Diskripsi Hasil Penelitian TANA PUTRI MULYANINGSIH R1111037

commit to user BAB V PEMBAHASAN

A. Diskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian didapatkan responden yang anemia dengan dismenorea primer sebanyak 59,3 dan responden yang tidak anemia, sebanyak 77,8 tidak mengalami dismenorea primer. Anemia mempengaruhi kerja dari tiap organ tubuh manusia karena jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang. Akibatnya menurunkan ketahanan terhadap nyeri, seperti kondisi fisik lemah. Suplay oksigen yang kurang akan mempengaruhi kerja otot uterus miometrium untuk mengadakan kontraksi yang berlebih sehingga terjadi vasopresin yang mengakibatkan terjadinya dismenorea primer Sylvia, Price dan Wilson, 2002. Responden pada penelitian ini merupakan kelompok remaja putri kelas IX yang berusia sekitar 14-16 tahun. Pada usia tersebut remaja putri menjadi rawan mengalami dismenorea primer salah satunya dikarenakan ketidakmatangan ovum anovulasi . Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan stimulasi follicle-stimulating hormone FSH . Tetapi karena kurangnya surge dari luteinizing hormone LH , ovulasi gagal terjadi. Akibatnya, tidak terjadi pembentukan korpus luteum dan tidak disekresikan progesteron. Endometrium tetap berkembang ke fase poliferasi. Ketika folikel yang berkembang berinvolusi, kadar esterogen menurun dan perdarahan commit to user akibat penarikan withdrawal terjadi. Kebanyakan siklus anovulasi terjadi tidak teratur yang mengakibatkan perdarahan berat yang berkepanjangan. Kondisi tubuh yang menderita anemia menyebabkan jumlah darah menstruasi yang keluar semakin banyak dan menimbulkan nyeri Novie, 2002. Hasil penelitian juga menunjukkan dari beberapa responden yang anemia, sebanyak 40,7 tidak mengalami dismenorea primer. Begitupun sebaliknya responden yang tidak anemia, justru sebanyak 22,2 bisa mengalami dismenorea primer. Hal ini terjadi, karena dismenorea primer dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti : 1. Faktor kejiwaan Remaja putri secara emosional belum stabil jika tidak mendapat penjelasan yang baik dan benar tentang menstruasi mudah untuk timbul dismenorea primer. 2. Faktor aktifitas Wanita yang teratur berolahraga didapatkan penurunan insidensi dismenorea. Hal ini mungkin disebabkan efek hormonal yang berhubungan dengan olahraga pada permukaan uterus, atau peningkatan kadar endorfin yang bersirkulasi. Diduga olahraga sebagai analgesik nonspesifik yang bekerja jangka pendek dalam mengurangi nyeri. 3. Faktor kanalis servikalis Hubungan antara dismenorea dengan endometriosis masih tidak jelas. Endometriosis mungkin asimtomatik, atau mungkin bersamaan dengan nyeri pelvik yang tidak terbatas pada masa commit to user menstruasi dan pada bagian pelvik anterior bawah. Pada suatu studi dari wanita yang mengalami sterilisasi efektif, tidak terdapat perbedaan antara wanita dengan maupun wanita tanpa endometriosis. Meskipun demikian, suatu studi observasional pada wanita yang dilakukan laparoskopi untuk infertilitas mendukung adanya hubungan antara dismenorea dengan keparahan dari endometriosis. 4. Faktor lain Suatu studi ditemukan bahwa merokok, alkohol, menarche awal kurang dari 12 tahun, siklus menstruasi yang panjang, jumlah darah menstruasi yang berlebihan, usia kurang dari 20 tahun, BMI Body Mass Indexs yang rendah karena diet, nulliparietas, sindrom premenstrual, KB intrauterine device IUD dan sterilisasi, pelvic inflamatory disease PID, penyimpangan seksual, gejala psikologis depresi atau ansietas, gangguan jaringan sosial, obesitas dan riwayat keluarga yang positif dismenorea dapat mempengaruhi terjadinya dismenorea primer. Wiknjosastro, 2005.

B. Pengaruh Anemia Terhadap