Uslub Qur’any Uslub Falsafy

pertama tingkatan uslub-uslub Bahasa Arab itu sendiri, dan kedua dari aspek kebahasaan. Oleh karena itu, dalam mengatasi keterbatasan penguasaan bahasa, untuk menunjukkan terjemah yang baik, maka penerjemah dapat memilih bentuk tertentu dari beberapa bentuk terjemah yang telah diklasifikasikan di atas.

D. Uslub

Bahasa Arab Ahmad Husaini mengelompokkan uslub Bahasa Arab ke dalam 5 macam uslub sebagai berikut: 1 Uslub Qur‟any, 2 Uslub Falsafy. 3 Uslub Adaby, 4 Uslub Mu‟ashiry, dan 5 Uslub Yaumy”. 40 Ke lima macam uslub tersebut memiliki tingkat kesulitan dan perbedaan masing-masing. Terlebih lagi pada uslub Qur‟any, untuk memahaminya diperlukan kecermatan yang tinggi dan pemahaman yang mendalam, demikian pula dalam menerjemahkannya. Dengan demikian, perlu memilih bentuk terjemah yang sesuai dengan uslub yang berbeda.

1. Uslub Qur’any

Uslub ini merupakan uslub Bahasa Arab yang paling tinggi lagi khusus, uslub bahasa yang datang dari Allah SWT, dan aspek-aspek kebahasaannya yang tidak dapat 40 Ahd. Husaini, Karya Terjemah Literatur Keagamaan BerBahasa Arab Bagi Mahasiswa , Makalah, IAIN Antasari: 1996, hal. 5 – 6 ditandingi dan berada pada level di atas uslub-uslub bahasa lainnya. M. Hasbi As-Shiddieqy menjelaskan menjelaskan bahwa Al- Qur‟an menerangkan maksud-maksud dengan memakai susunan perkataan yang sangat petah fasih dan yang dapat menarik perhatian, karena susunannya tak dapat ditandingi oleh siapa juapun. Allah turunkan Al- Qur‟an kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada kaumnya yang telah terkenal mempunyai susunan pembicaraan bahasa yang fasih, tinggi dan indah. 41 Karena ketinggian dan kefasihan uslub Al- Qur‟an, sehingga tidak ada yang sanggup menerjemahkan uslub ini dengan tepat. Oleh karena itu, terjemah terhadap Al- Qur‟an sampai sekarang selalu disertai dengan penjelasan atau catatan-catatan dengan maksud memberikan keterangan guna memperjelas terjemahan, inilah yang dinamakan tafsir atau terjemah tafsiriyah .

2. Uslub Falsafy

Uslub ini merupakan uslub yang cukup sulit dipahami, karena uslub ini terjalin sedemikian rupa, mengandung unsur pemikiran yang bernilai filosofis dan ilmiah. Uslub ini banyak ditemukan pada buku-buku seperti Hadis, Tauhid, Tasawuf, Filsafat dan lain-lain. Untuk menerjemahkannya, diperlukan pengetahuan atau 41 M. Hasby As-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’anTafsir, Jakarta: Bulan Bintang, 1980, h. 141 basic keilmuan yang berkaitan dengan bidang-bidang tersebut. Kemudian untuk menerjemahkannya perlu kecermatan dan ketelitian, sehingga pesan yang ada dapat digambarkan dengan tepat oleh hasil terjemahan tersebut. Hasil terjemahan diharapkan tidak menyajikan pengetahuan yang keliru karena kurang cermat dalam menerjemahkannya.

3. Uslub Adaby