Simplisia jamu godhog asam urat

commit to user 20 se-hingga menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk segar maupun kering. 5. Mencegah masuknya sinar matahari secara langsung karena dapat merusak mutu dari simplisia. 6. Konstruksi dibuat sedemikian rupa disesuaikan dengan jenis simplisia. 7. Menggunakan alas dari kayu yang baik hati-hati karena balok kayu sangat disukai rayap atau bahan lain untuk meletakkan simplisia. 8. Pengeluaran simplisia yang disimpan dengan cara mendahulukan bahan yang disimpan lebih awal “First in — First out” = FIFO. 9. Penyimpanan produk jadi sebelum dijual Jamu yang siap dijual disimpan terlebih dahulu dalam rak-rak besar secara teratur. Gudang penyimpanan jamu harus kering dan tidak lembab sehingga tidak menurunkan kualitas jamu yang telah dihasilkan. Rak-rak penyimpanan tidak boleh menempel pada dinding, tetapi harus ada sedikit jarak sehingga jamu tersebut tidak menjadi lembab. 10. Pengepakan dan penyimpanan

B. Simplisia jamu godhog asam urat

Pada pengobatan asam urat terdiri dari berbagai simplisia yaitu: a Sidogori Sidae Herba Sidaguri termasuk famili Malvaceae, dengan nama latin Sida rhombifolia L. tanaman ini dapat tumbuh di daerah-daerah yang beriklim tropis, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Tinggi tanaman Sidaguri dapat mencapai 2 meter. Pengobatan tradisional untuk asam urat dan rematik, berupa akar-akaran tumbuhan yang bisa ditemukan hidup subur dan liar di Indonesia. Sidaguri merupakan tumbuhan perdu liar yang tumbuh tegak bercabang. Tinggi tumbuhan mencapai 1 sampai 2 meter di daerah tropis berketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh subur dengan sinar matahari yang cukup. Perdu tegak commit to user 21 bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat. Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur atau lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 1–1,5 cm. Bunga tunggal berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan 8– 10 kendaga, diameter 6–7 mm. Akar dan kulit sidaguri kuat, dipakai untuk pembuatan tali. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah akar, daun dan bunga, tapi lebih sering akarnya. Saraswati, 2009. Cara budidaya dengan biji atau stek, pemeliharaannya mudah. Semak, batang berkayu, bulat, warna putih kehijauan. Daun tunggal, berseling, bentuk jantung, ujung bertoreh, berbulu rapat, warna hijau. Bunga tunggal, bulat telur, di ketiak daun, mahkota bunga berwarna kuning. Buah batu, buah muda berwama hijau, buah tua berwarna hitam. b Daun salam Eugenia polyantha Folium Tanaman salam Syzygium polyanthum sebagai salah satu tanaman herbal yang tumbuh di Indonesia termasuk daerah tropis, merupakan jenis tanaman herbal yang baik ditanam pada awal musim hujan, karena ketersediaan air yang cukup melimpah, jadi kita tidak sulit untuk melakukan penyiraman setiap hari. Kondisi iklim untuk pertumbuhan tanaman salam yaitu : Tanaman salam membutuhkan iklim panas dengan curah hujan tinggi dan tidak merata tidak banyak perubahan sepanjang tahun; Suhu udara lingkungan sekitar 25-300C, sedangkan curah hujan merata sepanjang tahun. Penanaman tanaman salam untuk mendapatkan produk herbal yang baik, membutuhkan tanah yang gembur, subur, dan sangat cocok dengan tanah vulkanik, memiliki drainase yang baik. Tanaman ini tumbuh baik di tanah berpasir tekstur tanah liat dengan kandungan bahan organik tinggi. Cocok pada tanah dengan pH tanah sekitar 5, 5 – 6, 5. Tanaman salam peka terhadap genangan air, sehingga membutuhkan drainase yang baik. Dapat tumbuh baik di daerah dengan commit to user 22 ketinggian 300-700 m di atas permukaan laut. Sementara di ketinggian di atas 700 m, produktivitasnya akan menurun. Penanaman tanaman salam dilakukan melalui bibit yanag berasal dari stek atau bijinya. Penanaman dengan menggunakan stek lebih mudah dan lebih cepat. Pembuatan bibit stek dilakukan dengan memilih cabang yang produktif, pilih cabang batang yang memiliki minimal 3 ranting. Potong cabang dengan