akan memengaruhi pengusaha dalam menjalankan usahanya baik itu dalam bertransaksi, membutuhkan pinjaman modal dari bank dengan perbedaan riba dan
bagi hasil, dan dalam menjalankan usaha kongsi yang adil dengan mitra usaha beresiko memunculkan dosa bahkan haram.
4.2.2 Profil Perusahaan
Usaha yang dijalankan pengusaha UKM Muslim di kota Pematang Siantar
yang menjadi responden pada penelitian ini disajikan sebagai berikut :
1. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan
Data responden berdasarkan kategori kepemilikan perusahaan dan di crosstabkan dengan jumlah pegawai tetap yang dimiliki responden dapat dilihat
pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Karyawan
Kategori Perusahaan
Karyawan Total
5 Orang
5-10 Orang
10-15 Orang
16-20 Orang
20 Orang
Milik Perorangan 5
9 8
5 27
Milik Keluarga 4
7 4
5 1
21 CV
2 2
Total 9
18 12
10 1
50
Sumber : Diolah dari data primer
Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa perusahaan milik perorangan mendominasi responden sebanyak 27 orang atau 54 dari total responden dengan
perusahaan yang memiliki jumlah kayawan yang kurang dari 5 sebanyak 5 perusahaan, perusahaan dengan jumlah karyawan 5-10 orang ada 9 perusahaan,
perusahaan dengan 10 – 15 orang karyawan ada 8 perusahaan, dan perusahaan yang memiliki 16 – 20 orang karyawan ada 5 orang. Disusul oleh perusahaan
Universitas Sumatera Utara
milik keluarga atau kongsi sebanyak 21 orang atau 42 dari total responden dengan perusahaan yang memiliki jumlah kayawan yang kurang dari 5 sebanyak 4
perusahaan, perusahaan dengan jumlah karyawan 5-10 orang ada 7 perusahaan, perusahaan dengan 10 – 15 orang karyawan ada 4 perusahaan, dan perusahaan
yang memiliki 16 – 20 orang karyawan ada 5 perusahaan, dan perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang lebih dari 20 orang sebanyak 1 perusahaan. Dan
responden terkecil adalah responden dengan perusahaan dalam bentuk CV yaitu hanya 2 orang atau 4 dari total responden yang jumlah pegawainya 5 – 10
orang. Dari data yang terdapat pada tabel 4.7, maka dapat disimpulkan pengusaha
UKM Muslim di Kota Pematang Siantar belum menyerap tenaga kerja yang banyak yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini
mungkin karena kemampuan pengusaha yang belum dapat melakukan manajemen usaha dengan baik bagi pengusaha yang memiliki perusahaan milik sendiri dan
untuk perusahaan keluarga maupun kongsi lebih banyak memilih untuk memanfaatkan anggota keluarga ataupun kenalan-kenalan sebagai pekerja lepas,
sehingga dipastikan penyerapan tenaga kerja pada masyarakat tidak maksimal. Data responden berdasarkan kategori perusahaan dan pegawainya dapat dilihat
pada gambar 4.3:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai
2. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha
Terdapat begitu banyak bidang usaha yang ada di Kota Pematang Siantar. Tetapi, bidang usaha dagangrestoran mendominasi usaha responden dengan 16
perusahaan atau 32,0 dari total responden perusahaan milik perorangan, 13 perusahaan atau 26 responden perusahaan milik keluarga kongsi. Dan totalnya
ada 29 perusahaan atau 58 dari total responden bergerak di bidang usaha dagangrestoran. Untuk bidang usaha lain-lain yaitu usaha 2 usaha papan bunga, 1
usaha Wedding Organizer, 2 usaha photostudio, 2 usaha percetakan, dan 2 usaha doorsmeer mobil. Data responden berdasarkan bidang usaha yang dijalankan oleh
responden dapat dilihat pada tabel 4.8.
