BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya pengolahan data terhadap variabel-variabel penelitian di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Rata-rata pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar adalah
pengusaha dengan pendidikan tamat SMAsederajat dan pengusaha dengan tamat S1 masing - masing sebanyak 20 orang atau 40 dari total responden
dan sebagaian besar responden tidak pernah sekolah agama yaitu 92 dari total responden. Pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar
didominasi oleh suku Jawa sebesar 68 dari total responden dengan bidang usaha sebagian besar bergerak di bidang dagang usaha dan restoran.
2. Pengusaha UKM Muslim diKota Pematang Siantar menerima eksistensi
perbankan di kota tersebut. Hal ini terbukti dari sebagian besar responden yang mengajukan permintaan kredit usaha sebagai tanda pemanfaatan dari
jasa perbankan. Sebanyak 90 dari total responden menggunakan jasa perbankan baik itu konvensional ataupun syariah sebagai modal atau sumber
pembiayaan usahanya. Namun pada penelitian ini, diketahui lebih banyak responden cenderung menggunakan jasa perbankan konvensional dengan
jumlah 52 . 3.
Pengetahuan dan pemahaman pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar terhadap perbankan syariah masih sangat rendah akibat kurangnya
kesadaran dan kemauan untuk melakukan bisnis yang sesuai dengan syariat
Universitas Sumatera Utara
Islam, kurangnya pendidikan agama, juga karena kurangnya sosialisasi tentang perbankan syariah pada para pengusaha.
4. Pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar yang menerima
eksistensi perbankan karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai sumber pembiayaan modal usaha yang mudah dijangkau dan dekat serta
karena pelayanannya sangat baik dan memuaskan. Untuk responden yang memilih bank syariah faktornya ialah bank syariah terhindar dari riba, lebih
mudah, lebih dekat dan menganggap bank syariah beda jauh dengan bank konvensional.
5. Masih ada pengusaha yang belum menggunakan jasa perbankan akibat
kurangnya pengetahuan terhadap perbankan itu sendiri sehingga
menimbulkan keraguan untuk menggunakana jasa perbankan, suku bunga bank yang berbeda tiap bank dan juga karena kurangnya dorongan dari
pemerintah untuk menghimbau dan mensosialisasikan fungsi perbankan pada pengusaha.
5.2 Saran