commit to user 14
penguapan air permukaan bahan jauh lebih cepat daripada difusi air dari dalam ke permukaan tersebut, sehingga permukaan bahan
menjadi keras dan menghambat pengeringan selanjutnya. Face hardening dapat mengakibatkan kerusakan atau kebusukan di bagian
dalam bahan yang dikeringkan. Suhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat
dikeringkan pada suhu 30 sampai 90°C, tetapi suhu yang terbaik adalah tidak melebihi 60°C. Bahan simplisia yang mengandung
senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30 sampai 45
C. Kelembaban juga tergantung pada bahan simplisia, cara
pengeringan, dan tahap tahap selama pengeringan. Kelembaban akan menurun selama berlangsungnya proses pengeringan. Berbagai cara
pengeringan telah dikenal dan digunakan orang. Pada dasarnya dikenal dua cara pengeringan yaitu pengeringan secara alamiah dan
buatan.
f Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-
pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian
disimpan. Pada simplisia bentuk rimpang, sering jumlah akar yang rnelekat pada rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian
pula adanya partikel-partikel pasir, besi dan benda benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia dibungkus.
g Pengepakan dan Penyimpanan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena berbagai faktor luar dan dalam, antara lain :
commit to user 15
1. Cahaya Sinar dari panjang gelombang tertentu dapat menimbulkan
perubahan kimia
pada simplisia,
misalnya isomerisasi,
polimerisasi, rasemisasi dan sebagainya. 2. Oksigen udara
Senyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami perubahan kimiawi oleh pengaruh oksigen udara terjadi oksidasi
dan perubahan ini dapat berpengaruh pada bentuk simplisia, misalnya, yang semula cair dapat berubah menjadi kental atau
padat, berbutir-butir dan sebagainya. 3. Reaksi kimia intern
Perubahan kimiawi dalam simplisia yang dapat disebabkan oleh reaksi kimia intern misalnya oleh enzim, polimerisasi,
oksidasi dan sebagainya. 4. Dehidrasi
Apabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia, maka simplisia secara perlahan-lahan akan kehilangan sebagian airnya
sehingga rnakin lama makin mengecil kisut. 5. Penyerapan air
Simplisia yang higroskopik, misalnya agar-agar, bila disimpan dalam wadah yang terbuka akan menyerap lengas udara
sehingga menjadi kempal, basah atau mencair lumer. 6. Pengotoran
Pengotoran pada silnplisia dapat disebabkan oleh berbagai sumber, misalnya debu atau pasir, ekskresi hewan, bahan-bahan
asing misalnya minyak yang tertumpah, dan fragmen wadah karung goni.
7. Serangga Serangga dapat menimbulkan kerusakan dan pengotoran
pada simplisia, baik oleh bentuk ulatnya maupun oleh bentuk dewasanya. Pengotoran tidak hanya berupa kotoran serangga,
commit to user 16
tetapi juga sisa-sisa metamorfosa seperti cangkang telur bekas kepompong, anyaman benang bungkus kepompong, bekas kulit
serangga dan sebagainya. 8. Kapang
Bila kadar air dalam simplisia terlalu tinggi, maka simplisia dapat berkapang. Kerusakan yang timbul tidak hanya terbatas
pada jaringan simplisia, tetapi juga akan merusak susunan kimia zat yang dikandung dan malahan dari kapangnya dapat
mcngeluarkan toksin yang dapat mengganggu kesehatan. Cara penyimpanan simplisia dalam gudang harus diatur
sedemikian rupa, sehingga tidak menyulitkan pemasukan dan pengeluaran bahan simplisia yang disimpan. Untuk simplisia yang
sejenis harus diberlakukan prinsip pertama masuk pertama keluar FIFO, untuk itu perlu dilakukan administrasi pergudangan yang
teratur dan rapi. Semua simplisia dalam bungkus atau wadahnya masing-masing harus diberi label yang mudah dibaca, pada label
dicantumkan nama jenis dan asal bahan, tanggal penerimaan dan pemasukan dalam gudang, tanda pengesahan pemeriksaan atau uji
mutu, dan data lain yang diperlukan. Sedapat mungkin simplisia yang disimpan di gudang jangan terlampau lama dengan memperhitungkan
jumlah persediaan dan penggunakan masing-masing simplisia. Dalam jangka waktu tertentu-dilakukan pemeriksaan gudang secara umum,
dilakukan pengecekan dan pengujian mutu terhadap semua simplisia yang dipandang perlu. Simplisia yang setelah diperiksa ternyata tidak
lagi memenuhi syarat yang ditentukan misalnya ditumbuhi kapang, dimakan serangga, berubah warna atau baunya dan lain sebagainya
harus dikeluarkan dari gudang dan dibuang. Simplisia yang beracun atau mengandung racun harus disimpan dalam tempat atau lemari
terkunci dan diberi tanda racun secara khusus.
