karena satu propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan pencampur emulsi, selain itu ketinggi emulsi bervariasi dari waktu ke waktu.[1]
2.2. Pengertian Pencampuran
Dalam proses rekayasa industri, pencampuran adalah operasi unit yang melibatkan memanipulasi sistem fisik heterogen, dengan maksud untuk membuatnya
lebih homogen. Pencampuran dapat didefinisikan sebagai unit proses yang bertujuan memberi perlakuan sedemikian rupa pada dua atau lebih dari dua komponen yang
terpisah atau belum tercampur sehingga tiap partikel dari suatu bahan terletak sedekat mungkin dan kontak dengan bahan atau komponen lain. Pencampuran juga
didefinisikan sebagai proses yang cenderung mengakibatkan pengocokan partikel yang tidak sama dalam suatu sistem. Pencampuran diperlukan untuk menghasilkan
distribusi dari dua atau lebih bahan sehomogen mungkin. Peristiwa elementer pencampuran adalah penyisipan antar partikel jenis yang satu diantara partikel jenis
lain atau beberapa jenis bahan yang lain dalam kimia, suatu pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa
reaksi kimia yang terjadi obyek tidak menempel satu sama lain. Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, properti kimia suatu pencampuran, seperti
titik lelehnya, dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat homogen
atau heterogen. [7] Tujuan pencampuran adalah untuk melapisi partikel dengan pengikat, untuk
memutus aglomerat, dan untuk mencapai distribusi seragam pengikat dan ukuran partikel seluruh bahan baku. Selanjutnya beberapa komponen dari binder harus tipis
dan tersebar diantara partikel, untuk mendapatkan ini beberapa detail harus menjadi pertimbangan yang penting. Untuk binder thermoplastic pencampuran dilakukan
pada temperatur yang lebih tinggi atau menengah.[2]
2.2.1. Jenis-Jenis Mesin Pencampur
1. Planetary Mixer Planetary Mixer merupakan alat pencampuran bahan viskous, dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan pencampuran pada bahan cair, proses pencampuran bahan yang viscous memerlukan tenaga yang lebih banyak. Planetary mixer terdiri dari
wadah atau bejana yang bersifat stasioner sedangkan pengaduk yang digunakan mempunyai gerakan melingkar sehingga ketika berputar,
pengaduk secara berulang mendatangi seluruh bagian pada bejana. Pada saat proses pencampuran berlangsung ruang pencampuran berada dalam keadaan
tertutup. Hal itu dimaksudkan agar bahan yang sedang bercampur tidak sampai tumpah keluar karena perputaran dari pengaduk[7]. Bentuk dari
mixer tersebut diperlihatkan pada gambar 2.1. dibawah ini :
Gambar 2.1 : Mesin Planetary Mixer [7]
2. Ribbon Blender Ribbon Blender merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi
sehingga menghasilkan suatu dispersiadonan yang seragam atau homogen. Sumber tenaga pada Ribbon Blenderberfungsi sebagai penggerak dalam
proses pengadukan. Tenaga dari motor penggerak untuk pengaduk ditransmisikan secara langsung dengan menggunakan besi.Pengaduk itu
sendiri memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan dalam alat pengaduk yang bergerak dan wadah yang diam. Pengaduk juga berfungsi untuk mengaduk
selama proses penampungan dan untuk menghindari pengendapan.Proses pencampuran adonan dengan Ribbon Blender bertujuan untuk memperoleh
adonan yang elastis dan menghasilkan pengembangan gluten yang
Universitas Sumatera Utara
diinginkan[6]. Bentuk dari mesin tersebut diperlihatkan pada gambar 2.2. dibawah ini :
Gambar 2.2 : Mesin Ribbon Blender [7]
3. Double Cone Blender Double cone mixer merupakan alat pencampur yang cocok untuk bahan
halus dan rapuh. Penggunaan energi dalam pencampurannya kecil. Untuk spesifikasi alat ini adalah kapasitas alat ini dari 2 sampai 100.000 liter dan
muatannya bekerja secara otomatis. Keuntungan dari double cone mixer ini adalah mudah digunakan untuk pencampuran berbahan halus, higienis dan
mudah dibersihkan.[7] Bentuk dari mesin tersebut diperlihatkan pada gambar 2.3. dibawah ini :
Gambar 2.3 : Mesin Double Cone Blender [7]
Universitas Sumatera Utara
4. Vertical Double Rotary Mixer Vertical double rotary mixer digunakan untuk mencampurkan bahan yang
padatpadat. Mixer ini digunakan untuk kontinyu adalah padat-padat dan padat-cair pencampuran untuk medium untuk produksi besar secara terus
