Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

C. Kerangka Pikir

1. Pengaruh Work-family Conflict terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Parasuraman dan Simmers 2001 dalam Purnamasari 2008 menemukan bahwa konflik keluarga di pekerjaan work-family conflict berdampak pada berbagai profesi dengan tingkatan yang berbeda. Berdasarkan studi metaanalisis oleh Soeharto 2010 bahwa sikap dan perasaan yang negatif yang menimbulkan menurunnya kepuasan terhadap pekerjaan merupakan akibat dari work-family confict yang dialami, sebaliknya individu yang dapat menyeimbangkan peran dalam pekerjaan dan keluarga akan membuat individu akan merasa dan bersikap positif terhadap pekerjaan sehingga meningkatkan kepuasan dalam pekerjaan. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh seseorang, yaitu waktu yang dipergunakan untuk pekerjaan seringkali berakibat terbatasnya waktu untuk keluarga, ketegangan dalam suatu peran yang akhirnya memengaruhi kinerja peran yang lain sehingga dibutuhkan penyeimbangan peran dalam pekerjaan dan keluarga untuk mencapai suatu kepuasan. Work family conflict dihubungkan dengan penurunan kepuasan kerja, penyesuaian kehidupan keluarga yang rendah, penurunan kepuasan dalam karir dan keluarga dan meningkatnya tekanan hidup. 2. Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Sedangkan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Keduanya saling berhubungan seperti yang dikemukakan Robbins 2009, bahwa salah satu dampak stres secara psikologis dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan. Robbins 2009 juga berpendapat stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres yang dikaitkan dengan pekerjaan menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memang itulah efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas dari stres itu. Lebih jauh lagi Robbins 2009 menjelaskan bahwa dampak dari stres terhadap kepuasan adalah secara langsung.

D. Paradigma Penelitian