Metode Pengolahan Minyak Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit

2.3. Metode Pengolahan Minyak

Metode yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan minyak dari kelapa sawit untuk dipasarkan adalah dengan menggunakan metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang dilakukan pada proses ini adalah metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut. Adapun pelarut yang digunakan adalah n-heksan. Proses ekstraksi berlangsung selama 4-5 jam dan diperkirakan seluruh pelarut sudah habis menguap barulah dapat di tentukan seberapa besar persen kadar dan minyak sawit serta akan diketahui juga seberapa besar rendemen minyak sawit dan minyak inti sawit. Ekstraksi minyak dengan pelarut minyak, menghasilkan minyak kasar yang cenderung sama dengan minyak hasil screw pressing Ketaren,1986. Penentuan kadar minyak atau lemak suatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan soxhlet alat soklet. Cara ini dapat juga digunakan untuk ekstraksi minyak dari suatu bahan yang mengandung minyak. Ekstraksi dengan alat soklet merupakan cara ekstraksi yang efisien karena dengan alat ini pelarut yang dipergunakan dapat diperoleh kembali. Bahan yang berbentuk padat pada umumnya membutuhkan waktu ekstraksi yang lebih lama, sehingga dibutuhkan pelarut yang lebih banyak Ketaren,1986.

2.4. Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit

Standar mutu adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standar mutu yaitu: kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna, dan bilangan peroksida. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas diusahakan serendah mungkin kurang lebih 2 persen atau kurang, bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih, dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam Ketaren, 1986. 1. Asam Lemak Bebas ALB ALB baru terbentuk setelah buah terlepas dari pohonnya sejak buah dipanen. Penyebab dominan kenaikan ALB adalah hidrolisis dan oksidasi. 2. Kadar Air Tingginya kandungan air didalam CPO akan mengakibatkan hidrolisis trigliseri dan secara autokatalis, yang meningkatkan kadar ALB. Kadar air dalam CPO dipengaruhi oleh proses di CST, temperature di Oil tank, kinirja Oil purifier, Vacum dryer dan instalansi pemanas di tangki timbun. 3. Kadar Kotoran Kotoran dalam minyak sawit adalah kotoran yang tidak larut dalam n-heksan dan petroleum eter. Kotoran ini dapat menyebabkan proses hidrolisis didalam miyak. Penyebabnya adalah TBS kotor dan juga selama proses dipabrik. Kadar kotoran CPO0,002. 4. DOBI Deterioration of Bleachability Index Parameter DOBI ditentukan dari ratio hasil pengukuran spektrofotometer terhadap absorbens pada gelombang 446 nm kandungan karoten dan 269 nm produk oksidasi sekunder. Nilai DOBI menunjukkan mutu dan daya pemucat dari CPO. 5. Bilangin Iodin Bilangan iodine adalah bilangan yang menyatakan kandungan asam lemak tidak jenuh yang dinyatakan dalam milligram iodium yang diserap per-gram minyak. Asam lemak tidak jenuh adalah lemak yang rendah kadar kolesterolnya. Tinggi rendahnya kadar iodine dalam minyak sawit dipengaruhi oleh klon tanaman. Semakin tinggi bilangan iodium berarti semakin baik kualitas CPO 6. Bilangan Peroksida Peroksida adalah hasil oksidasi pertama yang non-transient dan terbentuk karena bertambahnya radikal aktif molekul oksigen pada gugus metien aktif pada rantai asam lemak yang terdapat dalam minyak. 7. Bilangan Anisidine Bilangan anisidine adalah bilangan yang merupakan angka petunjuk jumlah abstrad yang teroksidasi menjadi gugusan aldehid dan keton yang dinyatakan dengan mili liter euivalen mleq oksigen yang terikat pada setiap kg minyak. 8. Titik Cair Titik cair merupakan salah satu besaran fisik dimana pada temperature tersebut terjadi perubahan fase padat ke cair mulai mencair 9. Kadar Fe dan Cu Kandungan logam Fe dan Cu yang terdapat dalam minyak sawit dapat terjadi akibat adanya kontaminasi baik dipabrik atau selama transportasi produk CPO. Kontaminasi terjadi dii pabrik dan transportasi akibat kontak langsung antara minyak dengan logam yang mengandung FeCu. 10. β – Carotene β – carotene member warna merah-kuning alami dalam CPO mengandung pro-vitamin A dan merupakan antioksidan alami yang efektif. β – carotene terdegradasi oleh panas yang berlebihan temperature 100 o C dan teroksidasi dengan udara. SOP PTPN IV Unit Adolina, 2010

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Minyak Sawit