Model-model Pembelajaran Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

49 48 Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Menganalisis Analyze Mengelompokkan informasifenomena dalam bagian-bagian penting differentiatingdiscriminatingfocusingselecting, menentukan keterkaitan antar komponen organizingfinding coherenceintegratingoutliningstructuring , menemukan pikiran pokokbiasnilai penulis attributingdeconstructing H O T S Mengevaluasi Evaluate Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraianfakta checkingcoordinatingdetectingmonitoringtesting, menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah critiquingjudging Mencipta Create Mengembangkan hipotesis generating, merencanakan penelitian planningdesigning, mengembangkan produk baru producing constructing Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 di atas, ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi higher order thinking skills = HOTS yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3. Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Contoh kegiatan pembelajaran KD 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi dan KD 4.2 Mengonstruksi teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan agar peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. 1. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model 2 atau 3 teks laporan hasil observasi 2. Peserta didik melakukan klasiikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan berdasarkan telaah model teks 3. Peserta didik menyimpulkan struktur teks laporan hasil observasi. 4. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi. 5. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 6. Peserta didik menentukan topik teks laporan hasil observasi dengan peta pikiran mindmap atau jaring laba-laba spider-web. 7. Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi. 8. Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih. 9. Peserta didik menyusun teks laporan hasil observasi berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EYD. Berikut adalah contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.2bahasa Indonesia kelas X di atas. Disajikan teks laporan hasil observasi yang berisi tentang keindahan objek wisata “Pantai Panjang Bengkulu” : 1. Jelaskan truktur teks laporan observasi tersebut 2. Jelaskan isi tiap komponen struktur teks laporan observasi tersebut 3. Kutiplah 5 buah frasa verba dan 5 buah frasa nomina dari teks laporan hasil observasi tersebut, kemudian jelaskan bagian unsur pokok dan unsur perluasannya 4. Susunlah sebuah teks laporan hasil observasi tentang “Benteng Malborough” di Bengkulu den- gan memperhatian struktur dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi

2. Model-model Pembelajaran Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

sintesis dari tiga pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintiik, dan Content and Language Integrated Learning CLIL. Alur utama model adalah pedagogi genre dengan 4M Membangun konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan Mengonstruksi Mandiri. Kegiatan mendapatkan pengetahuan KD-3 dilakukan dengan pendekatan saintiik 5M Mengamati, Mempertanyakan, Mengumpulkan Informasi, Menalar, dan Mengomunikasikan. Pengembangan keterampilan KD-4 dilanjutkan dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri. Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: 1 isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; 2 unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam kehidupan; 3 setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan 4 budaya [kultur], berbahasaberkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya antarbangsa, nasional, dan lokal. Pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut: 51 50 Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Meskipun demikian, guru berhak memilih model pembelajaran lain di luar model sintesis pedagogi genre, saintiik, dan CLIL, selama masih sesuai dengan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 pem- belajaran berbasis aktivitas dan materi pembelajaran. Prinsip umum pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik difasilitasi untuk belajar mencari tahu secara mandiri; 2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3. Proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran; 4. Pembelajaran berbasis kompetensi; 5. Pembelajaran terpadu; 6. Pembelajaran menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; 8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard- skills dan soft-skills; 9. Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ingngarsosung tulodo, membangun kemauan ing madyomangun karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tutwurihandayani; 11. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan eisiensi dan efektivitas pembelajaran; 12. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan 13. Suasana belajar menyenangkan dan menantang. Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip: 1. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan tata bahasa dan kosa kata yang tepat; serta cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar mudah dipahami. 2. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa cetak dan elektronik; tulisan guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola guru untuk keberhasilan pembelajaran. 3. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang bermakna. Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan eksperiensial. 4. Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan budaya membaca dan menulis secara terpadu. Dalam satu tahun pelajaran peserta didik dimotivasi agar dapat membaca paling sedikit 6 buku 3 buku sastra dan 3 buku nonsastra sehingga setelah peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMAMA membaca paling sedikit 18 judul buku. 5. Implementasi model pembelajaran Bahasa Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Contoh penerapan dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Contoh : Contoh ini tidak bersifat baku dan tunggal. Guru diharapkan dapat mengembangkan dengan ide kreatif yang disesuaikan dengan kondisi setempat, keragaman siswa, dan budaya lokal. 53 52 Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi. • Mengidentiikasi struktur teks laporan hasil observasi. • Mengidentiikasi ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi. • Menuliskan isi pokok teks laporan hasil observasi 4.2 Mengonstruksi teks laporan ha- sil observasi dengan memerha- tikan isi dan aspek kebahasaan. • Menentukan topik teks laporan hasil observasi • Menyusun kerangka tulisan teks laporan hasil observasi • Menyusun teks laporan hasil observasi berdasarkan isi pokok teks laporan hasil observasi yang telah dibacanya Contoh Penerapan Pendekatan Model Pada Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Model Pendahuluan: 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tu- handan saling mendoakan. 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. 3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keter- kaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipela- jari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks laporan hasil observasi. Membangun Konteks dialog informasi tentang fungsi dan wujud teks laporan hasil observasi dalam kehidupan sehari-hari. Dapat pula ditayangkan ilm dokumenter dunia lora dan fauna Inti: Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Model 5. Peserta didik membaca 2 atau 3 teks laporan hasil observasi yang bertema sama. 6. Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi yang telah dibacanya. 7. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi. 8. Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 9. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 10. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 11. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 12. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks laporan observasi 13. Peserta didik melakukan klasiikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan berdasarkan telaah model teks 14. Peserta didik menyimpulkan struktur teks laporan hasil observasi. 15. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi. 16. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. 17. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan tentang struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau 3 teks laporan hasil observasi. Menelaah Model Tujuan kegiatan ini agar peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang teks laporan hasil observasi secara mandiri dengan bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual, berpasangan, atau berkelompok. Panduan lembar kerja menelaah model teks sangat dianjurkan untuk digunakan. Kesimpulan dibahas secara klasikal dengan panduan guru agar kelas aktif menarik namun pengaturan waktu efesien 18. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan jenis teks laporan hasil observasi: a. latihan kosa kata teknis, sinonim b. latihan penulisan unsur serapan c. latihan pengembangan paragraf teks laporan observasi: klasiikasi deskripsi d. latihan pengembangan kekohesian 19. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran mindmap atau jaring laba-laba spider-web atau teknik lain yang dapat digunakan. Mengonstruksi Terbimbing Kegiatan ini merupakan aplikasi dari pemahaman tentang teks dan latihan kebahasa-an yang diguna-kan dalam me- nyusun teks laporan observasi. Ini semacam latih-an berlari, menen- dang bola, mem-bawa bola, meng-oper bola, dan lain-lain sebelum bermain bola sesungguhnya 55 54 Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Model 20. Peserta didik menentukan topik teks laporan hasil observasi dengan peta pikiran mindmap atau jaring laba-laba spider-web.