ukuran 20 – 25 cm, tanam pada polybag yang diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang, disiram setiap hari, ditaruh pada tempat yang terlindung panas matahari agar batang tanaman tidak kering dan mati. Penanaman dengan biji dapat dilakukan dengan menggunakan polybag, atau pesemaian. Benih dimasukkan pada lubang tanam, permukaan tanah di lubang tanam dibuat sedikit di bawah permukaan media tanam. Setelah benih ditanam dilakukan penyiraman sehingga media menjadi basah sampai benihnya berkecambah dan tumbuh, kurang lebih berumur 2 bulan pindahkan ke polybag yang lebih besar. Ditaruh pada tempat yang terlindung panas matahari agar batang tanaman tidak kering dan mati. Baik penanaman dari biji dan dari stek, setelah tanaman tumbuh baik lebih besar, dalam usia antara 6-7 bulan dapat memindahkannya ke tanah kebun yang telah disiapkan. Benih yang dipindahkan sebelum ditanam dilapangan atau kebun, daunnya dikurangi untuk mencegah penguapan. Penanamn dilakukan pada lubang tanam yang cukup dan diisi tanah aslinya ditambahkan pupuk kandang atau kompos. Lubang tanam benih tanaman salam dari stek yang dipindahkan harus dilakukan lebih mendalam, agar setelah tanaman tumbuh menjadi tua tidak akan mudah roboh karena sistem akar tanaman dari stek tidak memiliki Akar Tunggang. Setelah penanaman benih, lubang tanam harus segera disiram agar media tanam menjadi basah sampai tanaman tumbuh besar untuk dapat menghasilkan produk herbal yang baik Darmanto, 2012. commit to user 23 c Kapulaga Amomi Fructus Kapulaga Amomum cardamomum adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah bumbu untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Tanaman ini termasuk dalam suku jahe-jahean atau zingiberaceae. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga Jawa Amomum compactum yang banyak dijumpai di daerah Sumatera Selatan dan Jawa Barat, dan kapulaga sabrang atau kapulaga India Elettaria cardamomum. Beranjak dari kapulaga yang relatif mudah dibudidayakan dan bisa dipanen 4 kali dalam setahun, maka hal tersebut telah banyak menarik minat petani untuk membudidayakan. Bibit yang baik adalah tunas yang tingginya lebih kurang 50 cm dengan akar rizoma yang muda dan mata tunasnya banyak, rizoma yang sudah tua pertumbuhannya kurang baik. Untuk penanaman pada lahan yang sangat luas atau di perkebunan, digunakan bibit dari biji buah yang lebih dulu disemaikan. Bibit ini harus berasal dari buah yang sudah masak. Bibit kapulaga yang tingginya sudah mencapai 70 s.d. 80 sentimeter dan memiliki dua atau tiga daun telah siap ditanam di lahan. Dalam waktu satu tahun sudah akan terbentuk suatu rumpun kapulaga yang bisa mencapai diameter antara 50 s.d. 60 sentimeter. Setiap bulannya akan muncul satu batang baru dalam pertumbuhannya. Sehingga dalam 7 bulan, setiap rumpun akan akan menghasilkan 6-7 batang baru dan menghasilkan pula 10 buah manggar buah kapulaga. Mengingat tanaman kapulaga yang rakus akan unsur hara dan untuk peningkatan mutu, untuk ini pupuk organik diberikan pada saat pengolahan tanah, dan pada saat penggemburan diluar rumpun sebanyak 1 – 1,5 kg pupuk kandang, pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali. Bagi tanaman kapulaga yang sudah menghasilkan, pupuk kandang diberikan sebanyak 10 – 15 kg setiap rumpun. Kapulaga dapat memberikan hasil setelah berumur 2–3 tahun. Kapulaga berbuah sepanjang tahun sehingga untuk pemanenan ini tidak commit to user 24 menentu. Dalam pemanenan kapulaga dikenal istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali yang berlangsung dalam 1 tahun secara berselang- seling. Tanaman dapat dipergunakan sampai umur 10–15 tahun. Hasil panen per hektar bisa mencapai 2–3 ton buah kering per tahun dan ini berlaku untuk tanaman yang sudah berumur belasan tahun. Adapun syarat-syarat pemanenan kapulaga adalah: Buah harus dipanen sebelum benar-benar matang, bila dipanen terlalu matang atau kering, buah akan pecah dan warnanya juga kurang bagus. Waktu panen yang tepat adalah jika buah sudah