Rasio likuiditas Analisis Rasio Keuangan KSP Pandan Wangi

48 Pos total biaya mengalami penurunan dimasing-masing pos tersebut karena sedikitnya bunga simpan pinjam dan bunga kredit bank yang diterima sedang untuk biaya operasional setiap tahunnya mengalami peningkatan.

5.2 Analisis Rasio Keuangan KSP Pandan Wangi

Kinerja keuangan KSP Pandan Wangi dianalisis mengambil data dari laporan keuangan neraca dan laporan rugi-laba selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2009 sampai tahun 2013. Data dianalisis berdasarkan rasio-rasio keuangan, yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas. Dalam penilaian KSP Pandan Wangi digunakan pedoman Klasifikasi koperasi yang dibuat oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.06PerMKUKMV2006

5.2.1 Rasio likuiditas

Rasio Likuiditas menunjukan kemampuan KSP Pandan Wangi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Hasil analisis rasio likuiditas ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas. Rasio yang tinggi berarti ada kelebihan dana kas atau aktiva lancar lainnya yang akan memepengaruhi profitabilitas dan rasio yang rendah berarti semakin kecilnya jaminan atas kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan perhitungan analisis rasio likuiditas diketahui bahwa kedua rasio likuiditas berubah dari jangka waktu lima tahun, yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Nilai Current Ratio berkisar antara 137,87 sampai dengan 157,52. Nilai Quick Ratio berkisar antara 130,97 sampai dengan 151,06. Hasil perhitungan rasio dapat dilihat pada tabel 5.5. 49 Tabel 5.5 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas KSP Pandan Wangi tahun 2009 sampai 2013 Likuiditas 2009 2010 2011 2012 2013 Rata- rata Kriteria rata- rata Current Ratio 157,52 153,88 153,97 140,17 137,87 148,68 Kurang Baik Quick Ratio 151,06 147,05 147,66 133,97 110,97 142,06 Kurang Baik Sumber: Diolah dari Data Sekunder 1. Current Ratio Pada tabel 5.5, dapat dilihat bahwa current ratio tertinggi ada pada tahun 2009, yakni sebesar 157,52. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan KSP Pandan Wangi untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar adalah setiap Rp. 100 hutang lancar, dijamin oleh aktiva lancar Rp. 158. Pada KSP Pandan Wangi terjadi kenaikan dan penuruan di tiap tahun, keadaan ini yang berubah-ubah ini menunjukan belum maksimalnya kewajiban jangka pendek yang dapat di bayar KSP Pandan Wangi meskipun terjadi kenaikan aktiva lancar disetiap tahunnya. 2. Quick Ratio Dari Tabel 5.6, dapat dihat bagaimana kemampuan KSP Pandan Wangi dalam membayar kewajiaban jangka pendeknya dengan mengurangi penggunaan aktiva lancar dengan persediaan yang digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Keadaan quick ratio ini tidak jauh berbeda dengan keadaan current ratio, dimana rasio tinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 151,06 yang berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi 50 dengan aktiva lancar adalah setiap R.p. 100 dijamin oleh quick ratio sebesar Rp. 151. Berdasarkan persentase ini dapat dilihat upaya dari pihak manajeman untuk memperbaiki rasionya belum efektif setiap tahannya hal ini dapat dilihat dari naik turunnya current ratio dan quick ratio selama lima tahun terakhir dimana keadaannya yaitu kurang baik dimiliki current ratio dan quick ratio dengan persentase masing-masing 148,68 dan 142,06.

5.2.2 Rasio Solvabilitas