Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

Data yang baik adalah data yang homokedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama atau konstan Suliyanto, 2011:95. Heteroskedastisitas berarti varians variabel gangguan yang tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas dengan demikian lebih sering muncul pada cross section daripada timeseries. Pendeteksian heteroskedastisitas pada penelitian ini digunakan metode Generalized Least Square cross section weight. Hipotesis yang diajukan dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: H : homoskedastisitas H 1 : heteroskedastisitas Terima H jika p-value nilai signifikansi 0.05; maka H 1 ditolak. Apabila hasil pengujian menunjukkan probabilitas variabel yang lebih dari 0.05 maka tidak terdeteksi adanya heteroskedastisitas.

3.10 Pengujian Hipotesis

3.10.1 Uji-t Uji Signifikansi Parsial

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H : b i = 0, artinya secara parsial CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa di Indonesia. H 1 : b i ≠ 0, artinya secara parsial CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Pengujian menggunakan uji- t dengan tingkat pengujian pada α =5 derajat kebebasan degree of freedom atau df= n-k. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung ≤ t tabel , atau sig α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel , atau sig α = 5.

3.10.2 Uji-F Uji secara Simultan

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 =0, artinya secara simultan CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa di Indonesia. H 1 : Minimal satu b i ≠ 0, artinya secara simu ltan CAR, NPL, BOPO, NIM d an LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa di Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel atau sig α = 5 . Universitas Sumatera Utara 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat Bank Umum Swasta Nasional Devisa 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak disektor perbankan dan merupakan anak perusahaan dari PT. Bank Rakyat Indonesia persero, Tbk. PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk didirikan pada 27 September 1989 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Agustus 2003. Komposisi kepemilikan saham perusahaan sebesar 88,19 oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk, Dana Pensiun Perkebunan sebesar 9,19, dan 2,62 dimiliki oleh publik. 2. PT. Bank Artha Graha International, Tbk PT. Bank Artha Graha International, Tbk didirikan pada 7 September 1973 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 23 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan saham sebanyak 16,86 dimiliki oleh PT. Sumber Kencana Graha, 10,20 dimiliki Cerana Artha Putra, 6,37 dimiliki Arthamulia Sentosajaya, 6,37 dimiliki Pirus Platinum Murni, 6,37 dimiliki Puspita Bisnispuri, 5,50 dimiliki Karya Nusantara Permai, dan 48,32 dimiliki publik. 3. PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk didirikan pada 10 Juli 1970 dan mulai terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 10 Juli 2006. Komposisi kepemilikan saham Universitas Sumatera Utara