berwarna hijau kekuning-kuningan.Cara panen yaitu dengan memotong karangan bunga dibawah dompolan buah. Buah yang sudah dipanen kemudian dijemur sampai kering, sebaiknya jangan terkena sinar matahari langsung atau dikering anginkan Warsana,2000 Pemetikan buah pertama biasanya terbatas dan hasil pemetikan kedua pun masih belum banyak. Barulah pada pemetikan ke-3 dan seterusnya, yaitu setelah 5 tahun ditanam, tercapailah panen yang seutuhnya penuh. Di Pulau Jawa, orang memetik Amomum cardamomum setelah berumur 3 tahun dalam jangka waktu 10-15 hari sekali. Setiap satu rumpun Amomum cardamomum biasanya terdiri dari 10-15 batang. Hasil panen di cuci dengan sabun, kemudian baru dijemur. Dalam proses pengeringan tidak boleh terlalu cepat, karena dapat mengakibatkan buahnya mudah pecah. Setelah masa panen, yang penting adalah pengeringan, pemutihan, pengguntingan, pemilihan sortasi, pengemasan, dan penyimpanan. Bambang, 1974. d Lempuyang Wangi Zingiberis aromaticae Rhizoma Perawakan, herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m. Batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang commit to user 25 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14- 40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm. Bunga susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm, sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak 13-17 mm. Mahkota kuning terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm. Benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. Buah bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Waktu berbunga yaitu Januari - April. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Perbanyakan pada umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan kurang lebih 11-585 lux. Hamanya yaitu ulat pemakan daun Kerana diocles dan Udapes sering menimbulkan kerusakan. Bagian yang digunakan adalah rimpang tanaman Zingiber aromaticum Val. Rimpang dikumpulkan apabila batang mulai mengering. Rimpang- rimpang tersebut d-pisahkan antara rimpang induk dengan anak rimpangnya. Akar-akar yang ada dihilangkan. Kemudian dicuci dengan air commit to user 26 bersih sampai bersih dan ditiriskan untuk membebaskan sisa-sisa air cucian. Rimpang-rimpang yang telah bersih dan bebas dari sisa-sisa air cucian kemudian diiris-iris melintang dengan ketebalan antara 2 mm sampai 4 mm. Irisan-irisan rimpang tersebut kemudian dikeringkan di sinar matahari langsung dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang- lubang. Setelah kering disimpan ditempat yang kering Widyastuti,Chrisanti, Chamid, 2002. e Meniran Phylanthi Herba Tanaman ini tidak dibudidayakan secara khusus. Meniran tumbuh liar di pekarangan, galangan sawah, tepi sungai, daerah berbatu, lapangan rumput, pekarangan, dan hutan yang lembap. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perbanyakan tanaman meniran menggunakan biji. Biji disemaikan dan dipindahkan. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Pemanenan dilakukan saat tanaman berumur 3 bulan. Meniran disebut Phyllanthusurinaria Linn untuk yang batangnya berwarna hijau kemerahan, atau Phyllanthus niruri untuk yang batangnya berwarna pucat. Termasuk dalam famili tumbuhan Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Memeniran atau meniran merah. Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: lignan Filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin, flavonoid quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutin, kaempferol-4, rhamnopynoside, alkaloid, triterpenoid, asam lemak asam ricinoleat, asam linoleat, asam linolenat, vitamin C, kalium, damar, tanin, geraniin, phyllanthin dan hypophyllanthin. Pemerian bau aromatik, rasa pahit. Tumbuhan ini bersifat: peluruh air seni menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat Bambang, 1974. f Daun Kumis Kucing Orthosiphonis Folium Tanaman Kumis Kucing tersebar di pulau Jawa dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Tanaman ini biasa tumbuh liar sepanjang commit to user 