Tahapan Ekspor LANDASAN TEORI

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tahapan Ekspor

Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari dalam negeri daerah pabean, barang dari luar negeri luar daerah pabean, barang bekas atau baru Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009. Tujuan kegiatan ekspor dapat dilihat dari dua pengertian yaitu secara makroekonomi dan mikroekonomi. Tujuan ekspor secara makro adalah untuk mendapatkan devisa, sedangkan tujuan secara mikro suatu perusahaan melakukan ekspor adalah : a Meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh hara jual yang lebih tinggi optimalisasi laba. b Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan domestic membuka pasar ekspor. c Memanfaatkan kapasitas terpasang idle capacity. d Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional, sehingga terlatih dalam persaingan global yang ketat. commit to user e Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya transaksi ekspor pada umumnya melalui lima tahap, yaitu promosi, inquiry, offersheet, ordersheet, dan kontrak dagang ekspor Amir, M.S.; Kontrak Dagang Ekspor; 2002. Tahapan kontrak dagang ekspor Sale’s Contract DALAM NEGERI LUAR NEGERI 1 2 3 4 5 Gambar 2.1 Sales Contract Process PROMOSI INQUIRY ORDERSHEET OFFERSHEET SALES CONTRACT E K S P O R T I R I M P O R T I R commit to user Promosi ekspor dilakukan pertama kali dalam tahapan ekspor karena merupakan kunci utama keberhasilan proses ekspor. Apabila dari proses awal promosi saja sudah gagal, maka proses berikutnya tidak akan lancar. Inquiry merupakan surat balasan pernyataan minat dari calon importer yang berisi permintaan harga dari barang yang dipromosikan oleh eksportir. Calon importer mengirim surat inquiry untuk mengetahui mutu barang, kuantum barang, waktu penyerahan barang, contoh barang, serta keterangan lain yang dibutuhkan dari komoditas yang dipromosikan. Penyampaian inquiry dari calon pembeli kepada eksportir dapat dilakukan melalui teleks, facsimile, surat biasa, bahkan bisa juga secara lisan maupun telepon. Offersheet merupakan surat penawaran harga dari eksportir yang berisi kesanggupan dari eksportir untuk memasok suatu komoditas kepada calon importer dengan syarat harga, waktu penyerahan, dan pembayaran yang sudah ditentukan oleh eksportir. Offersheet diberikan untuk memberikan informasi yang lengkap kepada calon importer untuk dapat mengambil keputusan dalam menempatkan pesanan. Offersheet merupakan dokumen yang sangat menentukan dalam suatu transaksi ekspor. Offersheet yang disetujui oleh pembeli langsung menuju pada terjadinya kesepakatan jual beli yang mengikat kedua pihak secara hukum. Ordersheet dikirim setelah offersheet yang berisi persetujuan dari calon importer atas penawaran yang telah diberikan oleh eksportir di dalam offersheet. Dengan adanya persetujuan dalam bentuk ordersheet, maka secara hukum telah terjadi kontrak dagang. commit to user Terakhir adalah terjadinya kontrak dagang ekspor sales contract yang merupakan kesepakatan antara eksportir dan importer untuk melakukan perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama dan masing-masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajiban yang ditimbulkannya. Di dalam kontrak dagang ekspor ada tiga azas yang harus ada yakni asaz konsensus, adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara sukarela; asaz obligatoir, mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan kewajiban masing-masing; asaz penalti, bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat memenuhi janji dalam melaksanakan kewajibannya.

B. Pengertian Promosi