24
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KSP Pandan Wangi yang berlokasi di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini mulai
dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan April 2015. Lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive, yaitu suatu metode penentuan
daerah penelitian secara sengaja dan terencana dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa di KSP Pandan Wangi.
2. Belum ada penelitian kinerja keuangan dari awal terbentuk KSP Pandan
Wangi 3.
Pihak manajeman KSP Pandan Wangi bersikap terbuka sehingga data yang diperlukan dalam penelitian dapat mudah diperoleh.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dengan
satuan hitung seperti gambaran umum KSP Pandan Wangi, struktur organisasi dan sejarah berdirinya KSP Pandan Wangi. Sedangkan data kuantitatif merupakan
data yang dinyatakan dengan angka seperti data laporan keuangan KSP Pandan Wangi yang terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha tahun 2009 sampai
tahun 2013 yang bersumber dari data sekunder dan data primer.
25
3.2.2 Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya dengan mengadakan wawancara langsung dengan manajer KSP Pandan Wangi. Dalam penelitian ini data primer yang dimaksud adalah berupa
sejarah koperasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun
data sekunder yang digunakan ada hubungannya dengan penelitian ini berupa
struktur organisasi koperasi, laporan neraca dan laporan rugi laba. 3.2.3
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Observasi untuk memperoleh informasi tentang keputusan perusahaan dalam melaksanakan kredit. Kegiatan observasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengunjungi langsung ke tempat penelitian. 2.
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data secara langsung dari instansi yang bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan agar dapat
mendapatkan bukti tertulis dari pihak yang bersangkutan. 3.
Wawancara khusus yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari objek penelitian melalui responden yang dituju.
4. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan jalan
membaca dan mencatat secara sistematika fenomin-fenomin yang dibaca dari sumber-sumber tertentu. Dalam hal ini penulis
mempelajari buku-buku literatur yang menyangkut masalah yang berkaitan dengan laporan yang disusun.
26
3.3 Populasi dan Sampel
Dalam hal ini penulis tidak menggunkaan populasi dan sample hanya menggunakan informan kunci. Informan kunci adalah orang yang memahami
permasalahan yang diteliti, yang menjadi informan kunci yaitu Manager Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi itu sendiri.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data pada laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur, mengetahui, menggambarkan, menentukan serta membandingkan
proporsi pada pos-pos dalam laporan neraca, laba rugi dan arus kas. Pada penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
vertika dan analisis horizontal dan analisis rasio keuangan.
3.4.1 Analisis vertikal
Analisis vertikal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan antara masing-masing pos dalam laporan keuangan periode berjalan dengan jumlah total
pada laporan keuangan yang sama sehingga dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode tertentu.
Pada laporan neraca, total aktiva ditetapkan sebagai parameter masing- masing pos yang membentuk aktiva, dan total passiva ditetapkan sebagai
parameter masing-masing pos yang membentuk passiva. Pada laporan rugi laba, total pendapatan ditetapkan sebagai parameter masing-masing pos dalam laporan
rugi laba. Rumus analisis vertikal sebagai berikut.
27 Keterangan:
= Persentase pos yang dibandingkan = Nilai mutlak pos yang dibandingkan
= Nilai mutlak pembanding
3.4.2 Analisis horizontal
Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang berbeda untuk melihat perubahan-
perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja dan kas perusahaan. Dari analisis- analisis perubahan ini dapat diketahui asal atau sumber penggunaan dana
perusahaan, disamping perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lainnya. Untuk melakukan analisis ini diperlukan suatu dasar pengukuran
atau tahun dasar yang biasanya merupakan tahun yang paling stabil atau paling normal dari deratan tahun-tahun laporan keuangan yang akan dianalisis. Pada tiap
pos dalam laporan keuangan yang dijadikan tahun dasar diberi indeks 100 setelah itu dilakukan penggabungan untuk tiap pos yang sama dari tiap pos yang ada pada
tahun dasar. Rumus analisis vertikal sebagai berikut.
Keterangan: = Persentase untuk tahun ke - x
= Nilai mutlak untuk tahun ke-x = Nilai mutlak untuk tahun dasar
3.4.3 Analisis rasio
Analisis rasio merupakan metode analisis yang digunakan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan yang sama dengan tahun yang sama. Dalam menganalisis rasio keuangan, sebagai
standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini digunakan standar
28 yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM
No.06PerMKUKMV2006 tentang Standar Penilaian Kesehatan, ada empat kelompok rasio likuiditas,solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas dihitung dari
data laporan neraca dan rugi laba, kemudian ditabulasi berdasarkan masing- masing rasio dan tahun tanpa uji statistik. Adapun cara menilai kinerja keuangan
dengan cara perhitungan dari 9 rasio yang terbagi dari 4 kelompok rasio sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
a. Rasio lancar current ratio, dihitung dengan cara membagi aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
b. Rasio cepat quick ratio, dihitung dengan cara mengurangkan
persediaan dari aktiva lancar kemudian hasilnya dibagi dengan kewajiban lancar.
x 100 Kriteria current ratio dan quick ratio yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 200 - 250
Baik = 175 - 200
Cukup baik = 150 - 175
Kurang baik = 125 - 150
Buruk = 125
2. Rasio solvabilitas
a. , dihitung dengan cara membagi
total hutang dengan total aktiva.
29 Kriteria total debt to total asset ratio yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 40
Baik = 40 - 50
Cukup baik = 50 - 60
Kurang baik = 60 - 80
Buruk = 80
b. Total Debt to Equity Ratio, dihutung dengaan cara membagi total
hutang dengan modal sendiri.
