��� = �����������
������ℎ�������� × 100
Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan batas LDR berada pada tingkat 85-100.
Tabel 2.6 Predikat
Loan To Deposit Ratio
No. Rasio
Predikat
1 50 LDR
≤ 75 Sangat Baik
2 75 LDR
≤ 85 Baik
3 85 LDR
≤ 100 Cukup Baik
4 100 LDR
≤ 120 Kurang Baik
5 LDR 120
Tidak Baik Sumber: Lampiran SE BI 1324DPNP2011
2.4 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut: Tabel 2.7
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Metode
Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Oktavianus
2016 Pengaruh
Capital Adequacy
Ratio, Loan To Deposit Ratio,
Non Performing
Loan Dan Net Interest Margin
Tehadap Profitabilitas
Perusahaan Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia
Dependen: ROA
Independen: CAR, LDR,
NPL dan NIM
Regresi Linier
Berganda 1.
CAR, LDR, NPL dan NIM secara simultan berpengaruh
tehadap Profitabilitas ROA
2. CAR berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan terhadap Profitabilitas
ROA
3. LDR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap Profitabilitas ROA
4. NPL berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan terhadap Profitabilitas
ROA
5. NIM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Profitabilitas ROA
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.7
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Metode
Analisis Data
Hasil Penelitian
2. Prasetyo
2015 Analisis
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Profitabilitas
Perbankan Dependen:
ROA Independen:
CAR, NPL, BOPO,
LDR, dan NIM
Regresi Linier
Berganda 1.
CAR tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas
ROA 2.
NPL berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA
3. BOPO berpengaruh
terhadap Profitabilitas ROA
4. LDR tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas ROA
5. NIM berpengaruh terhadap
Profitabilitas ROA 3.
Dewi, et al 2015
Analisis Pengaruh CAR,
NPL, LDR dan NIM Terhadap
Profitabilitas Perbankan
Studi Kasus Pada Bank
Umum Yang Tercatat Pada
BEI Tahun 2008-2012
Dependen: ROA
Independen: CAR, NPL,
LDR dan NIM
Regresi Linier
Berganda 1.
CAR secra parsial tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas ROA 2.
NPL berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas
ROA 3.
LDR tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas
ROA 4.
NIM berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
ROA 4.
Lipunga 2014
Determinants of Profitability
of Listed Commercial
Banks in Developing
Countries: Evidence from
Malawi Dependen:
ROA, Earnings
Yield EY Independen:
Bank
Size, Liquidity,
Capital Adequacy
dan Management
Efficiency Regresi
Linier Berganda
Bank Size, Liquidity dan Management Efficiency
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan
Capital Adequacy memiliki pengaruh yang tidak
signifikan tehadap ROA. Sementara itu Bank Size,
Capital Adequacy dan Management Efficiency
berpengaruh signifikan terhadap EY. Sedangkan
Liquidity memiliki pengaruh yang tidak signifikan
tehadap EY.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.7
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Metode
Analisis Data
Hasil Penelitian
5. Dawood
2014 Factors
Impacting Profitability Of
Commercial Banks in
Pakistan for the Period of 2009-
2012 Dependen:
ROA Independen:
Cost Efficiency,
Liquidity, Capital
Adequacy, Deposits,
dan Size of Bank
Regresi Linier
Berganda 1.
Cost efficiency berpengaruh negatif tehadap
Profitabilitas ROA 2.
Liquidity berpengaruh
negatif tehadap Profitabilitas ROA
3. Capital Adequacy
berpengaruh positif tehadap Profitabilitas ROA
4. Deposits
berpengaruh positif tehadap Profitabilitas
ROA 5.
Size of the Bank berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap Profitabilitas ROA
6. Manikam
dan Syafruddin
2013 Analisis
Pengaruh Capital
Adequacy Ratio CAR, Net
Interest Margin NIM,
Loan To Deposit
Ratio LDR,
Non Performing
Loan NPLDan
BOPOTehadap Profitabilitas
Bank Persero Di Indonesia
Periode 2005- 2012
Dependen: ROA
Independen: CAR, NIM,
LDR,
NPL dan BOPO
Regresi Linier
Berganda 1.
CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas ROA 2.
NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap
Profitabilitas ROA 3.
BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap
Profitabilitas ROA 4.
NIM berpengaruh signifikan positif terhadap
Profitabilitas ROA 5.
LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas ROA
7. Adityantoro
dan Rahardjo
2013 Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan Di
Indonesia Dependen:
ROA Independen:
CAR, NPL, NIM, LDR,
BOPO, Firm Size
dan Status
Perusahaan Regresi
Linier Berganda
CAR, NPL, LDR dan BOPO berpengaruh
terhadap Profitabilitas ROA sementara NIM,
Firm Size, dan Status Perusahaan tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.7
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Metode
Analisis Data
Hasil Penelitian
8. Nahang dan
Araghi 2013
Internal Factors
Affecting the Profitability of
City Banks Dependen:
Profitability Independen:
Amount and type of
Deposits, Amount and
type of Loan Paid, Credit
Risk, Cost Management
dan Liquidity
Regresi Linier
Berganda 1. Amount and type of Deposits
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Profitabilitas 2. Amount and type of Loan
Paid dan
Liquidity berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap Profitabilitas
3. Credit Risk dan
Cost Management
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas.
9. Gremi
2013 Internal
Factors Affecting
Albanian Banking
Profitability Dependen:
ROA Independen:
Bank Size, Bank Loans,
Credit Risk, Bank
Deposits,dan Bank
Interest Regresi
Linier Berganda
1. Bank Size
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas ROA
2. Bank Loans berpengaruh
signifikan tehadap Profitabilitas ROA
3. Credit Risk berpengaruh
negative dan signifikan tehadap Profitabilitas
ROA
4. Bank Deposits berpengaruh
positif dan signifikan tehadap Profitabilitas
ROA
5. Bank Interest berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
ROA
10. Alkhatib 2012
Financial Performance of
Palestinian Commercial
Banks Dependen:
ROA, Tobin’s Q,
Economic Value add
Independen: Bank Size,
Credit Risk, Operational
Efficiency dan
Asset Management
Regresi Linier
Berganda Operational Efficiency dan
Asset Management berpengaruhsignifikan
terhadap ROA. Bank Size dan Credit Risk berpengaruh
signifikan terhadap Tobin’s Q dan Economic Value add.
Universitas Sumatera Utara
2.5Kerangka Konseptual 2.5.1 Pengaruh
Capital Adequacy Ratio CAR Terhadap Profitabilitas ROA
Capital Adequacy Ratio CARadalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan,
surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman utang, dan lain–lain Dendawijaya, 2009:118. Menurut Peraturan Bank Indonesia angka rasio CAR minimal yang
ditetapkan adalah 8, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah 8 berarti bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin timbul dari
kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8 menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable atau dengan kata lain, semakin besar jumlah
modal bank yang dapat dioperasionalkan. Kondisi ini tentunya akan memberikan peluang bagi bank untuk dapat melakukan ekspansi kredit dengan segala
konsekuensinya. Jika bank mampu melakukan ekspansi kredit dengan baik, maka pendapatan bunga bank akan meningkat.
Menurut Manikam dan Syafruddin 2013 semakin besar CAR maka semakin besar kemampuan bank tersebutuntuk mendanai aktiva produktif,
sehingga semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank. Semakin menurun CAR maka semakin rendah tingkat profitabilitas ROA yang diperoleh,
sehingga CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA. Penelitian Adityantoro dan Rahardjo 2013 juga menyatakan CAR memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Pengaruh Non Performing Loan NPL Terhadap ProfitabilitasROA
Rasio NPL menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang
diberikan kepada pihak ketiga, tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.
Siamat 2005:174 menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab runtuhnya kondisi suatu bank yaitu adanya NPL yang melebihi batas kewajaran
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. NPL timbul karena tidak kembalinya dana yang diberikan dalam bentuk kredit tepat pada waktunya. Semakin tinggi rasio ini
mengindikasikan akan buruknya kualitas kredit bank tersebut. Hal ini menandakan bahwa bank akan mengalami kerugian dalam menjalani kegiatan
operasionalnya dan berpengaruh terhadap perolehan laba ROA yang diperoleh bank tersebut.
