahan TBS menjadi CPO di Pabrik Kelapa Sawit

Tujuan utama dari proses pengolahan kelapa sawit adalah mengolah bahan baku kelapa sawit hingga menghasilkan minyak dari daging kulit CPO dan inti sawit PKO dengan proses pemisahan bahan yang sudah tersedia dengan jumlah mutu yang optimal dan kehilangan lossis sesuia dengan norma kerja. Pabrik kelapa sawit dioperasikkan dalam suatu rangkaian proses brkesinambungan, dimana proses dari suatu instalasi akan dilanjutkan oleh instalasi lainnya dengan mempertahankan rendemen yang optimal, nilai mutu produksi yang baik serta efisiensi yang tinggi. Selengkapnya akan diuraikan mengenai proses – proses pengolahan buah kelapa sawit tersebut menjadi minyak sawit, yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Stasiun Timbangan

Adapun fungsi dari stasiun penimbangan ini adalah sebagai tempatalat penimbangan TBS yang dibawa ke pabrik dan hasil produksi pabrik minyakinti sawit serta penimbangan barang lain yang terkait dengan aktifitas kebun.

2.2.2 Stasiun Loading Ramp

Setelah dari stasiun penimbangan , TBS kemudian dipindahkan ke loading ramp sebagai tempat penimbunan sementara sebelum TBS dimasukkan kedalam lori rebusan. Adapun fungsi dari loading ramp adalah sebagai berikut: - Sebagai tempat melakukan sortasi untuk cross check kebenaran pelaksanaan sistem panen - Merontokkanmenurunkan sampahpasir yang terkikut dalam tandan melalui kisi – kisi kompartemen Tabel 2.2 pengelompokan fraksi kematangan buah dalam sortasi di loading ramp. Fraksi kematangan Buah Jumlah Bekas Brondolan per- tandan -Afkir F00 -Mentah F0 1-9 -Matang ≥10

2.2.3 Stasiun Rebusan

Fungsi dari stasiun rebusan adalah mempermudah brondolan lepas dari tandan pada waktu proses penebahan di Thresher dan mengentikan proses peningkatan Asam Lemak Bebas ALB didalam minyak. Pola perebusan yang digunkakan adalah triple peack. Tahap perebusan dengan pola triple peack terdiri atas : 1. Tahap pencapaian puncak satu 2. Tahap pencapaian puncak kedua 3. Tahap pencapaian ketiga Jumlah puncak dalam pola perebusan ditunjukkan oleh jumlah pembukaan atau penutupan dari steam masuk atau steam keluar selama perebusan berlangsung. Tujuan perebusan adalah: - Melunakkan daging buah agar mudah lepas dari bijinya. - Memudahkan pelepasan brondolan dari tandan. - Membantu memecahkan dagibg sehingga minyak mudah keluar dari serat. - Mematikan enzim lipasw perusak mutu minyak. - Mengeringkan biji sawot dan mengurangi kadar air dalam buah segar sebagai pembanding terhadap minyak lebih banyak. - Mengkoagulasikan protein sehingga proses perebusan minyak lebih mudah.

2.2.4 Stasiun Penebah Thresher

Stasiun penebah adalah stasiun untuk memisahkan brondolan dari tandan, kemudian brondolan masuk ke conveyor lalu diolah, sedangkan tandan kosong melalai EBC dibuang ke hopper janjangan kosong. Ada beberapa peralatan distasiun penebah antara lain: a. Hoisting Crane berfungsi untuk mengangkat dan menuangkan buah masak ke Autofeeder b. Auto Feeder berfungsi untuk mengatur pemasukan TBS yang telah matang kedalam drum Thresher c. Bunch crusher berfungsi untuk melepaskan brondolan yang masih terikut dalam tandan kosong d. Thresher berfungsi untuk melepaskan dan memisahkan brondolan dari tandan dengan sistem memutar dan membanting.

2.2.5 Stasiun Kempa Pressing

Adapun alat – alat pada stasiun kempa adalah: a. Digester berfungsi untuk melepaskan daging buah dari biji dan melumatkannya. Selama proses pengadukan Digester harus dijaga agar tetap penuh dan penguapan harus tetap berlangsung, serta suhu yang tinggi menggurangi pecahnya biji dalam pengempaan. b. Screw Press berfungsi untuk memisahkan minyak kasar dari daging buah dan memisahkan daging buah dari biji yang belum terpisah didalam Digester. c. Bak Sand trap berfungsi menangkap pasir dan mempertahankan suhu cairan minyak kasar.

2.2.6 Stasiun Pemurnian Minyak

Proses pemisahan minyak dari kandungan air dan lumpur serta kotoran lainnya merupakan pekerjaan yang menentukan kualitas dari hasil pengolahan dan pemisahan minyak dilakukan berulang-ulang karena setiap mesin atau peralatan mempunyai kemampuan terbatas. a. Sand Trap Tank berfungsi untuk menampung pasir yang ada dalam minyak kasar atau mentah yang berasal dari Screw Press sebelum masuk ke CST. b. Circular vibrating Screen berfungsi untuk memisahkan bahan-bahan asing yang masih tersisa seperti pasir, serabut, dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak. Bahan –bahan tersebut akan dialirkan kembali ke Digester. c. Crude Oil Tank berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum mengalami proses pemurnian yang lebih lanjut, dan mempermudah pemisahan. d. Continuous Settling Tank CST berfungsi untuk memisahkan minyak dari lumpur dengan cara pengendapan atau gaya gravitasi. e. Sludge Tank berfungsi untuk menampung minyak yang masih mengandung air dan lumpur yang diterima dari CST f. Oil Tank berfungsi untuk memanaskan dan memisahkan minyak dari benda padatan yang melayang agar pemisahan minyak di Oil purifier berlangsung dengan baik. g. Oil Purifier berfungsi untuk memisahkan kotoran dalam minyak sehingga kadar kotoran dapat diproduksi 0,02, juga mengurangi kadar air yang terjandung didalam minyak. h. Vacuum Dryer berfungsi untuk menguarai kadar air minyak yang keluar dari Oil Purifier sehingga kandungan air pada minyak memenuhi standart atau normal yaiyu sekitar 0,15. i. Storage Tank berfungsi untuk tempat penampungan sementara produksi hasil minyak yang akan dipasarkan.

2.2.7 Tangki Timbun Minyak Sawit

Tangki timbun adalah suatu alat atau tempat yang berfungsi untuk menampung produksi minyak hasil olahan pabrik dan mempertahankan mutu sebelum dikirim ke pembeli.

2.2.8 Water Treatment

Fungsinya adalah mengolah air sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan di pabrik dan perumahan domestic.

2.3. Metode Pengolahan Minyak