Peningkatan sarana prasarana yang memadai di 11 Kecamatan wilayah Agar meningkatkan industri lokal, menumbuhkembangkan koperasi, Agar meningkatkan kulitas SDM dengan mengadakan diklat-diklat yang Pengembangan lahan- holtikultura seper
commit to user
i
ABSTRACT
Pengembangan ekonomi lokal sebagai salah satu usaha untuk mengurangi kesenjangan dengan memperkuat basis ekonomi wilayah sesuai
dengan karakteristik wilayah endogenous development seperti yang terdapat dalam kebijakan kecamatan sebagai pusat pertimbuhan ekonomi, dalam
penelitian ini maka perlu dilakukan evaluasi berdasarkan karakteristik wilayah dan program pengembangan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dengan i
mengklasifikasikan kecamatan-kecamatan kabupaten sragen berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita kecamatan tahun 2004-2009
menurut Tipologi Klassen ii Indeks Entropy Theil untuk mengetahui ketimpangan pertimbuhan ekonomi antar kecamatan iii Perhitungan Shifsare
dan LQ untuk menggambarkan keunggulan komparatif suatu kecamatan.
Berdasarkan analisis dengan Tipologi Klassen dapat dilihat Kabupaten Sragen dapat diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi yaitu cepat maju
dan cepat tumbuh, cepat maju tetapi tertekan, berkembang cepat, dan relatif tertinggal. Kecamatan cepat maju dan cepat tumbuh : Masaran dan Sragen,
Kecamatan cepat maju tetapi tertekan : Kalijambe, Plupuh dan Sidoharjo, Kecamatan berkembang cepat : Gondang, Sambungmacan, Ngrampal,
Karangmalang dan Gemolong, dan Kecamatan relatif tertinggal : Kedawung, Sambirejo, Tanon, Miri, Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi, Tangen,
Jenar. Hasil perhitungan Indeks Entropy Theil tingkat ketimpangan pendapatan dalam wilayah kecamatan within-region inequality dari tahun
2004-2009 mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu sebesar 1,5660 pada tahun 2004 menjadi 3,79414 pada tahun 2009. Sedangkan untuk tingkat
ketimpangan pendapatan antar wilayah kecamatan between-region inequality dari tahun 2004-2009 mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu
sebesar 3,3241 pada tahun 2004 menjadi 5,94603 pada tahun 2009. selama periode pengamatan tingkat ketimpangan pendapatan antar wilayah kecamatan
dan dalam wilayah kecamatan tahun 2004-2009 yaitu 4,89012 total ketimpangan Kabupaten Sragen pada tahun 2004 dan 9,74017 total ketimpangan Kabupaten
Sragen tahun 2009. Total ketimpangan pendapatan Kabupaten Sragen sangat dipengaruhi oleh tingkat ketimpangan pendapatan antar wilayah.
Perbedaan kondisi daerah akan membawa implikasi terhadap corak pembangunan yang akan diterapkan berbeda pula. Saran yang dapat
digunakan untuk mencapai kebijakan tersebut adalah : 1.
Perencanaan pembangunan
agar terkonsentrasidiprioritaskan
bagi Kecamatan relatif tertinggal.