EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG DAGANG

commit to user Sehingga dengan adanya pemisahan kedua fungsi tersebut diharapkan dapat menghindari kemungkinan adanya kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan mencegah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. c. Selalu diadakan cross check antar fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian yang pelaksanaannya setiap satu bulan sekali.

2. Dokumen yang digunakan

a. Surat order pembelian tidak diotorisasi oleh fungsi merchandise tetapi hanya diotorisasi oleh fungsi gudang dimana penggunaannya dengan sepengetahuan fungsi gudang. b. Surat order pembelian yang merupakan dokumen penting dalam transaksi pembelian belum bernomor urut tercetak. Hal ini memungkinkan terjadinya penyelewengan dalam penggunaannya. c. Faktur tembusan dari pemasok yang diterima perusahaan pada saat penerimaan barang diberi “cap tanggal jatuh tempo” oleh fungsi gudang. Untuk memastikan perusahaan masih mempunyai kewajiban kepada pemasok yang harus dibayar pada tanggal tersebut. d. Print out penerimaan barang dibuat oleh fungsi merchandise berfungsi sebagai laporan penerimaan barang, sebagai bukti bahwa barang yang diterima telah sesuai dengan surat order pembelian. e. Bukti pembayaran diotorisasi oleh fungsi finance dan diberi “cap lunas” sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan pembayaran kepada pemasok. commit to user f. Faktur asli yang diterima pemasok sebagai bukti bahwa pemasok telah melakukan penagihan.

3. Catatan akuntansi

a. Fungsi akuntansi tidak menyelenggarakan pembukuan dalam jurnal khusus maupun jurnal umum, tetapi hanya mencatat dalam buku pembantu utang dalam transaksi pembelian. b. Penyetoran kas ke bank secara perminggu oleh fungsi finance. c. Dalam hal mutasi barang yang masuk dan keluar kartu stock barang di gudang pada CV. Soba Swalayan sudah terkomputerisasi secara online dengan toko. Hanya fungsi merchandise yang dapat melakukan input data barang masuk. Sedangkan untuk mutasi barang yang keluar karena adanya penjualan secara otomatis akan mengurangi stock barang yang ada di gudang.

2.4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA CV. SOBA

SWALAYAN Evaluasi sitem pengendalian intern berdasarkan unsur-unsur sistem pengendalian intern, maka penulis mengevaluasi beberapa penerapan sistem akuntansi pembelian barang dagangan pada CV. Soba Swalayan.

1. Struktur organisasi adalah kerangka frame work pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. a. Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi finance commit to user Pemisahan fungsi dalam sistem pembelian barang dagang antara fungsi akuntansi dengan fungsi finance sudah diterapkan pada CV. Soba Swalayan. Fungsi finance adalah fungsi yang melakukan pembayaran terhadap transaksi pembelian yang dilakukan, sedangkan fungsi akuntansi adalah fungsi yang melakukan pencatatan terhadap transaksi pembelian. Pemisahan fungsi ini dimaksudkan untuk menjamin ketelitian, keandalan dan keakuratan data kekayaan yang dimiliki perusahaan. b. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan Pemisahan fungsi dalam sistem pembelian barang dagang antara fungsi pembelian dengan fungsi penerimaan sudah diterapkan pada CV. Soba Swalayan. Fungsi pembelian pada CV. Soba Swalayan dilakukan oleh beberapa fungsi yaitu fungsi order, fungsi gudang, dan fungsi merchandise. Pemisahan fungsi ini dimaksudkan untuk menciptakan pengecekan intern dalam transaksi pembelian, mengurangi resiko diterimanya barang yang tidak dipesan oleh perusahaan, mengurangi resiko diterimanya barang jenis spesifikasi kuantitas mutu barangnya tidak sesuai dengan yang dipesan perusahaan, dan mengurangi resiko diterima barang yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam surat order pembelian. c. Transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang Transaksi pembelian pada CV. Soba Swalayan melibatkan beberapa fungsi yang terkait antara lain fungsi order pembelian, fungsi