perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dalam menganalisa pengendalian kualitas pada produk bare core.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu peristiwa, siapa yang terlibat, apa yang dilakukan, kapan dilakukan,
dimana, dan bagaimana melakukannya Sumarmi dan Wahyuni, 2006:52.
2. Objek Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini pada PT. HASIL ALBIZIA NUSANTARA KARANGANYAR.
3. Sumber Data
Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder : a. Data Primer
Menurut Kuncoro 2009:148 data primer adalah data yang biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode
pengumpulan data orisinal. Data primer yang diperoleh penulis misalnya dengan menanyakan bagaimana proses produksi ini bisa berlangsung,
dalam hal ini pada PT. HASIL ALBIZIA NUSANTARA. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data, Kuncoro 2009:148. Misalnya, struktur organisasi, laporan produksi, catatan produksi rusak dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara Wawancara merupakan merupakan cara pengumpulan data dengan
cara bertanya langsung dengan pihak manajemen yang berwenang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan.
b. Observasi Metode yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan
pengamatan pada objek penelitian sesuai data yang diperlukan c. Studi pustaka
Data diperoleh dengan membaca buku-buku yang relevan dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang berupa referensi buku yang
sesuai dengan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis pengendalian kualitas terhadap produk bare core pada perusahaan PT. HASIL ALBIZIA
NUSANTARA yaitu dengan menggunakan metode C-chart, memilih analisis ini karena kerusakan produk yang dianalisis mempunyai karakteristik
kualitas yang tidak memenuhi spesifikasi. Menurut Heizer dan Render 2009:11 bagan C-chart digunakan
apabila pengamatan dilakukan pada atribut dimana jumlah cacat per unit output dapat dihitung, berhubungan dengan perhitungan jumlah yang
merupakan sebagian kecil kejadian yang mungkin kecacatan berupa pemasangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
Selain itu analisis ini digunakan untuk menghitung jumlah rusak persatuan unit hasil suatu proses sehingga kerusakan-kerusakan dari produk
tersebut dihitung secara keseluruhan. Analisis C-chart digunakan untuk mengetahui dan menentukan tingkat dan jenis kerusakan produk akhir, yang
mungkin kerusakan tersebut masih dapat ditolerir atau tidak. Peta kendali C- chart berguna untuk memonitor proses dimana bias sejumlah besar
kemungkinan kesalahan tetapi jumlah yang benar-benar terjadi lebih kecil. Menurut Heizer dan Render 2009:301 langkah perhitungan dengan
menggunakan C-Chart adalah sebagai berikut : a. Menghitung produk yang rusak pada data yang ada.
b. Menentukan rata-rata dari kerusakan.
Dimana : = Rata-rata jumlah kerusakan
= Jumlah produk yang rusak
Jumlah produk yang diobservasi
c. Menentukan batas kendali 1 UCL upper control limit
UCL merupakan batas pengawasan atas dari tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
2 LCL lower control limit LCL merupakan batas pengawasan bawah dari tingkat kerusakan
yang terjadi pada pemeriksaan sampel.
d. Membuat grafik Control Chart Control chart merupakan grafik garis dengan pencantuman batas
maksimum dan minimum yang merupakan batas daerah pengendalian Purnomo, 2004:303. Control chart digunakan untuk mendeteksi adanya
penyimpangan tetapi tidak menunujukan adanya penyimpangan tersebut.
Gambar 1. 1. Contoh Grafik Control Chart e.
Untuk menjawab permasalahan mengenai jenis-jenis kerusakan yang terjadi dan penyebabnya dilakukan analisa dengan metode :
1 Diagram Pareto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
Diagram pareto adalah diagram yang mengklasifikasikan masalah menurut sebab akibat dan gejalanya. Permasalahan yang
ada dibuat diagram menurut prioritas, dengan menggunakan format grafik batang Purnomo, 2004:302. Langkah-langkah pembuatan
diagram pareto sebagai berikut : 1.
Menentukan persentase untuk setiap jenis kerusakan. Data yang diolah untuk mengetahui kerusakan dihitung
menggunakan rumus jumlah kerusakan pada jenis. kerusakan =
x 100 2.
Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke kecil.
Gambar 1. 2. Contoh Diagram Pareto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
2 Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat sering disebut juga dengan diagram
tulang ikan. Diagram ini dipakai untuk menganalisis ciri khas sebuah proses atau situasi dan faktor yang menyebabkannya. Untuk
menganalisis faktor-faktor penyebab, pada umumnya dikelompokan dalam empat faktor utama, yaitu manusia, material, metode, dan
mesin Purnomo, 2004:301.
Gambar 1. 3. Contoh diagram sebab akibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
F. Alur Pemikiran