5 9
8
5 4
7
4 5
1 2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
5 orang 5-10
orang 15-10
Orang 16-20
orang 20
Orang
Jumlah Karyawan
Milik Perorangan Milik Keluarga
CV
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari data yang terdapat pada tabel 4.8, maka dapat disimpulkan lebih banyak pengusaha UKM Muslim di Kota Pematang Siantar yang memilih
menjalankan usaha dagang atau restoran karena usaha ini adalah bentuk usaha yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, dan juga sebagai kota
tempat persinggahan wisatawan yang ingin berwisata ke Danau Toba usaha dagang atau restoran merupakan suatu bentuk usaha yang menjanjikan sehingga
asumsinya usaha ini akan mudah diterima oleh masyarakat dan bertahan. Selain itu juga, pada usaha dagang tidak memerlukan keahlian khusus oleh pengusaha
ataupun pegawainya. Untuk usaha restoran, pengusaha berasumsi bahwa setiap masyarakat akan membutuhkan makanan dengan tingkat harga tertentu, sehingga
makanan akan selalu habis terjual bila dibisniskan.
3. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan
Tingginya minat masyarakat di Kota Pematang Siantar dalam berwirausaha membuat banyaknya UKM yang berdiri di kota tersebut. Tetapi pada kenyataan
yang ada hanya sedikit UKM yang mampu bertahan dan bersaing dengan yang lain, pada tahun ke- 2 dan ke- 3 UKM tersebut berdiri, pengusaha mengalami
kerugian dan kebangkrutan yang membuat mereka terpaksa menutup UKMnya. Pada tabel 4.9 berisikan tentang Data responden berdasarkan lama perusahaannya
berdiri, omset perusahaan yang didapat selama pertahun dan jumlah pegawai yang bekerja di perusahaan responden
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Data Responden Berdasarkan Lama Usaha, Omset dan Jumlah Karyawan
Omset Rp Lama
Usaha Jumlah Karyawan Orang
Total 5
5-10 11-15
16-20 20
100 Juta 3
2 2
3-5 1
6 2
9 6-8
3 2
5 9-11
2 2
12-14 2
2
Total 8
10 2
20
150-200 Juta 3
1 1
3-5 2
4 3
9 6-8
3 2
2 7
9-11 1
1 1
1 4
12-14 1
1 1
2
Total 1
7 8
8 24
201-250 Juta 3
3-5 6-8
9-11 1
1 12-14
1 1
2
Total 1
2 3
251-350 Juta 3
3-5 6-8
9-11 1
1 12-14
Total 1
1
350 Juta 3-5
1 1
6-8 9-11
12-14 1
Total 2
2
Total 9
18 12
10 1
50
Sumber : Diolah dari data primer
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.9 di atas, perusahaan responden terbanyak yaitu perusahaan yang bediri 3 – 5 tahun dengan total responden 19 responden, dimana 9
responden dari perusahaan yang omsetnya kurang dari 100 juta, 9 responden dari perusahaan yang omsetnya 150-200 juta dan 1 responden dari perusahaan yang
omsetnya diatas 350 juta. Kemudian disusul oleh lama usaha responden yang berkisar 6 – 8 tahun sebanyak 12 perusahaan dimana 5 perusahaan dari usaha
yang omsetnya kurang dari 100 juta dan 7 perusahaan yang omsetnya 150-200 juta.
