BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh variasi campuran terhadap sifat mekanik paduan PE, PP dan DVS dapat dibuatkan kesimpulan:
1. Dari sifat mekanis yang telah dilakukan pada formula I PE 60, PP 38,
DVS 2 tensile strength mengalami peningkatan sebesar 16.08 Nmm
2
dengan dibandingkan dengan formula II PE20, PP10, DVS70 yang memiliki tensile strength 15.85 Nmm
2
dan Polyetyhlene murni yang sebesar 13.00 Nmm
2
. Hal ini juga disebabkan semakin tinggi penambahan kadar Debu Vulkanik Sinabung maka akan menyebabkan material menjadi getas dan
menurunkan kekuatan material tersebut. 2.
Kecepatan putaran pengaduk mempengaruhi kekuatan campuran, kekuatan tarik rata-rata paling optimum diperoleh pada formula I PE 60, PP 38 dan
DVS 2 pada putaran 144 rpm, dan temperatur 170 c sebesar 16.08 Nmm
2
. Variasi temperatur campuran juga mempengaruhi kekuatan tarik. Kenaikan
temperatur akan menaikkan kekuatan tarik campuran PE, PP dan DVS. Pada formula I dan II hasil menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik tertinggi terjadi
dengan formula I PE 60, PP 38 dan DVS 2 pada range temperatur 170
c sebesar 16.08 Nmm
2
. 3.
Regangan elongation mengalami hasil yang berbeda pada masing-masing campuran komposisi. Penurunan seiring dengan kenaikan temperature
percampuran terjadi pada formula I PE 60, PP 38 dan DVS 2, nilai yang paling optimum diambil pada range T:160
c, n:52 rpm sebesar 8.24 Nmm
2
. Sedangkan pada formula II PE 20, PP 10, DVS 70 mengalami peningkatan, nilai yang paling optimum diambil pada range T:170
c, n:144 rpm sebesar 6.08 Nmm
2
.
Universitas Sumatera Utara
4. Dari hasil foto mikro dan makro memperlihatkan bahwa bentuk
permukaan sampel menunjukkan hasil yang merata homogen pada seluruh bagian sampel. Hal ini juga mempengaruhi nilai Tensile Strength
pada sampel tersebut. Dimana pada bentuk permukaan sampel yang merata memiliki nilai Tensile Strength yang baik.
5. Hasil simulasi Autodesk Moldflow Adviser pada proses Fill Time
menunjukkan hasil yang berbeda pada proses manual Hodrolic Hot Press, yaitu pada hasil simulasi Fill Time yang dicapai membutuhkan waktu
selama 6 detik sedangkan pada manual diperoleh waktu 10 detik untuk memenuhi cetakan. Dan pada proses Air Traps juga menunjukkan hasil
yang berbeda pada hasil manual Hodrolic Hot Press, yaitu pada hasil simulasi Air Traps terjadi pada ujung bagian bawah sampel sedangkan
pada manual Air Traps terjadi pada leher sampel, dan bagian tengah sampel. Terbentuknya Air Traps pada saat pencetakan spesimen ini akan
sangat mempengaruhi hasil dari nilai tegangan tarik tersebut.
5.2. Saran