Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Prosedur Pengawasan Kualitas

commit to user 18 7. Aesthetis Estetika Yaitu keindahan yang menyangkut corak,rasa dan daya tarik produk tersebut. 8. Perceived Qua lity Yaitu Fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasi produk tersebut.Sehingga konsumen tidak selalu mendapatkan informansi yang lengkap tentang suatu produk atau jasa.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

Menurut Yamit 2003:92 ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas, yaitu : a. Faktor-faktor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunanan. 2 Peralatan dan perlengkapan. 3 Bahan baku atau material. 4 Pekerja ataupun staf organisasi. b. Faktor-faktor secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Pasar atau tingkat persaingan Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam menetapkan tingkat kualitas output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat commit to user 19 persaingan akan memberikan pengaruh pada perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. 2 Tujuan organisasi Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan volume output tinggi, barang yang berharga rendah atau barang yang berharga mahal. 3 Testing produk Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan dapat berakibat kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang terdapat pada produk. 4 Desain produk Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan kualitas produk itu sendiri. 5 Proses produksi Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan kualitas produk yang dihasilkan. 6 Kualitas input Jika bahan yang diguinakan tidak memenuhi standar. Tenaga kerja tidak terlatih atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat akan berakibat pada kualitas produk yang dihasilkan. 7 Perawatan perlengkapan commit to user 20 Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang tidak tersedia maka kualitas produk akan kurang dari semestinya. 8 Standar kualitas Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak tampak. Todak ada testing maupun inspeksi, maka output yang berkualitas tinggi sulit dicapai. 9 Umpan balik konsumen Jika konsumen kurang sensitive terhadap keluhan-keluhan konsumen kualitas akan meningkat secara signifikan.

E. Prosedur Pengawasan Kualitas

1. Inspeksi Tujuan utama inspeksi adalah pencegahan, bukan perbaikan jadi inspeksi bertujuan untuk mencegah atau menghentikan pembuatan hasil akhir yang rusak atau menghentikan jasa yang tidak berguna, ada beberapa pedoman umum untuk menentukan kapan sebaiknya inspeksi dilakukan Handoko 2000 : 430. Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung memproduksi barang- barang salah agar tidak ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang jelek. a. Inspeksi sebelum operasi-operasi yang menekan biaya agar berbagai operasi ini tidak akan dilaksanakan pada barang-barang yang telah rusak. commit to user 21 b. Inspeksi sebelum operasi-operasi dimana produk-produk salah mungkin menghentikan dan akan menghentikan dan akan memacetkan mesin- mesin. c. Inspeksi sebelum operasi-operasi menutup kerusakan-kerusakan seperti pengecatan. d. Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang tidak dapat dilakukan seperti pengelasan komponen, pencampuran warna. e. Pada mesin-mesin a utomatic inspeksi dilakukan pada unit pertama dan unit terakhir tetapi hanya kadang-kadang untuk unit-unit diantaranya : f. Inspeksi komponen-komponen akhir. g. Inspeksi sebelum penggudangan h. Inspeksi pengujian dan produk jadi.

F. Alat-alat Pendukung dalam Pengendalian Kualitas