27 selokan atau dipakai sebagai tanaman pagar, bunganya menarik perhatian karena mempunyai benangsari dan putik yang panjang yang mencuat keluar sehingga menyerupai kumis kucing. Menurut Kroeber ada 3 varietas kumis kucing yaitu satu variaetas berbunga ungu dan dua variaetas lainnya berbunga putih dengan batang, tangkai serta urat daun yang berwarna merah adalah yang paling produktif dan terbaik mutunya untuk perdagangan ekspor. Tinggi tanaman 0,5 – 1 m, lebar daun 2,5 Cm dan panjangnya 10 cm. Daerah Produksi di Indonesia ialah Jawa Barat yaitu Bogor dan Sukabumi, daerah lainnya ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Utara. Selain Indonesia juga Vietnam, Cina, Kepulauan Polinesia dan Australia. Khasiat daun kumis kucing sebagai di ureticum karena kumis kucing mengandung glucosida ortosiponin van itallie, 1886, bahan lainnya adalah kalium 0,6 – 3,5 . Pemakaian secara tradisional cukup dengan direbus 1 – 2 Gr daun keringhari, rebusan ini berguna bagi obat ginjal, melancarkan pengeluaran urine sebagai obat sengal atau pirai encok pengapuran dalam pembuluh darah dan radang kandung kencing. Daun kumis kucing diperdagangkan di pasaran terutama untuk industri farmasi dan kerajinan jamu , ekspornya ditujukan ke negeri Belanda, Jerman, Eropa Barat dan Amerika Serikat. Kumis kucing termasuk suku labiate dapat tumbuh dengan baik pada tempat-tempat sebagai berikut: - Ketinggian tempat : Dataran rendah – 1000 m dpl. - Curah hujan : 3000 mmth iklim tropis - Solum tanah : tebal - Sinar matahari : Penuhtidak ternaungi - Struktur tanah : Gembur, Subur - Kandungan humus : Tinggi Kumis kucing sebenarnya menghasilkan bibit juga tetapi cara perbanyakan melalui stek telah umum sekali dan mudah dilakukan. Stek diambil dari batang yang tua dan dipotong sepanjang 20 cm dengan 2 – 4 commit to user 28 ruas. Untuk penanaman sebaiknya kumis kucing disemai dulu, bila keperluan bibit hanya sedikit maka stek disemai dalam peti kecil yang diisi pasir sungai setebal 20 cm, tetapi bila bibit yang diperlukan banyak maka dibuat persemaian, juga atap menutup persemaian. Tanah persemaian dicangkul sedalam 30 cm jarak tanam 5 x 10 cm dan stek ditanam miring dengan kedalaman 5 cm cara lain yaitu dengan menumbuhkan stek batang tersebut pada kantong plastik polibag. Pesemaian ditempat terbuka harus diberi atap naungan dan dilakukan penyiraman secukupnya tidak terlalu basah karena bibit mudah busuk, pada umur 10 hari biasanya stek mulai berakar dan bertunas dan umur 2 minggu tanaman sudah siap ditanam dilapangan. Sebelum pemindahan kelapangan naungan dikurangi secara bertahap. Tanah dipersiapkan sebelumnya dengan cara mencangkul sedalam 50 cm dan diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 – 1 Kg per lubang tanam. Jarak tanam dilapangan berkisar antara 40 x 40 cm hingga 60 x 60 cm. Satu lubang tanam dapat ditanami 1 – 6 stek. Waktu penanaman sebaiknya pada awal musim penghujan. Penyiangan dilakukan tergantung keadaan gulma yang tumbuh atau pada saat akan dilakukan pemupukan. Selain itu tanah harus dalam keadaan gembur, cara penggemburan bisa dengan cangkul atau digarpu.Pada tanah yang kurang mengandung humus maka diantara tanaman kumis kucing ditanam pupuk hijau. Setelah tanaman cukup tingginya dilakukan pemangkasan dan daunnyadimasukan kedalam tanah diantara barisan tanaman kumis kucing. Ditempat yang subur dan curah hujannya memadai, pemangkasan dapat dilakukan 4 – 6 minggu, setelah tanam, biasanya ditandai dengan kuncup mekar, untuk menjaga mutu daun maka bunga-bunga harus segera dipotong. Pemetikan yang terbaik bila berumur tanaman sudah mencapai 10 minggu. Cara memetiknya dengan 4 - 6 helai daun paling atas beserta batangnya di petik, daun dibawahnya dipetik karena masuk daun tua dan menghasilkan produk yang kurang baik. Dari kebun yang kesuburannya commit to user 29 sedang sampai baik akan diperoleh hasil 1.000 – 1.500 KgHa daun keringth. Daun yang dipetik kemudian dijemur dipanas matahari merupakan cara konvensional, cara pengeringan yang baik dengan panas buatan oven caranya mula-mula daun dikering angin-anginkan di tempat atau di bangsal-bangsal yang mempunyai sirkulasi udara baik lalu daun di letakan diatas para-para, suhu yang baik dalam kamar oven antara 45 o C sampai 50 o C, pada waktu permulaan udra yang dialairkan cukup sedikit saja, baru setelah daun itu layu betul yaitu setelah 5 – 6 jam aliran udara ditambah, lamanya pengeringan sekitar 24 – 36 jam tergantung dari basahnya daun serta kelembaban udara . Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam, pada papan seluas 1 m 2 dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Perlu diperhatikan daun yang baru dipetik harus segera dikeringkan agar tidak terperam yang akan mengakibatkan warna sawo matang pada daun, disamping itu juga harus dijaga pula agar daun tidak luka atau rusak karena akan mengakibatkan daun bergaris-garis hitam. Pengeringan dianggap cukup bila daun sudah rangup tetapi tidak mudah rapuh. Daun yang telah kering harus segera dipacking dengan cara di bungkus dan dimasukan kedalam kaleng yang dilapisi aluminium dan tertutup rapat agar tidak menghisap uap air. Tiap kaeleng atau peti dapat dimasukan 50 kg daun kering. Biasanya penyusutan dari daun basah menjadi daun kering denngan perbandi 5 : 1. Standar kualitas kumis kucing adalah : - Warna : daun hijau jernih dan tangkai ungu. - Bau : harum - Rasa : agak pahit - Kadar air : max 13 - Kotoran : max 2 - Abu : 10 - Kadar air ekstrak : minimum 30 commit to user 30 - Tidak mengandung serangga dan cendawan g Adas Foeniculi Fructus Tanaman Adas Foeniculum vulgare Mill. adalah tanaman herba tahunan dari famili Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan daerah Mediterania. Adas merupakan tanaman obat yang dapat pula di manfaatkan sebagai sayur. Di daerah dataran tinggi biasanya tanaman ini akan tumbuh baik dan menghasilkan daun yang lebat yang dapat dimanfaatkan sebagai sayur. Biasanya yang di manfaatkan sebagai obat adalah biji dari tanaman tersebut sedangkan daunya dapat di manfaatkan sebagai sayuran. Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6. Buah yang terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri. Pembungaan tersusun berbagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 10 cm, panjang gagang bunga 2 – 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusut, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm, masih muda hijau setelah tua coklat agak hijau, atau coklat agak kuning sampai sepenuhnya coklat. Namun warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya Supriyadi, 2001 . Pengolahan lahan dimulai dari pembersihan lahan dari gulma, pencangkulan dan penggarpuan yang dilanjutkan dengan pembuangan sisa-sisa akar tanaman lain. Selanjutnya dilakukan pembuatan lubang ta- nam dengan jarak tanam yang biasa digunakan yaitu 0,5 - 1 x 1 m. Lubang tanam yang telah disiapkan kemudian diisi dengan pupuk kandang sebanyak lebih kurang 100 glubang. Penanaman dilakukan pada permulaan musim hujan, dimana setiap lubang tanam ditanam 1 bibit. Adas selain dibudidayakan secara monokultur juga dapat ditanam di lahan- lahan terbuka yang belum dimanfaatkan, di pematang kebun atau di commit to user 31 pinggir jalan tumpang sari dengan tanaman lain. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma, pemupukan ulang dan pem- berantasan hama dan penyakitDalimarta, 2009. h Jahe Zingiberis Rhizoma a Klasifikasi Divisi :Spermatophyta Sub-divisi :Angiospermae Kelas :Monocotyledonea Ordo :Zingiberales Famili :Zingiberaceae Genus :Zingiber Species :Zingiber officinale Untuk budidaya jahe diperlukan lahan di daerah yang sesuai untuk pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan jahe yang optimal diperlukan persyaratan iklim dan lahan sebagai berikut : iklim tipe A, B dan C Schmidt ferguson, ketinggian tempat 300 - 900 m dpl., temperatur rata-rata tahunan 25 - 30º C, jumlah bulan basah 100 mmbl 7 - 9 bulan per tahun, curah hujan per tahun 2 500 – 4 000 mm, intensitas cahaya matahari 