commit to user 3
dan sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan. Pemeriksaan kualitas yang dilakukan juga bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan
tersebut memiliki cacat atau tidak. Semua diperiksa sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Bagi PT. Soelystyowaty Kusuma Textile hasil
produksi dan kepuasan pelanggan menjadi faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam merebut persaingan atau pangsa pasar.
Di PT. Soelystyowaty Kusuma Textile kapasitas produksi perhari adalah sekitar 38B 38 Ball atau sekitar 6.894 kg yang tiap Ib: 181,44 kg. Jenis
benang yang dihasilkan adalah benang rayon yang akan dijadikan kain santung atau kain tissu. Dalam memproduksi benang rayon terdapat
beberapa kerusakan, yaitu benang tebal tipis, benang berserabut, benang kotor dan benang terkontaminasi.
Berdasarkan latar belakang diatas dalam menyusun tugas akhir penulis
mengambil judul ”ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG RAYON DENGAN METODE
C-CHART
PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapakah batas kendali atas UCL dan batas kendali bawah LCL
dengan bagan kendali
c-cha rt
pada produk benang rayon? 2.
Berapakah rata-rata kerusakan produk benang rayon? 3.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kerusakan produk benang rayon?
commit to user 4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang inggin di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui batas kendali atas UCL dan batas kendali bawah
LCL dengan bagan kendali
c-cha rt
pada produk benang rayon. 2.
Untuk mengetahui rata-rata kerusakan produk benang rayon. 3.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengendalian kualitas benang rayon pada khususnya
dan sebagai salah satu bahan evaluasi bagi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan produktivitas dan meminimalkan
kerusakan, baik poduk yang dihasilkan maupun mesin-mesin poduksi yang digunakan perusahaan.
2. Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan materi yang dipelajari diperusahaan mengenai pengendalian kualitas dengan keadaan perusahaan yang
sesungguhnya, sehingga di harapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengendalian kualitas.
commit to user 5
3. Bagi pembaca
Menambah pengetahuan mengenai pengendalian kualitas dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang
sama tentang pengendalian kualitas.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan bagaimana dari
suatu topik penelitian Sumarni dan Wahyuni, 2006:52. Dalam penelitian ini peneliti menggumpulkan data yang terkait
pengendalian kualitas benang rayon dengan metode
C-chart
untuk mengetahui jumlah kerusakan produk benang rayon dan penyebabnya di
PT. Soelystyowaty Kusuma Textile. 2.
Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Soelystyowaty Kusuma Textile
yang beralamat di Jl Purwosuman, Sidoarjo, Kabupaten Sragen. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang industri textile. Di PT. Soelystyowaty Kusuma Textile kapasitas produksi perhari adalah sekitar 38B 38 Ball atau sekitar 6.894 kg yang
tiap Ib: 181,44 kg. Jenis benang yang dihasilkan adalah benang rayon yang akan dijadikan kain santung atau kain tissu.
3. Sumber Data
Data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi data sekunder. a.
Data Sekunder
commit to user 6
Data sekunder yaitu data yang telah di kumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan di publikasikan kepada masyarakat pengguna data
Kuncoro,2003:127. Data sekunder dalam penelitian ini berupa : 1
Data Kuantitatif a
Data Kuantitatif adalah data yang berupa angka nominal dari perusahaan yang diteliti. Adapun data yang diperoleh :
i. Data jumlah produksi pada tahun 2011
ii. Data benang cacat pada tahun 2011
b Data Kuantitatif adalah Data yang menjelaskan secara
diskriptif atau beberapa penjelasan tentang gambaran perusahaan. Adapun data yang diperoleh yaitu :
i. Data tentang sejarah perusahaan
ii. Data tentang struktur organisasi perusahaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode sebagai berikut :
a. Observasi Pengamatan Langsung
Yaitu metode pengumpulan data secara langsung dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis
mengenai kegiatan yang berada di PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN.
b. Wawancara
Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pihak PT. SOELYSTYOWATY
commit to user 7
KUSUMA TEXTILE, baik itu pimpinan perusahaan, kepala-kepala bagian dan para karyawan PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA
TEXTILE untuk memperoleh data tentang bahan baku, karyawan, dan jam kerja.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil atau membaca dari beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Antara lain adalah : data sejarah perusahaan PT. Soelystyowaty Kusuma Textile dan data jmlah produksi benang rayon.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang di pergunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
a .