Menurut Oktavianus 2016 rasio NPL yang meningkat akan menurunkan tingkat profitabilitas bank yang ketika tidak segera diantisipasi akan mengurangi
sumber daya bank sehingga mengganggu proses penyaluran kredit kepada masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas ROA. Manikam dan Syafruddin 2013 menyatakan bahwa semakin besar NPL
maka semakin besar resiko kegagalan kredit yang disalurkan, yang berpotensi menurunkan pendapatan bunga serta menurunkan laba ROA. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Terhadap ProfitabilitasROA
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya Dendawijaya, 2009:120.
Rasio BOPO yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasionalnya yang dapat menimbulkan
kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya Bank Indonesia, 2004. Bank yang efisien dalam menekan biaya operasionalnya dapat mengurangi
kerugian akibat ketidakefisienan bank dalam mengelola usahanya sehingga laba yang diperoleh juga akan meningkat. Semakin besar rasio BOPO menunjukkan
bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan laba menurun karena bank tidak efisien dalam pengelolaan biaya operasionalnya.
Menurut Manikam dan Syafruddin 2013 semakin besar rasio BOPO menunjukkan tingkat inefisiensi bank dalam mengelola kegiatannya yang akan
menurunkan laba sehingga BOPO memiliki hubungan negatif terhadap kinerja bank dan berpengaruh negatif terhadap ROA.Demikian juga dengan penelitian
Prasetyo 2015 dan penelitian Adityantoro dan Rahardjo 2013 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Pengaruh Net Interest Margin NIM Terhadap ProfitabilitasROA
Net Interest Margin NIM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih.
Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan
beban bunga dari sumber dana yang diberikan. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga seperti penempatan pada bank lain,
surat berharga, penyertaan, dan kredit yang diberikan.
Semakin besar rasio ini menunjukkan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola
bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecilatau tingkat profitabilitasnya semakin besar.
Menurut Dewi et al2015 semakin besar NIM menunjukkan semakin efektifbank dalam penempatan aktiva perusahaan dalam bentuk kredit, sehingga
ROAbank akan meningkat. Atau dengan kata lain, semakin besar NIM maka semakin besar juga ROA. Artinya, NIM memiliki pengaruh positif terhadap ROA.
Demikian juga dengan penelitian Oktavianus 2016, penelitian Prasetyo 2015 dan penelitian Adityantoro dan Rahardjo 2013 yang menyatakan bahwa NIM
berpengaruh positif terhadap ROA.
2.5.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR Terhadap ProfitabilitasROA
Menurut Dendawijaya 2009:116 Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bank Indonesia 2004, penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang
memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Analisis likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu
membayar utang-utangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
Semakin tinggi rasio Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan semakin riskan kondisi
likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah rasio LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit sehingga hilangnya kesempatan bank
untuk memperoleh laba. Jika rasio LDR bank berada pada standar yang ditetapkan Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh bank tersebut akan meningkat.
Menurut Manikam dan Syafruddin 2013 semakin tinggi LDR maka laba perusahaan semakin meningkat, dengan asumsi bank tersebut mampu
menyalurkan kredit dengan efektif sehingga jumlah kredit macetnya akan kecil. Sehingga LDR berpengaruh positif terhadap ROA. Demikian juga dengan
penelitian Adityantoro dan Rahardjo 2013 yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA.
Berdasarkan uraian teori tersebut maka kerangka konseptual penelitian ini digambarkan seperti pada Gambar 2.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6Hipotesis
Berdasarkan uraian teori, penelitian terdahulu dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka hipotesis yangdiajukan adalah sebagai berikut:Capital
Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM dan Loan
to Deposit Ratio LDR berpengaruh terhadap Profitabilitas ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia.
Return on Asset Capital Adequacy Ratio
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Non Performing Loan
Net Interest Margin
Loan to Deposit Ratio
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN