Latar Belakang WIBOWO AGUNG SUDRAJAT I 8208031

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diberlakukannya Undang – Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang di dalamnya tercantum pemberian otonomi daerah akan berjalan dengan baik mempunyai strategi yang baik dalam pengembangan sarana dan prasarana transportasi. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang baik diharapkan akan mampu menumbuhkembangkan potensi daerah dan kegiatan ekonomi yang ada. Oleh karenanya, pengembangan sarana dan prasarana transportasi perlu dilaksanakan secara sistematik dan berkelanjutan sesuai dengan pola pergerakan barang atau orang yang dapat mendukung dinamika pembangunan daerah. Seiring dengan pesatnya pembangunan di segala bidang maka makin meningkat pula taraf hidup masyarakat. Mobilitas yang tinggi untuk melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang aman, nyaman dan lancar. Tuntutan pelaksanaan aktifitas tersebut disesuaikan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, hal ini membutuhkan terpenuhinya angkutan umum dan angkutan kota yang memadai. Contohnya di bidang perdagangan, maka tidak lepas dari sistem pengangkutan barang dan orang dari satu daerah ke daerah lain, hal ini membutuhkan sarana transportasi yang memadai demi lancarnya perdagangan. Di bidang pendidikan,maka dapat melihat pada saat jam berangkat sekolah maupun saat pulang sekolah, dapat menimbulkan kepadatan arus lalu lintas di jalan raya. Begitu juga pada masalah sosial, untuk memudahkan segala kegiatan masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini juga tergantung pada sarana transportasi yang baik. commit to user 2 Berdasarkan uraian di atas, salah satu titik ruas jalan yang mempunyai peranan besar di kota Surakarta adalah Simpang Sangkrah dan Simpang Pasar Kliwon Tingkat kepadatan dan keramaian lalu lintas di titik ruas jalan ini cukup besar karena merupakan salah satu jalur utama yang menggunakan prasarana jalan raya untuk jalur Utama Dari Surakarta Menuju Kabupaten Sukoharjo Maupun Wonogiri Jawa Tengah. Sistem pergerakan transportasi dari berbagai macam karakteristik lalu lintas yang terjadi ditambah dengan perilaku pengguna jalan, khususnya angkutan kota yang berhenti semaunya di sepanjang jalan Kapten Mulyadi mengakibatkan kondisi lalu lintas semakin padat terutama pada jam-jam puncak. Simpang Sangkrah merupakan simpang 4 yang bersinyal terdiri dari 3 fase, Simpang Sangkrah tersebut merupakan Jalur Utama Bus Antar Kota.Khususnya Dari Arah Surakarta Menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri. khususnya bus kota dan bus antar kota, dan kendaraan berat lainnya yang menuju Propinsi Jawa Timur Yang Melewati dua Kabupaten Tersebut. Simpang Pasar Kliwon merupakan Simpang 4 terdiri 3 frase,Simpang Pasar kliwon adalah jalan penghubung dari simpang Sangkrah.di daerah tersebut wilayah cukup padat karena terdapat pasar dan perkotoan,jalan ini juga jalan arternatif menuju keraton surakarta maupun ke pasar klewer. Jalan tersebut dilewati berbagai macam kendaraan, kendaraan yang melewati dari arah Utara, seperti: truk as 2, truk as 3, truk gandeng, bus kota, bus antar kota, mobil pribadi dan kendaraan roda 2 yang sangat padat. Dari arah Utara sering kali terjadi antrian yang cukup panjang yang disebabkan dua Simpang Yang jaraknya berdekatan dan ruas jalan yang sempit. Dari arah Utara menuju kabupaten Sukoharjo dan Wongiri Merupakan Akses Bus kota jurusan kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri. Arah Selatan adalah Akses umumnya kendaraan Pribadi Saja yang menuju Kota Surakarta,tidak ada bus antar kota maupun Truk-truk yang dari arah Selatan Menuju SurakartaAntrian Kendaran juga tidak sepanjang seperti dari arah utara menuju selatankabupaten Sukoharjo dan Wonogiri commit to user 3 Menurut kondisi lapangan tersebut diatas perlu dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat kinerja simpang Sangkrah dan Simpang Sampangan. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu simpang bersinyal, Metode MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. MKJI 1997 merupakan satu-satunya metode yang dibuat Indonesia oleh Direktoral Jenderal Bina Marga dan banyak digunakan dalam analisis kinerja simpang. Adapun Lokasi Simpang tersebut adalah simpang Pasar Kliwon, lokasi dapat dilihat pada gambar 1.1. Sumber : indonesia-tourism.com Keterangan : = Lokasi Penelitian U Simpang Sangkrah Simpang Pasar Kliwon commit to user 4

1.2 Rumusan Masalah