Aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web (studi kasus: sekolah batutis al-ilmi Bekasi)

(1)

APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN

SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH

BATUTIS AL-ILMI BEKASI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Zulfa Laily Jufri

106091002983

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN

SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH

BATUTIS AL-ILMI BEKASI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Zulfa Laily Jufri

106091002983

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS: SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI

BEKASI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Zulfa Laily Jufri

106091002983

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom HerlinoNanang, MT, CCNA NIP. 150 411 288 NIP. 19731209 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika,

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP.197110522 200604 1 002


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Aplikasi Pelaporan Perkembangan Kecerdasan Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi)” yang ditulis oleh Zulfa Laily Jufri dengan NIM. 106091002983 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, 01 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 01 Desember 2011 Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT Hendra Bayu Suseno, M.Kom NIP. 19710522 200604 1 002 NIP. 19821211 200912 2 003

Pembimbing I Pembimbing II

Victor Amrizal, M.Kom HerlinoNanang, MT, CCNA NIP. 150 411 288 NIP. 19731209 200501 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Sains Dan Teknologi Teknik Informatika

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19710522 200604 1 002


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 25 November 2011

Zulfa Laily Jufri


(6)

ABSTRAK

Zulfa Laily Jufri, Aplikasi Pelaporan Perkembangan Kecerdasan Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi), dibimbing oleh Victor Amrizal, M. Kom., dan Herlino Nanang, MT, CCNA.

Sekolah Batutis Al-Ilmi adalah sekolah yang menerapkan metode belajar dengan bermain dan kerja yang disebut dengan Metode Sentra. Setiap hari, guru di Sekolah Batutis Al-Ilmi memantau dan memerhatikan semua proses belajar anak dengan cermat. Guru mencatat perkembangan kecerdasan setiap anak, setiap hari. Berdasarkan laporan harian yang dibuat, guru juga membuat laporan mingguan, bulanan, dan tahunan. Menurut hasil observasi dan wawancara penulis, laporan perkembangan kecerdasan siswa selama ini masih dibuat secara manual. Yakni guru menulis tangan laporan harian, kemudian diketik menggunakan Ms

Word. Cara ini ternyata sangat tidak efektif, baik dari segi tenaga maupun waktu.

Karena, banyaknya laporan yang harus dicatat guru dari tiap domain, dari seluruh siswa. Termasuk juga laporan tujuh kecerdasan. Kesulitan lain juga dialami ketika menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan. Karena, tidak adanya aplikasi yang mampu mengolah data yang telah dimasukkan, kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik yang memperlihatkan kesesuaian tahap perkembangan dengan usia perkembangan siswa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan merancang aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Aplikasi ini diharapkan mampu menangani dan memberikan data siswa serta laporan perkembangan kecerdasan siswa dalam bentuk grafik. Dalam perancangan aplikasi ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, dan Rapid Application

Development sebagai metode pengembangan sistemnya. Perancangan aplikasi ini

juga diharapkan mampu mempermudah dan mempercepat proses pemasukan dan pengelolaan data mengenai kecerdasan siswa yang dibutuhkan. Untuk ke depannya, diharapkan aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambah modul informasi sekolah dan menampilkan gambar fisik sekolah.

Kata Kunci: Perkembangan Siswa, 7 Kecerdasan, Web, Rapid Application Development .

Jumlah Halaman: 141 halaman Jumlah Daftar Pustaka: 21 sumber


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, satu kata yang dapat penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.

Skripsi ini penulis buat sebagai syarat kelulusan dalam menempuh pendidikan jenjang Strata-1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga penulis berharap apa yang penulis teliti, yang dijelaskan di dalam skripsi ini, dapat dipergunakan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat lebih maju.

Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, juga atas dorongan serta bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan dengan sangat lancar tanpa adanya gangguan yang berarti. Semoga Allah SWT membalas semua amal dan ibadah mereka, Insya Allah. Terima Kasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat Sebagai rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

2. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.IT., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen penguji yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Victor Amrizal, M.Kom., dan Bapak Herlino Nanang, MT. CCNA., selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya di tengah-tengah berbagai kesibukannya untuk membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom., selaku dosen penguji yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

8. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi Teknik Informatika. 9. Kepala Sekolah, Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi yang telah membantu dan

memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin.


(9)

Demikianlah, Semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dalam hal ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menambah kesempurnaan bagi skripsi ini.

Walhamdulillaahirabbil’aalamiin

Jakarta, 25 November 2011 Penulis


(10)

Teruntuk

Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Teruntuk Ayah dan Ibuku terkasih, H. A. Syaiful Jufri dan Hj. Binti Mualifah, serta Nenekku, Mbah Jaenah. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin.

2. Teruntuk Abangku tersayang, A. Jamaluddin Jufri yang sudah banyak membantu, mendukung, dan membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Teruntuk Adik-adikku, Qurrotu Ainy Jufri, Hayati Rohmatika Jufri, dan Jamilah Ulil Albab Jufri yang memberikan motivasi dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Shelvy Arini, Atiyah Tahta Nisyatina, Ratna Sri Wulandari, Tsuwaibatul Aslamiyah, Noviyanah Farhanah, Ahmad Syaugi, Iche Berliyanti, Nur Khaifah, Rofiatul Mahmudah, terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.