Kriteria total debt to equity ratio yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 70 Baik
= 70 - 1000 Cukup baik
= 100 - 150 Kurang baik
= 150 - 200 Buruk
= 200 3.
Rasio rentabilitas a.
Marjin laba bersih net profit margin, dihitung dengan membagi antara laba bersih dengan penjualan.
Kriteria NPV yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 15 Baik
= 10 - 15 Cukup baik
= 5 - 10 Kurang baik
= 1 - 5 Buruk
= 1 Semakin tinggi hasil pengukuran marjin laba bersih, maka
operasi perusahaan akan dinilai baik oleh para investor. b.
Tingkat pengembalian total aktiva return on total assets-ROA, dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan total aktiva.
30 Kriteria ROA yang digunakan yaitu:
Sangat baik = 10
Baik = 7 - 10
Cukup baik = 3 - 7
Kurang baik = 1 - 3
Buruk = 1
Semakin tinggi tingkat pengembalian total aktiva, maka semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Secara tidak langsung
tingkat pengembalian ekuitas juga akan semakin baik, karena pengembalian atas total aktiva menyediakan dasar-dasar yang
diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan tingkat pengembalian ekuitas yang baik.
c. Tingkat pengembalian ekuitas return on equity―ROE, dihitung
dengan membagi laba bersih dengan ekuitas.
Kriteria ROE yang digunakan yaitu: Sangat baik
= 21 Baik
= 15 - 21 Cukup baik
= 10 - 15 Kurang baik
= 3 - 10 Buruk
= 3 4.
Rasio aktivitas a.
Rasio perputaran aktiva tetap fixed assets turnover, dihitung dengan cara membagi pendapatan dengan aktiva tetap.
b. Rasio perputaran total aktiva total assets turnover, dihitung dengan
membagi antara pendapatan dengan total aktiva.
31 Kriteria total debt to equity ratio dan total assets turnover yang
digunakan yaitu: Sangat baik
= 3,5 kali Baik
= 2,5 - 3,5 kali Cukup baik
= 1,5 - 2,5 kali Kurang baik
= 1 - 1,5 kali Buruk
= 1 kali
3.5 Variabel, Parameter, Indikator dan Pengukuran Indikator
Variabel yang digunakan untuk mengukur penelitian ini adalah analisis Vertikal-Horizontal serta Analisis Rasio. Berikut uraian variabel, indikator,
parameter, dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian dapat di lihat pada Tabel 3.1
32 Tabel 3.1
Variabel, Indikator, Parameter, dan Pengukuran Variabel KSP Pandan Wangi
Variabel Indikator
Parameter Pengukuran
Variabel 1.
Analisis Vertikal-
Horizontal Vertikal
Kualitatif dan Kuantitatif
Horizontal
2. Analisis Rasio
Current Ratio
Kualitatif dan Kuantitatif
Quick Ratio Total Debt to
Total Asset Total Debt to
Equity Ratio Return on Asset
Return of Equity Net Profit
Margin Fixed Asset Turn
Over Total Asset Turn
Over 3.
Du Pont System
ROA NPM x Total Debt to Total Asset
Kualitatif dan Kuantitatif
ROE ROA x Multiplier Ekuitas
33
3.6 Batasan Operasional
1. Laporan keuangan adalah neraca dan laporan rugi laba KSP Pandan Wangi
dari tahun 2009 sampai tahun 2013 2.
Analisis vertikal-horizontal adalah cara yang dilakaukan utuk menilai kemampuan KSP Pandan Wangi dari tahun 2009 samapi tahun 2013 dengan
melihat kecenderungan pergerakan setiap neraca dan rugi laba dalam laporan keuangan.
3. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan dana lancar yang tersedia pada saat tertentu.
4. Solvabilitas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi
untuk memenuhi kewajiban jangka panjang 5.
Rentabilitas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi untuk menghasilkan keuntungan berupa SHU.
6. Aktivitas adalah kemapuan Koperasi Simpan Pinjam Pandan Wangi dalam
mengukur efektifitas pemanfaatan semua sumber daya yang ada padanya.
34
IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1 Wilayah Kerja KSP Pandan Wangi
Penelitian ini dilakukan di KSP Pandan Wangi yang berlokasi di Jalan Banjar Dinas Tumbu Kaler
– Karangasem, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Wilayah kerja KSP Pandan Wangi mencakup seluruh
daerah yang ada di Desa Tumbu yang mencangkup lima Banjar Desa yaitu Banjar Tumbu Kelot, Banjar Kebon Tumbu, Banjar Tumbu Kaler, Banjar Ujung Pesisi,
dan Banjar Kaja. KSP Pandan Wangi dengan wilayah kerja seluruh daerah Desa Tumbu
Kecamatan Karangasem mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara di batasi oleh Desa Bukit, sebelah selatan di batasi oleh Selat Lombok,
sebelah barat dibatasi oleh Kelurahan Karangasem, sebelah timur dibatasi oleh Desa Seraya Barat. Keadaan geografis wilayah kerja koperasi adalah dataran
rendah dan daerah kering, serta dekat dengan kawasan pasar dan objek wisata Taman Ujung.
4.2 Sejarah Singkat KSP Pandan Wangi
KSP Pandan Wangi dibentuk pada tanggal 22 Oktober 2008 berdasarkan keputusan rapat pembentukan yang dihadiri oleh pemuka-pemuka banjar di Desa
Tumbu, K ecamatan Karangasem, Kabupaten Krangasem dengan nama “KSP
Pandan Wangi”. Rapat ini menghasilkan keputusan untuk memberikan mandat