Analisis C-chart Pembahasan Masalah

commit to user 50 2 Mempelajari data produksi perusahaan dengan bimbingan kepala regu Ca rding dan Dra wing . 3 Wawancara dengan kepala bagian personalia mengenai latar belakang perusahaan. e. Minggu IV Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : 1 Mempelajari dokumen-dokumen perusahaan dan mengambil data yang berkaitan dengan penelitian. 2 Melengkapi data yang digunakan sebagai bahan penelitian. 3 Ucapan terima kasih. Mengucapkan terima kasihkepada seluruh instansi perusahaan yang membantu kami dalam magang kerja dan atas bantuannya dalam membimbing kami saat magang.

C. Pembahasan Masalah

1. Analisis C-chart

Peta pengendali C-chart ini digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya kesalahan pada unit produk sebagai sampelnya dan untuk mengetahui kerusakan produk masih dalam batas pengendalian atau tidak. Contoh kerusakan produk benang rayon adalah tebal tipisnya benang tidak sama, benang berserabut, benang terkontaminasi, dan benang kotor. Untuk commit to user 51 menghitung dengan analisis C-chart ini dilakukan dengan mengambil sampel kerusakan produk benang rayon selama tahun 2011. Tabel 3.2 Jumlah Produksi dan jumlah kerusakan per bulan Produk Benang Rayon Di PT.SULYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE Bulan Jumlah Produksi Ball Jumlah Produk Yang Rusak kg Januari 900 124 Februari 1140 150 Maret 1050 120 April 1080 133 Mei 960 100 Juni 1020 99 Juli 1110 112 Agustus 930 123 September 990 122 Oktober 100 129 November 1140 130 Desember 960 100 Jumlah 11380 1442 Sumber : PT. Soelystyowaty Kusuma Textile Dari data diatas kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode C-chart, dengan langkah perhitungannya sebagai berikut : a Menentukan rata-rata kerusakan dengan menggunakan rumus 3 sigma : = = = 120,16 commit to user 52 b Mencari standar deviasi : σc = = 10,96 c Menentukan batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah dengan menggunakan rumus : 1. Batas pengendalian atas UCL UCL = + 3 σc = 120,16 + 3 10,96 = 153,05 2. Batas pengendalian bawah LCL LCL = – 3σc = 120,16 – 3 10,96 = 87,28 Batas pengendalian atas UCL merupakan batas toleransi maksimum dan batas pengendalian bawah LCL merupakan batas toleransi minimum untuk kerusakan produk yang digunakan untuk membatasi kondisi yang ideal untuk kerusakan produk periode 2011. Batas pengendalian atas pada perusahaan sebesar 153,05 dan batas pengendalian bawah 87,28. Pada PT. Soelystyowaty Kusuma Textile diharapkan kerusakan benang rayon tidak melebihi UCL sebesar 153,05 dan kurang dari LCL sebesar 87,28. commit to user 53 Apabila melebihi UCL dan di bawah LCL maka akan tercipta kondisi out of control. Setelah melakukan perhitungan berdasarkan data di atas dapat diketahui batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah pada PT. Soelystyowaty Kusuma Textile menunjukkan bahwa pada bulan januari sampai dengan desember 2011 kerusakan produk masih dianggap wajar. Hal ini menggambarkan bahwa PT. Soelystyowaty Kusuma Textile telah memenuhi standar kualitas produk dan harus dipertahankan untuk menjaga kualitas produk benang rayon. Setelah melakukan perhitungan kemudian dapat disusun dengan grafik pengendalian C-chart untuk menampilkan kerusakan produk yang masih berada didalam garis batas pengawasan. Bila digambar akan tampak seperti di bawah ini. Gambar 3.3 Grafik C-chart Jumlah Kerusakan Produk Benang Rayon Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa batas pengendalian atas UCL sebesar 153,05 dan batas pengendalian bawah LCL sebesar 87,28 dengan rata-rata kerusakan sebesar 120,16 dan standar commit to user 54 deviasi sebesar 10,96. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa kerusakan masih dalam batas pengendalian dan tidak ada yang out of control. Apabila terjadi kerusakan dan turun lebih rendah dari batas pengendalian bawah LCL berarti merupakan prestasi yang baik bagi perusahaan untuk sebisa mungkin mendapat kerusakan yang sekecil mungkin. Apabila kerusakan produk berada diluar batas pengendalian atas UCL berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasalikan. Didalam hal ini perusahaan harus segera mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas tersebut.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pengendalian kualitas PT. Soelystyowaty Kusuma Textile sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak adanya suatu kerusakan produk yang berada diluar batas kendali maka perusahaan perlu menjaga proses produksi yang telah berjalan agar tetap stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada periode berikutnya tetap dapat memenuhi standar kualitas produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Analisis Diagram Pareto