masing-masing variabel normal atau tidakdapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. Jika nilai nilai Asymp. Sig 2-tailed0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig 2-tailed ≥0,05 maka
data berdistribusi normal. Dengan bantuan SPSS Versi 17.00 hasil uji normalitas ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No. Nama Variabel
Kolmogorov- Smirnov Z
Nilai Asymp.
Sig Hasil
Pengujian
1. Religiusitas
1,038 0,232
Normal 2.
Norma Subyektif 1,243
0,091 Normal
3. Perceived
Behavioral Control
1,222 0,101
Normal 4.
Niat Membeli 1,206
0,109 Normal
Sumber: Lampiran 5 data diolah Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel di atas nilai
Asymp. Sig 2-tailed untuk variabel religiusitas adalah 0,232
≥0,05, variabel norma subyektif adalah 0,091
≥0,05, perceived behavioral control adalah 0,101
≥0,05 dan niat membeli adalah 0,109≥0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel religiusitas, norma subyektif, perceived behavioral
control dan niat membeli semuanya berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Jika harga sig tersebut
0,05 maka hubungannya tidak linear, sedangkan jika nilai Sig ≥ 0,05 maka
hubungannya bersifat linear. Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan SPSS versi 17.00.
Hasil uji linieritas ditunjukkan tabel berikut. Tabel 20. Ringkasan Hasil Uji Linieritas
Variabel F
Sig Kesimpulan
Bebas Terikat
Religiusitas Niat Membeli
0,852 0,670
Linier Norma
Subyektif Niat Membeli
1,060 0,395
Linier Perceived
Behavioral Control
Niat Membeli 1,147
0,311 Linier
Sumber: Lampiran 5 data diolah Dari hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
Sig ≥0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dengan variabel
terikat mempunyai hubungan yang linier.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel bebas dalam model regresi.
Multikolinearitas tidak terjadi apabila nilai toleransi lebih dari 0,100 dan nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 4, apabila tidak terjadi
multikolinearitas maka analisis dapat dilanjutkan. Dengan bantuan SPSS Versi 17.00
diperoleh hasil uji kolinearitas adalah sebagai berikut.
Tabel 21. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Kesimpulan
Religiusitas 0,609
1,643 Tidak
Terjadi Multikolinieritas
Norma Subyektif 0,643
1,555 Tidak
Terjadi Multikolinieritas
Perceived Behavioral
Control 0,518
1,931 Tidak
Terjadi Multikolinearitas
Sumber: Lampiran 5 data diolah Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas
tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance lebih dari 0,25 dan nilai VIF kurang dari 4.
4. Uji Homosedastisitas
Ada tidaknya homosedastisitas dapat dilihat dari pola grafik antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Untuk memperkuat
pengujian homosedastisitas digunakan juga uji Rho Spearman. Dalam uji ini yang perlu ditafsirkan hanyalah bagian koefisien korelasi Rho Spearman
antara variabel independen dengan absolut residu. Jika nilai sig 0,05 maka tidak
terjadi homosedastisitas,
jika sebaliknya
maka terjadi
homoskedastisitas. Dengan bantuan SPSS Versi 17.00 diperoleh hasil uji homoskedastisitas adalah sebagai berikut:
Tabel 22. Ringkasan Hasil Uji Homosedastisitas
No. Variabel
Spearman’s rho
Sig. Kesimpulan
1. Religiusitas
1,000 0,287
Homosedastisitas 2.
Norma Subyektif 0,430
0,055 Homosedastisitas
3. Perceived Behavioral
Control 0,608
0,400 Homosedastisitas
Dari tabel di atas nilai signifikansi Sig. 0,05 maka dapat disimpulkan analisis regresi tersebut memenuhi syarat homosedastisitas.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Mencari Persamaan Garis Regresi Ganda