Tempat dan Waktu Penelitian

43 Peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan Sugiyono, 2013:198. Wawancara ini dilakukan dengan face to face yaitu dilakukan dengan bertatapan langsung atau bertemu langsung dengan responden, oleh karena itu peneliti perlu memahami situasi dan kondisi responden agar dapat menentukan kapan dan dimana wawancara dapat dilakukan. Menurut Sugiyono 2013:321 pada saat responden sedang sibuk bekerja, sedang mempunyai masalah berat, sedang mulai istirahat, sedang tidak sehat, atau sedang marah, maka harus hati-hati dalam melakukan wawancara. Kalau dipaksakan wawancara dalam kondisi seperti itu, maka akan menghasilkan data yang tidak valid dan akurat. 2. Observasi Sutrisno Hadi 1986 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Sugiyono,2013:203 Teknik yang digunakan peneliti adalah observasi nonpartisipan, yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan orang-orang yang akan diamati, peneliti hanya sebagai pengamat saja. Dalam penelitian ini, 44 peneliti mengamati bagaimana interaksi perempuan dengan peran ganda ketika bersama keluarga. Menurut Patton dalam Nasution yang dikutip dalam Sugiyono 2013:313, manfaat observasi adalah sebagai berikut: a. Dengan observasi di lapangan peniliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh b. Dengan observasi maka diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery. c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dank arena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang yang lebih komprehensif.