26
3.3 Populasi dan Sampel
Dalam hal ini penulis tidak menggunkaan populasi dan sample hanya menggunakan informan kunci. Informan kunci adalah orang yang memahami
permasalahan yang diteliti, yang menjadi informan kunci yaitu Manager Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi itu sendiri.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data pada laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur, mengetahui, menggambarkan, menentukan serta membandingkan
proporsi pada pos-pos dalam laporan neraca, laba rugi dan arus kas. Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
vertika dan analisis horizontal dan analisis rasio keuangan.
3.4.1 Analisis vertikal
Analisis vertikal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan antara masing-masing pos dalam laporan keuangan periode berjalan dengan jumlah total
pada laporan keuangan yang sama sehingga dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode tertentu.
Pada laporan neraca, total aktiva ditetapkan sebagai parameter masing- masing pos yang membentuk aktiva, dan total passiva ditetapkan sebagai
parameter masing-masing pos yang membentuk passiva. Pada laporan rugi laba, total pendapatan ditetapkan sebagai parameter masing-masing pos dalam laporan
rugi laba. Rumus analisis vertikal sebagai berikut.
27 Keterangan:
= Persentase pos yang dibandingkan = Nilai mutlak pos yang dibandingkan
= Nilai mutlak pembanding
3.4.2 Analisis horizontal
Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang berbeda untuk melihat perubahan-
perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja dan kas perusahaan. Dari analisis- analisis perubahan ini dapat diketahui asal atau sumber penggunaan dana
perusahaan, disamping perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lainnya. Untuk melakukan analisis ini diperlukan suatu dasar pengukuran
atau tahun dasar yang biasanya merupakan tahun yang paling stabil atau paling normal dari deratan tahun-tahun laporan keuangan yang akan dianalisis. Pada tiap
pos dalam laporan keuangan yang dijadikan tahun dasar diberi indeks 100 setelah itu dilakukan penggabungan untuk tiap pos yang sama dari tiap pos yang ada pada
tahun dasar. Rumus analisis vertikal sebagai berikut.
Keterangan: = Persentase untuk tahun ke - x
= Nilai mutlak untuk tahun ke-x = Nilai mutlak untuk tahun dasar
3.4.3 Analisis rasio
Analisis rasio merupakan metode analisis yang digunakan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan yang sama dengan tahun yang sama. Dalam menganalisis rasio keuangan, sebagai
standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini digunakan standar
28 yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM
No.06PerMKUKMV2006 tentang Standar Penilaian Kesehatan, ada empat kelompok rasio likuiditas,solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas dihitung dari
data laporan neraca dan rugi laba, kemudian ditabulasi berdasarkan masing- masing rasio dan tahun tanpa uji statistik. Adapun cara menilai kinerja keuangan
dengan cara perhitungan dari 9 rasio yang terbagi dari 4 kelompok rasio sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
a. Rasio lancar current ratio, dihitung dengan cara membagi aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
b. Rasio cepat quick ratio, dihitung dengan cara mengurangkan
persediaan dari aktiva lancar kemudian hasilnya dibagi dengan kewajiban lancar.
x 100 Kriteria current ratio dan quick ratio yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 200 - 250
Baik = 175 - 200
Cukup baik = 150 - 175
Kurang baik = 125 - 150
Buruk = 125
2. Rasio solvabilitas
a. , dihitung dengan cara membagi
total hutang dengan total aktiva.
29 Kriteria total debt to total asset ratio yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 40
Baik = 40 - 50
Cukup baik = 50 - 60
Kurang baik = 60 - 80
Buruk = 80
b. Total Debt to Equity Ratio, dihutung dengaan cara membagi total
hutang dengan modal sendiri.
Kriteria total debt to equity ratio yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 70 Baik
= 70 - 1000 Cukup baik
= 100 - 150 Kurang baik
= 150 - 200 Buruk
= 200 3.
Rasio rentabilitas a.
Marjin laba bersih net profit margin, dihitung dengan membagi antara laba bersih dengan penjualan.
Kriteria NPV yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 15 Baik
= 10 - 15 Cukup baik
= 5 - 10 Kurang baik
= 1 - 5 Buruk
= 1 Semakin tinggi hasil pengukuran marjin laba bersih, maka
operasi perusahaan akan dinilai baik oleh para investor. b.
Tingkat pengembalian total aktiva return on total assets-ROA, dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan total aktiva.
30 Kriteria ROA yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 10
Baik = 7 - 10
Cukup baik = 3 - 7
Kurang baik = 1 - 3
Buruk = 1
Semakin tinggi tingkat pengembalian total aktiva, maka semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Secara tidak langsung
tingkat pengembalian ekuitas juga akan semakin baik, karena pengembalian atas total aktiva menyediakan dasar-dasar yang
diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan tingkat pengembalian ekuitas yang baik.
c. Tingkat pengembalian ekuitas return on equity―ROE, dihitung
dengan membagi laba bersih dengan ekuitas.
Kriteria ROE yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 21 Baik
= 15 - 21 Cukup baik
= 10 - 15 Kurang baik
= 3 - 10 Buruk
= 3 4.
Rasio aktivitas a.
Rasio perputaran aktiva tetap fixed assets turnover, dihitung dengan cara membagi pendapatan dengan aktiva tetap.
b. Rasio perputaran total aktiva total assets turnover, dihitung dengan
membagi antara pendapatan dengan total aktiva.
31 Kriteria total debt to equity ratio dan total assets turnover yang
digunakan yaitu: Sangat baik
= 3,5 kali Baik
= 2,5 - 3,5 kali Cukup baik
= 1,5 - 2,5 kali Kurang baik
= 1 - 1,5 kali Buruk
= 1 kali
3.5 Variabel, Parameter, Indikator dan Pengukuran Indikator