Inspeksi Diagram C-Chart Analisis pengendalian kualitas proses produksi bare core di bagian laminating pada pt.hasil albizia nusantara Karanganyar zaenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 kualitas tidak hanya menyangkut biaya secara langsung, tetapi juga biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa pasar, kehilangan peluang dan banyak lagi biaya yang tersebunyi lainya. Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut biaya kualitas menurut Heizer dan Render 2009:255 yaitu : 1. Biaya pencegahan : biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak contoh : pelatihan, program peningkatan kualitas 2. Biaya penaksiran : biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen dan jasa contoh : biaya percobaan, lab dan penguji 3. Kegagalan internal : biaya yang dikaitkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan contoh : rework, scrap dan downtime 4. Biaya eksternal : biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat contoh : barang dikembalikan, kewajiban, kehilangan goodwil

E. Inspeksi

Inspeksi merupakan jalan untuk memastikan bahwa sebuah operasi menghasilkan tingkat kualitas yang diharapkan.Inspeksi inspection meliputi pengukuran, perasaan, penimbangan atau pengecekan produk kadang-kadang bahkan dengan menghancurkan produk Kapan dan dimana inspeksi dilakukan : Heizer dan Render 2009:269 1. Pada pabrik pemasok anda saat pemasok sedang memproduksi. 2. Pada tempat anda saat menerima produk dari pemasok anda. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 3. Sebelum dilakukanya proses yang mahal dan tidak dapat diubah inversible. 4. Selama tahap demi tahap proses produksi. 5. Saat produksi atau jasa selesai. 6. Sebelum pengantaran dari tempat anda. 7. Pada titik kontak pelanggan.

F. Diagram C-Chart

Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis pengendalian kualitas terhadap produk barecore pada PT. HASIL ALBIZIA NUSANTARA yaitu dengan menggunakan metode C-chart, memilih analisis ini karena kerusakan produk yang dianalisis mempunyai karakteristik kualitas yang tidak memenuhi spesifikasi. Menurut Render dan Heizer 2009:11 bagan C-chart digunakan apabila pengamatan dilakukan pada atribut dimana jumlah cacat per unit output dapat dihitung, berhubungan dengan perhitungan jumlah yang merupakan sebagian kecil kejadian yang mungkin kecacatan berupa pemasangan. Selain itu analisis ini digunakan untuk menghitung jumlah rusak persatuan unit hasil suatu proses sehingga kerusakan-kerusakan dari produk tersebut dihitung secara keseluruhan. Analisis C-Chart digunakan untuk mengetahui dan menentukan tingkat dan jenis kerusakan produk akhir, yang mungkin kerusakan tersebut masih dapat ditolerir atau tidak. Peta kendali C-Chart berguna untuk memonitor proses dimana sejumlah besar kemungkinan kesalahan tetapi jumlah yang benar-benar terjadi lebih kecil. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 Adapun langkah perhitungan dengan menggunakan C-Chart adalah sebagai berikut : 1. Menghitung produk yang rusak pada data yang ada. 2. Menentukan rata-rata dari kerusakan. Dimana : = Rata-rata jumlah kerusakan = Jumlah produk yang rusak Jumlah produk yang diobservasi 3. Menentukan batas kendali 1 UCL upper control limit UCL merupakan batas pengawasan atas dari tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sampel. 2 LCL lower control limit LCL merupakan batas pengawasan bawah dari tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sampel. Heizer dan Render, 2009:301 4. Membuat grafik Control Chart perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20 Control chart merupakan grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan minimum yang merupakan batas daerah pengendalian Purnomo, 2004:303. Control chart digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan tetapi tidak menunujukan adanya penyimpangan tersebut. Gambar 2. 1. Contoh Grafik Control Chart

G. Diagram Pareto