5. Teruntuk kak Andie Mulya Indrianto yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teruntuk teman-teman seperjuangan TI D 2006, TI B Networking 2006, dan seluruh teman-teman TI UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan terindahnya.


(11)

7. Teruntuk teman-teman kojo, Festy Nur Anjas Sari, Dhini Utami, Roofina Dewi Aisyah, Syifa Iswaqi, Asri Mustikawati, dan Nida Wawaddah. Terima kasih atas segala dukungan kalian.

8. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Lembar Persetujuan Penguji ... iv

Lembar Pernyataan ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Lembar Persembahan ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Tabel ... xx

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Metodologi Penelitian ... 6

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 6


(13)

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Application (Aplikasi) ... 10

2.2 Definisi Pelaporan ... 10

2.3 Definisi Perkembangan ... 10

2.4 Multiple Intelegences (Kecerdasan Jamak) ... 11

2.4.1 Pengertian Kecerdasan ... 11

2.4.2 Jenis Kecerdasan ... 11

2.4.3 Metode Sentra ... 16

2.5 Konsep Dasar Web ... 19

2.5.1 Apache Web Server ... 21

2.5.2 MySQL ... 22

2.5.3 PHP ... 25

2.6 Pengelolaan Database ... 27

2.6.1 Database Management System (DBMS) ... 27

2.6.2 Basis Data Relational ... 28

2.7 Metode Penelitian ... 30

2.7.1 Metode Pengumpulan Data ... 31

2.7.2 Metode Pengembangan Sistem ... 32

2.8 UML (Unified Modelling Language) ... 35

2.8.1 Definisi UML ... 35


(14)

2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem ... 47

2.9.1 Bagan Alir (Flowchart) ... 47

2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 48

2.10 Penelitian Sebelumnya ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 60

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 60

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 62

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat ... 63

2. Fase Perancangan ... 64

3. Fase Konstruksi ... 65

4. Fase Pelaksanaan ... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Fase Perancangan Syarat-syarat ... 67

4.1.1 Sejarah Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi ... 67

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi ... 69

4.1.3 Identifikasi Masalah ... 69

4.1.4 Alur Kerja Sistem Berjalan ... 71

4.1.5 Uraian Singkat Sistem yang Dibutuhkan ... 73

4.1.6 Studi Feasibilitas ... 76

4.2 Fase Perancangan ... 77


(15)

4.2.2 Perancangan Basis Data ... 125

4.2.3 Perancangan User Interface ... 130

4.3 Fase Konstruksi ... 133

4.4 Fase Pelaksanaan ... 133

4.4.1 Pengujian Mandiri ... 134

4.4.2 Pengujian oleh User ... 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 138

5.2 Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 140 LAMPIRAN


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahapan RAD ... 33

Gambar 2.2 Notasi Aktor ... 41

Gambar 2.3 Notasi Kelas ... 42

Gambar 2.4 Notasi Use Case ... 43

Gambar 2.5 Notasi Interaction... 43

Gambar 2.6 Notasi Interface ... 44

Gambar 2.7 Notasi Package ... 44

Gambar 2.8 Notasi Note ... 45

Gambar 2.9 Notasi Dependency ... 46

Gambar 2.10 Notasi Association ... 46

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 66

Gambar 4.1 Alur Kerja Data Siswa Yang Sedang Berjalan ... 72

Gambar 4.2 Alur Kerja Pelaporan Yang Sedang Berjalan ... 73

Gambar 4.3 FlowchartSistem yang Dibutuhkan ... 75

Gambar 4.4Usecase Admin ... 79

Gambar 4.5Usecase Admin dan Guru Sentra ... 80

Gambar 4.6Usecase Admin, Guru Sentra, dan Wali Murid ... 81

Gambar 4.7Activity Diagram Input User Account ... 90

Gambar 4.8Activity Diagram Edit Data User ... 92

Gambar 4.9Activity Diagram Hapus Data User ... 94


(17)

Gambar 4.11Activity Diagram Edit Siswa ... 97

Gambar 4.12Activity Diagram Hapus Siswa ... 99

Gambar 4.13Activity Diagram Input Perkembangan Siswa ... 101

Gambar 4.14Activity Diagram Edit Input Perkembangan Siswa ... 103

Gambar 4.15Activity Diagram Hapus Perkembangan Siswa ... 105

Gambar 4.16Activity Diagram Lihat Data Siswa ... 106

Gambar 4.17Activity Diagram Lihat Data Perkembangan Siswa ... 108

Gambar 4.18Activity Diagram Cetak Data Siswa ... 110

Gambar 4.19Activity Diagram Cetak Data Perkembangan Siswa ... 112

Gambar 4.20Sequence Diagram untuk User Account ... 114

Gambar 4.21Sequence Diagram untuk Siswa ... 116

Gambar 4.22Sequence Diagram untuk Perkembangan Siswa ... 118

Gambar 4.23Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Siswa ... 120

Gambar 4.24Sequence Diagram untuk Lihat dan Cetak Data Perkembangan Siswa ... 122