Untuk perusahaan responden yang telah berdiri lebih lama yaitu lebih dari 12 tahun terdapat 8 responden. 2 responden yang omsetnya kurang dari 100 juta
tapi hanya memiliki karyawan 5 orang saja. 2 responden yang omsetnya 150 – 200 juta, 1 responden memiliki karyawan sebanyak 11 – 15 karyawan dan 1
responden memilik 16 - 20 karyawan. 2 responden yang omsetnya 201 – 250 juta memiliki, 1 responden memiliki karyawan berjumlah 5 – 10 karyawan dan 1
responden memilik karyawan berjumlah 11 – 15 karyawan. Dan juga ada 2 responden yang telah mendirikan usahanya lebih dari 14, 1 responden memiliki
karyawan sebanyak 5 – 10 orang dengan omset sebesar 150 – 200 juta dan 1 responden dengan karyawan sebanyak 16 – 20 karyawan dengan omset lebih dari
350 juta. Dari data di atas dapat disimpulkan usaha yang dijalankan responden tidak
lah efektif. Karena untuk perusahaan yang belum lama berdiri omset yang dimiliki masih sedikit sedang mereka membutuhkan beberapa pegawai. Hal ini
dikarenakan pula ada pengusaha yang memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai
Universitas Sumatera Utara
negeri sipil namun membuka usaha sendiri, sehingga hampir semua usahanya dikelola oleh pegawainya meskipun omsetnya masih sedikit. Sedangkan untuk
perusahaan yang telah berdiri cukup lama yaitu 10-12 tahun dan memiliki omset yang tinggi sayangnya tidak menyerap banyak pegawai karena merasa mampu
untuk mengelola sendiri usahanya tanpa bantuan banyak orang dan kalaupun dibutuhkan pegawai, mereka lebih memilih menggunakan tenaga keluarga.
4. Data Responden Berdasarkan Pemasaran dan Omset
Data responden berdasarkan luasnya wilayah pemasaran usaha yang telah dicapai oleh pengusaha sejak berdirinya usaha hingga saat ini dan dikaitkan
dengan besar omset usaha yang diperoleh responden setiap 1 tahun dapat dilihat pada tabel 4.10 :
Tabel 4.10 Data Responden Berdasarkan Daerah Pemasaran dan Omset
Daerah Pemasaran
Omset Rp Total
100 juta
150-200 juta
201-250 juta
251-300 juta
300 juta
Kecamatan 6
3 9
Kabupatenkota 13
20 2
2 37
Provinsi 1
1 1
3 Nasional
1 1
Total 20
24 3
1 2
50
Sumber : Diolah dari data primer
Dari data pada tabel 4.10 diketahui usaha responden yang luas daerah pemasarannya di kabupatenkota lebih banyak dari usaha responden lainnya, yaitu
sebanyak 37 usaha dengan 13 usaha omsetnya kurang dari Rp 100 juta, 20 usaha omsetnya berkisar Rp 150-200 juta, 2 usaha omsetnya Rp 201 – 250 juta dan
ditambah 2 usaha yang omsetnya 300 juta. Kemudian diikuti oleh usaha yang
Universitas Sumatera Utara
daerah pemasarannya kecamatan dengan total 9 usaha, dimana 6 dari usaha tersebut omsetnya kurang dari 100 juta, dan 3 dari usaha omsetnya berkisar
Rp 150-200 juta. Sedang usaha yang daerah pemasarannya mencapai wilayah poropinsi berjumlah 3 usaha dimana 1 usaha beromset kurang dari Rp 150 - 200
juta, 1 usaha dengan omset Rp 201 - 250 juta. Dan 1 lagi usaha dengan omset Rp 251 – 300 juta. Sedangkan untuk usaha yang luas pemasarannya nasional
berjumlah 1 usaha dengan omset kurang dari Rp 100 juta. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan pengusaha UKM Muslim di Kota
Pematang Siantar masih belum mampu mengelola usahanya dengan baik sehingga jangkauan pemasarannya pun hanya berkisar di daerah kecamatan dan kabupaten
kota usaha itu saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal usaha dan kemampuan pengusaha dalam memasarkan usahanya agar dikenal lebih banyak
orang. Untuk itu, diperlukan adanya tindakan pemerintah untuk mengadakan bazar pameran UMKM ataupun pelatihan kepada para pengusaha UKM Muslim
agar ada wadah untuk memasarkan produk usaha oleh pengusaha menjadi lebih besar, dan diharapkan pula keaktifan pengusaha untuk aktif dan ikut serta dalam
event-event dan pelatihan usaha.
4.3 Deskripsi Penelitian