commit to user 17
h Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu
simplisia dilakukan
pada waktu
penerimaan atau pembeliannya dari pengumpul atau pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan
memenuhi persyaratan umum untuk simplisia seperti yang disebutkan dalam Buku Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia
ataupun Materia Medika Indonesia Edisi terakhir. Apabila untuk simplisia yang bersangkutan terdapat paparannya dalam salah satu
atau ketiga buku tersebut, maka simplisia tadi harus memenuhi persyaratan yang disebutkan pada paparannya. Suatu simplisia dapat
dinyatakan bermutu Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, atau Materia Medika Indonesia, apabila simplisia
bersangkutan memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam buku- buku yang bersangkutan. Agar selalu diperoleh simplisia dengan mutu
yang mantap, seyogyanya disediakan contoh untuk tiap-tiap simplisia dengan mutu yang pasti dan memenuhi persyaratan yang dapat
digunakan sebagai simplisia pembanding. Pada tiap-tiap penerimaan atau pembelian simplisia tertentu perlu dilakukan pengujian mutu
yang dicocokkan dengan simplisia pembanding yang bersangkutan. Contoh simplisia pembanding tersebut disimpan secara khusus untuk
menjaga mutunya, dan tiap jangka waktu tertentu diperiksa kembali mutunya dan apabila kedapatan kemunduran mutu perlu diganti
dengan simplisia pembanding yang baru. Pada pemeriksaan mutu simplisia pemeriksaan dilakukan dengan cara organoleptik,
makroskopik, cara mikroskopik dan atau cara kimia. Beberapa jenis simplisia tertentu ada yang perlu diperiksa dengan uji mutu secara
biologi. Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dilakukan dengan menggunakan indera manusia pemeriksa kemurnian dan mutu
simplisia dengan mengamati bentuk dan ciri-ciri luar serta warna dan bau simplisia.
commit to user 18
i Penyimpanan
Secara umum tujuan Penyimpanan antara lain: 1. Melindungi simplisia dari kerusakan baik secara kimia maupun
fisik. 2. Memudahkan proses produksi sehingga tidak terlalu banyak biaya
yang harus dikeluarkan untuk produksi lagi. 3. Menjaga keaslian khasiat dari simplisia.
4. Menyediakan simplisia dalam jumlah yang cukup jika pada suatu saat dibutuhkan dalam jumlah yang banyak.
Penyebab kerusakan simplisia yang utama adalah air dan kelembaban, sehingga agar dapat disimpan dalam waktu lama,
simplisia harus dikeringkan sampai kering agar kandungan airnya tidak menyebabkan kerusakan yang merugikan. Oleh karena itu pada
penyimpanan simplisia perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan simplisa,
yaitu cara pengepakan, pembungkusan dan pewadahan, persyaratan gudang simplisia, cara
sortasi dan pemeriksaan mutu, serta cara pengawetannya.
j Pengemasan
Pengemasan ialah kegiatan mewadahi, membungkus, memberi etiket dan atau kegiatan lain yang dilakukan terhadap produk ruahan
untuk menghasilkan produk jadi. Bahan pengemas ialah semua bahan yang
digunakan untuk
pengemasan produk
ruahan untuk
menghasilkan produk jadi. Wadah harus bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi inert dengan isinya sehingga tidak menyebabkan
terjadinya reaksi serta penyimpangan warna, bau, rasa dan sebagainya pada simplisia. Selain dari itu wadah harus melindungi simplisia dari
cemaran mikroba. Kotoran dan serangga serta mempertahankan senyawa aktif yang mudah menguap atau mencegah pengaruh sinar,
masuknya uap air dan gas-gas lainnya yang dapat menurunkan mutu simplisia. Untuk simplisia yang tidak tahan terhadap sinar misalnya
yang mengandung banyak vitamin, pigmen dan minyak, diperlukan
commit to user 19
wadah yang melindungi simplisia terhadap cahaya, misalnya aluminum foil, plastic atau botol yang berwarna gelap, kaleng dan
sebagainya. Bungkus yang paling lazim digunakan untuk simplisia ialah karung goni. Sering juga digunakan karung atau kantong plastik,
peti atau drum dari kayu atau karton dan drum atau kaleng besi berlapis.
k Persyaratan gudang
Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa suhu kamar ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus
bersih, udaranya cukup kering dan ber-ventilasi. Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang lembab dan panas.
Perlakuan simplisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy dapat menurunkan jumlah patogen yang dapat mengkontaminasi simplisia
tanaman obat. Dosis ini tidak merubah kadar air dan kadar minyak atsiri simplisia selama penyimpanan 3 - 6 bulan. Jadi sebelum
disimpan pokok utama yang harus diperhati-kan adalah cara penanganan yang tepat dan higienis.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan
mengenai tempat
penyimpanan simplisia adalah : 1. Gudang harus terpisah dari tempat penyimpanan bahan lainnya
ataupun penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik. 2. Gudang penyimpanan harus bersih dan tertutup, agar tidak ada
tikus, mikroorganisme maupun serangga yang masuk dan agar terhindar dari kontaminan.
3. Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke- mungkinan masuk air hujan sirkulasi udara baik.
4. Suhu gudang tidak melebihi 30
o
C atau suhu kamar serta kelembaban udara sebaiknya diusahakan serendah mungkin
65
o
C untuk mencegah terjadinya penyerapan air. Kelembaban udara yang tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme
commit to user 20
se-hingga menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk segar maupun kering.
5. Mencegah masuknya sinar matahari secara langsung karena dapat merusak mutu dari simplisia.
6. Konstruksi dibuat sedemikian rupa disesuaikan dengan jenis simplisia.
7. Menggunakan alas dari kayu yang baik hati-hati karena balok kayu sangat disukai rayap atau bahan lain untuk meletakkan
simplisia. 8. Pengeluaran simplisia yang disimpan dengan cara mendahulukan
bahan yang disimpan lebih awal “First in — First out” = FIFO. 9. Penyimpanan produk jadi sebelum dijual
Jamu yang siap dijual disimpan terlebih dahulu dalam rak-rak besar secara teratur. Gudang penyimpanan jamu harus kering dan
tidak lembab sehingga tidak menurunkan kualitas jamu yang telah dihasilkan. Rak-rak penyimpanan tidak boleh menempel pada
dinding, tetapi harus ada sedikit jarak sehingga jamu tersebut tidak menjadi lembab.
10. Pengepakan dan penyimpanan
B. Simplisia jamu godhog asam urat