2. Penggolongan Aktiva Tetap
Setiap perusahaan memiliki jenis aktiva tetap yang berbeda karena kegiatan persional yang dilakukan perusahaan juga berbeda-beda.
Aktiva tetap dapat digolongkan berdasarkan berbagai sudut pandang antara lain: a.
Dari sudut pandang substansinya, aktiva tetap terdiri dari: 1
Aktiva berwujud seperti lahan, gedung, mesin, dan lain-lain 2
Aktiva tak berwujud, yaitu aktiva secara fisik tidak dapat dinyatakan, seperti hak cipta, hak merk, good will, dan lain-lain.
b. Dari sudut pandang penyusutan, aktiva tetap terdiri dari:
1 Aktiva tetap yang disusutkan yaitu aktiva yang umur atau masa
penggunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva yang sejenis apabila masa penggunaannya telah berakhir.
2 Aktiva tetap yang tidak disusutkan yaitu aktiva tetap yang umur atau masa
penggunaannya tidak terbatas. Jenis-jenis aktiva tetap antara lain:
a. Lahan
Lahan adalah bidang tanah terhampar, baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam auntansi apabila ada lahan yang
didirikan bangunan di atasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri. Khusus bangunan yang dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau
yang dapat meningkatkan nilai gunanya seperti jalan, maka dapat digabungkan dalam nilai lahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Gedung
Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi baik yang di atas lahan atau air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi itu.
c. Mesin
Mesin adalah aktiva perusahaan yang digunakan untuk menjalankan proses produksi atau untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan.
d. Kendaraan
Kendaraan yang dimaksud adalah kendaraan milik perusahaan yang digunakan sebagai alat pengangkut untuk melancarkan kegiatan operasional
perusahaan.
e. Perabot
Perabot jenis ini termasuk perabot kantor, perabot laboratorium, dan perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.
f. Inventaris dan Peralatan
Inventaris adalah peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik,
inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain. Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin, aktiva tetap
digolongkan berdasarkan jenis sebagai berikut: 1.
Tanah a.
Tanah untuk kantor b.
Tanah untuk lapangan parkir
Universitas Sumatera Utara
2. Bangunan
a. Gedung kantor
b. Gudang
c. Poll kendaraan
Barang Inventaris
3. Inventaris Kendaraan
a. Mobil sedan
b. Minibus
c. Sepeda motor
4. Inventaris Komputer
a. Hardware
• Personal Komputer • UPS
• Printer • Passbook
• Notebook • HUB
• Modem b.
Software 5.
Inventaris Peralatan Komunikasi a.
Faximile b.
PABX c.
Key Telepon
Universitas Sumatera Utara
6. Inventaris Mesin
a. Mesin Genset
b. Mesin Hitung Uang Kertas
c. Mesin Encorder
d. Mesin Fotocopy
e. Mesin Hitung Kalkulator
7. Inventaris AC
a. AC sentral
b. AC unitsplit
Barang Inventaris Lainnya:
8. Inventaris Lainnya Gol. I
a. Meja
b. Lemari Kayu
c. Rak Kayu
9. Inventaris Lainnya Gol. II
a. Brankas
b. Filling Cabinet
c. Lemari arsip
d. Cash box
e. CameraTustel
f. CCTV
g. Dispenser
h. Kursi Kerja
Universitas Sumatera Utara
3. Perolehan Aktiva Tetap
Proses perolehan aktiva tetap dimulai sejak pembelian, pengangkutan, pemasangan sampai aktiva itu siap untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.
Biaya yang terjadi untuk memperolah suatu aktiva tetap sampai tiba di tempat dalam siap digunakan harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan
cost aktiva yang bersangkutan. Dengan demikian harga perolehan suatu aktiva
tetap tidak terbatas pada harga belinya saja, tetapi juga termasuk bea impor dan PPN Masukan Tak Boleh Restitusi non-refundable, dan setiap biaya yang dapat
didistribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Menurut Harahap 2002: 25 ada beberapa cara perolehan aktiva tetap, antara lain:
a. Pembelian tunai
b. Pembelian secara kredit jangka panjang
c. Pembelian dengan surat berharga
d. Diterima dari sumbangan
e. Dibangun sendiri
f. Pertukaran
Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut tentang cara perolehan aktiva tetap, yaitu:
a. Pembelian Tunai
Apabila aktiva tetap diperoleh dengan peembelian kontan, maka akan dicatat sebesar harga perolehannya, termasuk semua biaya yang dikeluarkan,
seperti biaya angkut, asuransi, dan lain-lain. Misalnya, dibeli tanah seharga Rp. 48.000.000, bea balik nama sebesar Rp. 480.000.000, biaya notaris sebesar Rp.
Universitas Sumatera Utara
960.000, dan komisi makelar Rp. 500.000, maka harga perolehan tanah tersebut adalah Rp. 49.940.000.
Ayat jutnal yang perlu dibuat apabila perolehan dilakukan dengan tunai adalah:
D Tanah Rp. 49.940.000
K Kas Rp. 49.940.000
Apabila beberapa aktiva tetap dibeli secara bersamaan dan tiap-tiap aktiva tidak disebutkan harganya, maka total harga yang dibebankan harus dialokasikan
ke masing-masing aktiva yang bersangkutan, misalnya dibeli gedung beserta tanah dimana gedung itu berdiri dengan harga Rp. 70.000.000, jumlah ini sudah
termasuk biaya bea balik nama, biaya notaris, komisi, dan lain-lain. Berdasarkan taksiran harga pasar yang berlaku, tanah bernilai Rp. 20.000.000 dan gedung
ditaksir Rp. 80.000.000. Alokasi harga perolehan untuk tanah dan gedung adalah sebagai berikut:
Harga Taksiran Alokasi Harga Perolehan
Tanah Rp.20.000.000 20100 x Rp. 70.000.000 = Rp. 14.000.000
Gedung Rp. 80.000.000 80100 x Rp. 70.000.000 =
Rp.100.000.000 Rp. 70.000.000
Rp. 56.000.000
Ayat jurnal yang perlu dibuat apabila pembelian dilakukan dengan tunai adalah:
D Tanah Rp. 14.000.000
D Gedung Rp. 56.000.000
K Kas Rp.70.000.000
Sumber : Harahap 2005
Universitas Sumatera Utara
b. Pembelian secara kredit jangka panjang