Metode
c-cha rt
Peta pengendali
c-cha rt
ini digunakan untuk mengadakan pengamatan terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui
banyaknya kesalahan pada satu unit produk benang rayon yang di produksi PT. Soelystyowaty Kusuma Textile sebagai sampelnya.
Pengamatan ini berupa data atribut dimana jumlah cacat setiap unit
output
per unit benang rayon dapat dihitung. Yang dirumuskan
sebagai berikut :
1 Menentukan rata-rata kerusakan
=
commit to user 8
Keterangan : = Rata-rata jumlah produk cacat
= Total jumlah produk cacat = Banyaknya waktu yang diobservasi
2 Menentukan standar deviasi
σc = Keterangan :
σc = Standar Deviasi
= Rata-rata jumlah produk cacat perunit 3
Menentukan batasan pengendalian Batas pengendalian atas UCL dan batas pengendalian bawah
LCL. UCL =
+ 3σc
LCL = – 3σc
Keterangan : = Rata-rata jumlah produk cacat
σc = Standar deviasi UCL = Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
commit to user 9
UCL
CL
LCL
Gambar 1.1 Contoh Bagan C-chart
Batas pengendalian atas UCL dan batas pengendalian bawah LCL merupakan batasan pengawasan dari penyimpangan yang
terjadi. Bila terjadi kerusakan dan turun lebih rendah dari batas pengendalian bawah LCL berarti merupakan prestasi yang baik
bagi perusahaan untuk sebisa mungkin mendapat kerusakan yang sekecil mungkin. Apabila kerusakan produk berada diluar batas
pengendalian atas UCL berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasalikan. Didalam hal ini perusahaan harus segera
mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas tersebut. Apabila terjadi penyimpangan yang
lebih besar, maka perlu diadakan tindakan, misalnya dengan mengoreksi penyebab kesalahan, latihan bagi karyawan baru,
memperbaiki atau mengganti mesin-mesin penyebab kesalahan dan pemilihan bahan baku yag lebih baik.
commit to user 10
6. Diagram Pareto
Diagram Pareto adalah sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau kecacatan untuk membantu memusatkan perhatian pada
penyelesaian masalah RenderHeizer, 2004:266. Adapun cara untuk mengetahui prosentase kerusakan produk dengan menggunakan rumus
jumlah kerusakan pada jenis. kerusakan =
x 100
20 40
60 80
100
A B
C D
Ju m
la h
K e
r u
s a
k a
n
Jenis Kerusakan
Gambar 1.2 Diagram Pareto
1 Menentukan jumlah kerusakan untuk setiap jenis kerusakan.
Misalnya terdapat kerusakan A jumlah kerusakan 100, kerusakan B jumlah kerusakan 80, kerusakan C jumlah kerusakan 60,
kerusakan D jumlah kerusakan 40. 2
Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar kejumlah yang paling kecil. Dimulai
dari kiri ke kanan. Misalnya kerusakan paling banyak A, lalu B, Lalu C dan paling kecil D.
commit to user 11
7. Diagram Sebab-Akibat
Fishbone
uuMenurut Render dan Heizer 2004:265, Diagram sebab-akibat adalah teknik skematis yang digunakan untuk menentukan lokasi yang
mungkin ada pada permasalahan kualitas. Diagram sebab-akibat memiliki empat kategori yang merupakan penyebab kerusakan yaitu material atau
bahan baku, mesin, manusia dan metode.
Gambar 1.3 Contoh Diagram Sebab Akibat
Man Material
Masalah Kualitas
Methode Machine
commit to user 12
F. Alur Pemikiran