Tidak Berhasil
3.6. Proses Simulasi Moldflow Adviser
Setelah dilakukan proses pencampuran sampai dengan pengujian tarik, maka proses selanjutnya yaitu melakukan simulasi injection molding dengan
menggunakan software moldflow adviser pada spesimen. Simulasi ini dilakukan pada spesimen yang memiliki nilai tegangan tarik yang paling optimum dan juga
berdasarkan variasi temperatur yang paling bagus efektif dari semua spesimen formula I dan II. Untuk lebih ringkasnya prosedur simulasi yang dilakukan dapat
dilihat pada gambar 3.16 berikut ini :
Gambar 3.16 : Diagram Alir Prosedur Simulasi
Penggambaran dilakukan dengan menggunakan Software Autocad sedangkan untuk melakukan simulasi menggunakan Software Moldflow Adviser.
Berikut cara pembuatan pemodelan hingga menjalankan simulasi : 1.
Pertama sekali yang dilakukan ialah membuat gambar 3D dari specimen uji tarik menggunakan software autocad. Berikut hasil dari penggambaran
3D spesimen yang diperlihatkan pada gambar 3.17 berikut ini :
Pembuatan Geometry di Autocad
Export file dari Autocad ke Autodesk Moldflow
Menentukan titik Injeksi Menentukan jenis material
Fill Analisis
Hasil simulasi Mulai
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17 : Hasil gambar 3D sampel uji tarik
2. Setelah membuat gambar sampel 3D uji tarik, proses selanjutnya ialah
melakukan simulasi menggunakan software moldflow adviser. Langkah yang pertama dilakukan ialah mengeksport dari software autocad ke
software moldflow adviser. Berikut hasil gambar dari hasil eksport yang selesai dilakukan yang diperlihatkan pada gambar 3.18 berikut ini :
Gambar 3.18 : Hasil eksport gambar dari software autocad ke software moldflow
3. Kemudian langkah selanjutnya dalam simulasi ialah membuat titik runner
saluran masuk pada sampel tersebut. Gambar hasil dari pembuatan titik runner diperlihatkan pada gambar 3.19 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.19 : Hasil pembuatan titik runner pada sampel
4. Setelah pembuatan titik runner selesai, maka selanjutnya ialah
menentukan jenis material yang akan disimulasikan. Pada simulasi ini material yang digunakan ialah Polypropylene. Pemilihan material dapat
dilihat pada gambar 3.20 beriku ini :
Gambar 3.20 : Pemilihan jenis material
5. Setelah memilih material polypropylene, langkah berikutnya ialah
menentukan parameter proses yang dipakai selama proses injection molding yaitu temperatur cetakan mold temperature, temperatur leleh
melt temperature, tekanan injeksi injection pressure dan waktu penekanan injection time. Penentuan parameter akan diperlihatkan pada
gambar 3.21 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.21 : Menentukan parameter proses simulasi
6. Langkah berikutnya adalah memilih jenis analisa yang akan diterapkan
pada proses Injection Molding, pada simulasi ini jenis analisa yang diterapkan yaitu
fill. Pemilihan jenis analisa proses simulasi akan diperlihatkan pada gambar 3.22 berikut ini :
Gambar 3.22 : Menentukan jenis analisa simulasi
Setelah penentuan jenis analisa proses simulasi selesai dilakukan, maka selanjutnya ialah melakukan simulasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah proses pengujian telah selesai dilaksanakan maka data yang didapat dari hasil pengujian untuk selanjutnya di lakukan pengolahan terhadap
data tersebut berupa tabel, grafik, foto mikro dan makro.
4.1. Hasil Pengujian Peralatan Mesin Mixer
Mixer yang digunakan merupakan mixer yang dilengkapi sistem roda gigi untuk mendapatkan putaran yang diinginkan pada proses percampuran, adapun
gambar mesin seperti diperlihatkan pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 : Mesin Mixer Sistem Gear Box
Keterangan : 1.
Elektromotor 2.
Gear Box 3.
Roda Gigi Payung 4.
Poros Pengaduk 5.
Wadah Tempat Mengaduk 6.
Rangka Mesin Hasil pengujian memperlihatkan temperatur max yang dicapai pada
pengujian sebesar 180 c dengan waktu 8 menit. Temperatur sudah dianggap
cukup karena penelitian menggunakan polypropylene, polyethylene dan Debu Vulkanik Sinabung sebagai bahan yang akan dicampur di dalam wadah. PE
Universitas Sumatera Utara