menerus. Mixer ganda memiliki poros pencampuran disesuaikan dengan dayung dalam mixer vertikal tujuan pencampuran dapat diselesaikan di
bawah gaya gravitasi dengan dampak diasingkan. [7] Bentuk dari mixer tersebut diperlihatkan pada gambar 2.4. dibawah ini :
2.2.2. Kecepatan Pencampuran
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran pengaduk
bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan dan daya listrik yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran. Secara umum
klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu : kecepatan putaran rendah, sedang dan tinggi. Variasi putaran ini akan mempengaruhi kualitas
pencampuran material yang diperoleh. Kecepatan putaran rendah berkisar 400 rpm, menengah 1150 rpm dan kecepatan tinggi berkisar 1750 rpm[8]
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan didalam bejana pengaduk yang digunakan. Alat pengaduk ini biasanya terdiri atas sumbu pengaduk dan sirip
Gambar 2.4 : Mesin Vertical Double Rotary Mixer [8]
Universitas Sumatera Utara
pengaduk yang dirangkai menjadi satu kesatuan. Alat pengaduk dibuat dan didesain sesuai dengan keperluan pengadukan. Jenis pengaduk harus disesuaikan dengan
faktor berikut ini yakni : Jenis dan ukuran pengaduk, Jenis bejana pengaduk, Jenis dan jumlah bahan yang dicampur. Pemilihan alat pengaduk dari sejumlah besar alat
pengaduk yang ada hanya dapat dilakukan melalui percobaan dan pengalaman.Jenis-jenis pengaduk yang biasa digunakan yakni pengaduk baling-
baling propeller, pengaduk turbin turbine, pengaduk dayung paddle dan pengaduk helical ribbon.
1. Pengaduk Baling-baling Pengaduk jenis ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750
rpm revolution per minute dan digunakan untuk bahan berupa cairan dengan viskositas rendah. Terdapat 3 jenis pengaduk baling-baling yang sering
digunakan yaitu Marine propeller, hydrofoil propeller, dan high flow propeller. Bentuk dari pengaduk tersebut dapat dilihat pada gambar 2.5
dibawah ini :
2. Pengaduk Dayung Paddle Pengaduk jenis ini digunakan pada kecepatan rendah diantaranya 20 hingga
200 rpm. Pengaduk jenis ini sebaiknya tidak digunakan untuk bahan dengan viskositas tinggi seperti padatan. Terdapat beberapa jenis pengaduk dayung yaitu
Paddle anchor, paddle flat beam-basic, paddle double-motion, paddle gate, paddle horseshoe, paddle glassed steel, paddle finger, paddle helix, dan multi helix. Bentuk
salah satu dari pengaduk tersebut dapat dilihat pada gambar 2.6 dibawah ini :
Gambar 2.5 : Pengaduk Baling-Baling [7]
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 : Pengaduk Dayung [7]
3. Pengaduk Turbin Pengaduk turbin memiliki bentuk dasar yang sama dengan pengaduk dayung
hanya saja pengaduk turbin memiliki daun yang lebih banyak dan pendek. Pengaduk jenis ini dapat digunakan untuk bahan kering maupun basah.
Pengaduk turbin dengan daun berbentuk datar memberikan aliran yang radial. Pengaduk turbin jenis ini baik digunakan untuk mendispersi gas sebab gas
akan dialirkan dari bagian bawah pengadukan dan akan menuju bagian daun pengaduk lalu terpotong-potong menjadi gelembung gas. Ada pun beberapa
jenis pengaduk turbin adalah sebagai berikut: turbine disc flat blade, turbine hub mounted curved blade, turbine pitched blade, turbine bar, danturbine
shrouded. Pengaduk turbin dengan daun berbentuk miring 45 banyak
digunakan untuk bahan dengan viskositas tinggi padatan, hal ini karena pengaduk jenis ini menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar. Bentuk
dari jenis pengaduk tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut ini :
4. Pengaduk Helical- Ribbon Pengaduk jenis Helical- Ribbon memiliki bentuks eperti pita ribbon yang
dibentuk dalam sebuah bagian yang bentuknya seperti baling- baling
Gambar 2.7 : Pengaduk Turbin [7]
Universitas Sumatera Utara
helicopter dan ditempelkan kepusat sumbu pengaduk helical. Pengaduk jenis ini memiliki rpm yang rendah dan digunakan untuk bahan-bahan dengan
viskositas tinggi. Ada pun beberapa jenis pengaduk helical-ribbon adalah sebagai berikut: ribbon impeller, double ribbon impeller, helical screw
impleller, sigma impleller, dan z-blades.[7] Bentuk dari jenis pengaduk tersebut dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut ini :
Gambar 2.8 : Pengaduk Helical Ribbon [7]
2.3. Elemen Pemanas