70 - 100 atau agak ternaungi sampai terbuka, drainase tanah baik, tekstur tanah lempung sampai lempung liat berpasir, pH tanah 6,8 – 7,4. Pada lahan dengan pH rendah dapat diberikan kapur pertanian kaptan 1 - 3 tonha atau dolomit 0,5 - 2 tonha untuk meningkatkan pH tanah. Pada lahan dengan kemiringan 3 dianjurkan untuk dilakukan pembuatan teras, teras bangku sangat dianjurkan bila kemiringan lereng cukup curam. Hal ini untuk menghindari terjadinya pencucian lahan yang mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, dan benih jahe hanyut terbawa arus. Persyaratan lahan lainnya yang juga penting bagi penamaman jahe adalah lahan bukan merupakan daerah endemik penyakit tular tanah soil borne diseases terutama bakteri layu dan nematoda. Untuk menjamin kesehatan lahan, sebaiknya lahan yang digunakan bukan bekas jahe, atau commit to user 32 tidak ada serangan penyakit bakteri layu dilahan tersebut dan hanya dua kali berturut-turut ditanami jahe. Tahun berikutnya dianjurkan pindah tempat untuk menghindari kegagalan panen karena kendala penyakit dan adanya gejala allelopati. Jahe Zingiber officinale Rosc. Ginger adalah tanaman herba tahunan yang tergolong famili Zingiberaceae, dengan daun berpasangpasangan dua-dua berbentuk pedang, rimpang seperti tanduk, beraroma. Selama ini di Indonesia, berdasarkan pada bentuk, warna dan aroma rimpang serta komposisi kimianya dikenal 3 tipe jahe, yaitu jahe putih besar, jahe emprit dan jahe merah. Jahe putih besar Z. officinale var. officinarum mempunyai rimpang besar berbuku, berwarna putih kekuningan dengan diameter 8,47 – 8,50 cm, aroma kurang tajam, tinggi dan panjang rimpang 6,20 – 11,30 dan 15,83 – 32,75 cm, warna daun hijau muda, batang hijau muda dengan kadar minyak atsiri didalam rimpang 0,82 – 2,8. Jahe putih kecil Z. officinale var. amarum mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis, aroma tajam, berwarna putih kekuningan dengan diameter 3,27 – 4,05 cm, tinggi dan panjang rimpang 6,38 – 11,10 dan 6,13 – 31,70 cm, warna daun hijau muda, batang hijau muda dengan kadar minyak atsiri 1,50 – 3,50. Jahe merah Z. officanale var. rubrum mempunyai rimpang kecil berlapis, aroma sangat tajam, berwarna jingga muda sampai merah dengan diameter 4,20 – 4,26 cm, tinggi dan panjang rimpang 5,26 – 10,40 dan 12,33 – 12,60 cm, warna daun hijau muda, batang hijau kemerahan dengan kadar minyak atsiri 2,58 – 3,90. Benih yang digunakan harus jelas asal usulnya, sehat dan tidak tercampur dengan varietas lain. Benih yang sehat harus berasal dari pertanaman yang sehat, tidak terserang penyakit. Pemilihan benih harus dilakukan sejak pertanaman masih di lapangan. Apabila terdapat tanaman yang terserang penyakit atau tercampur dengan jenis lain, maka tanaman yang terserang penyakit dan tanaman jenis lain harus dicabut dan dijauhkan dari areal pertanaman. Pemilihan penyortiran selanjutnya dilakukan setelah panen, yaitu di gudang penyimpanan. Pemeriksaan commit to user 33 dilakukan untuk membuang benih yang terinfeksi hama dan penyakit atau membuang benih dari jenis lain. Rimpang yang akan digunakan untuk benih harus sudah tua minimal berumur 10 bulan. Ciri-ciri rimpang tua antara lain kandungan serat tinggi dan kasar, kulit licin dan keras tidak mudah mengelupas, warna kulit mengkilat menampakkan tanda bernas. Rimpang yang terpilih untuk dijadikan benih, sebaiknya mempunyai 2 - 3 bakal mata tunas yang baik dengan bobot sekitar 25 - 60 g untuk jahe putih besar, 20 - 40 g untuk jahe putih kecil dan jahe merah. Kebutuhan benih per ha untuk jahe merah dan jahe emprit 1 – 1,5 ton, sedangkan jahe putih besar yang dipanen tua membutuhkan benih 2 - 3 tonha dan 5 tonha untuk jahe putih besar yang dipanen muda. Bagian rimpang yang terbaik dijadikan benih adalah rimpang pada ruas kedua dan ketiga. Sebelum ditanam rimpang benih ditunaskan terlebih dahulu dengan cara menyemaikan yaitu, menghamparkan rimpang di atas jeramialang- alang tipis, di tempat yang teduh atau di dalam gudang penyimpanan dan tidak ditumpuk. Untuk itu biasa digunakan wadah atau rak-rak terbuat dari bambu atau kayu sebagai alas. Selama penyemaian dilakukan penyiraman setiap hari sesuai kebutuhan, untuk menjaga kelembaban rimpang. Benih rimpang bertunas dengan tinggi tunas yang seragam 1 - 2 cm, siap ditanam di lapangan dan dapat beradaptasi langsung, juga tidak mudah rusak. Rimpang yang sudah bertunas tersebut kemudian diseleksi dan dipotong menurut ukuran. Untuk mencegah infeksi bakteri, dilakukan perendaman didalam larutan antibiotik dengan dosis anjuran. Kemudian dikering anginkan. Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu : 1. Jahe putihkuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak : Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. commit to user 34 2. Jahe putihkuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit : Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya. 3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan Widyastuti,Crisanti,Chamid, 2002. i Bunga Cengkeh Caryophilli Flos Tanaman cengkeh Syzigium aromaticum dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan. a Persyaratan Tumbuh - Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur, solum tanah tebal minimal 1,5 meter serta kedalaman air tanah lebih dari 3 meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang sesuai adalah latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso. - Keasaman tanah pH optimum berkisar antara 5,5 – 6,5. - Besarnya curah hujan optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh berkisar 1.500 – 2.500 mmtahun serta bulan kering kurang dari 2 bulan, suhu antara 25 – 34º C kelembaban RH 80 – 90 . - Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh berkisar antara 200 – 600 meter diatas permukaan laut dpl. b Penanaman 1. Persiapan Lahan a Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan pegolahan tanah. commit to user 35 b Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa digunakan panjang, lebar dan kedalaman masing – masing berkisar antara 60 – 80 cm 60 X 60 X 60 cm atau 80 X 80 X 80 cm atau 80 X 80 X 60 cm c 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam diberi pupuk kandang sebanyak 5 – 10 Kgpohon. d Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup. 2. Jarak Tanam Jarak tanam yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah. Jarak tanam yang biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon atau 8 m x 8 m = 156 pohon. 3. Pola Tanam - Penanaman dilaksanakan pada awal musim hujan. - Pola tanam campuran polykuntur dengan system tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris Timur-Barat misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga tersedia ruangan untuk tanaman selacampuran. - Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif. c Pemeliharaan Tanaman. Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis. d Panen Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 . Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya commit to user 36 mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat. Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhadap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya. Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda sebelum bunga masak akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu tidak enak. Sedangkan apabila pemetikan terlambat bunga sudah mekar setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah. e Penanganan Bunga Cengkeh Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkaigagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan pengering buatan. - Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bambu giribig atau plastik, atau pada lantai jamur yang diberi alas plastik. - Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata. - Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah commit to user 37 dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 . - Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4 hari. Bambang, 1974.

C. Analisis Usaha