Gambar 4.25Class Diagramuntuk Aplikasi yang Dibutuhkan ... 124

Gambar 4.26Entity Relationship Diagram(ERD) ... 130

Gambar 4.27 Halaman Log In ... 130

Gambar 4.28 Halaman Utama ... 131

Gambar 4.29 Halaman Tampilan Data ... 131


(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Simbol flowchart system... 47

Tabel 2.2 Elemen-elemen ERD ... 48

Tabel 4.1 Tabel RequirmentPenentuan Aktor dan Usecase... 77

Tabel 4.2 Usecase Scenario Input User Account... 82

Tabel 4.3 Usecase Scenario Edit Data User ... 82

Tabel 4.4 Usecase Scenario Hapus Data User ... 83

Tabel 4.5 Usecase Scenario Input Siswa ... 83

Tabel 4.6Usecase Scenario Edit Siswa ... 84

Tabel 4.7Usecase Scenario Hapus Siswa ... 84

Tabel 4.8Usecase Scenario Input Perkembangan Siswa ... 85

Tabel 4.9Usecase Scenario Edit Perkembangan Siswa ... 85

Tabel 4.10Usecase Scenario Hapus Perkembangan Siswa ... 86

Tabel 4.11Usecase Scenario Lihat Data Siswa ... 87

Tabel 4.12Usecase Scenario Cetak Data Siswa ... 87

Tabel 4.13Usecase Scenario Lihat Data Perkembangan Siswa ... 88

Tabel 4.14Usecase Scenario Cetak Data Perkembangan Siswa ... 88

Tabel 4.15 Tabel User ... 125

Tabel 4.16 Tabel User Group ... 125

Tabel 4.17 Tabel Siswa ... 126

Tabel 4.18 Tabel Guru Sentra ... 127


(19)

Tabel 4.20 Tabel Sentra ... 128

Tabel 4.21 Tabel Perkembangan Siswa ... 128

Tabel 4.22 Tabel Tahun Ajaran ... 129

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Mandiri ... 134


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu bentuk lembaga pendidikan yang didalamnya berlangsung kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan lain yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar tersebut. Pendidikan sejatinya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, supaya bangsa ini dan semua warganya menjadi cerdas seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Agar tujuan untuk mencerdaskan tercapai, sekolah perlu menerapkan konsep pengembangan kecerdasan dalam aktivitas sehari-hari. Yang diperlukan siswa saat ini bukan hanya kecerdasan menguasai teori, melainkan kecerdasan dalam menerapkan teori hingga kecerdasan fisik yang dikuatkan dengan kecerdasan berpikir.

Dalam Majalah Media TK Sentra (Yudhistira Massardi, 2010) dijelaskan bahwa terdapat tujuh kecerdasan pada manusia, yaitu: kecerdasan linguistik (linguistic intelligences), kecerdasan logika-matematis (logical-mathematical intelegences), kecerdasan spasial (spatial

intelligences), kecerdasan musikal (musical intelligences), kecerdasan

interpersonal (interpersonal intelligences), kecerdasan intrapersonal


(21)

body-kinesthetic intelligences). Penjelasan mengenai kecerdasan secara lengkap dapat dilihat di BAB II pada subbab 2.4.

Kecerdasan dapat dibangun dengan menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara alamiah dalam proses belajar dalam lingkungan yang positif dan menyenangkan sehingga siswa bisa merasakan langsung, melihat dan mencoba. Metode ini disebut Metode

Sentra. Metode inilah yang diterapkan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi.

Di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi ini, siswa belajar melalui main dan kerja dengan mengembangkan enam sentra, yaitu Sentra Persiapan, Sentra Main Peran, Sentra Seni, Sentra Balok, Sentra Bahan Alam, dan Sentra Imtaq. Metode Sentra. Penjelasan mengenai sentra secara lengkap dapat dilihat di BAB II pada subbab 2.4.

Setiap hari, guru di Sekolah Batutis Al-Ilmi memantau dan memperhatikan semua proses belajar anak dengan cermat serta mencatat perkembangan dari tiap individu berupa laporan berdasarkan delapan domain dan tujuh kecerdasan. Laporan ini tidak hanya harian saja, tetapi juga laporan mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan tahunan disimpulkan oleh guru sesuai perkembangan harian, mingguan, dan bulanan dari tiap siswa. Proses pembuatan laporan saat ini masih dilakukan dengan cara manual. Mulai dari pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi yang dibutuhkan, serta pelaporan perkembangan kecerdasan siswa. Ternyata, dengan cara manual sangat tidak efektif, baik dari segi tenaga maupun waktu. Karena, banyaknya


(22)

laporan yang harus dicatat dari tiap domain, dari seluruh siswa. Tidak hanya pihak sekolah saja, pihak orang tua siswa pun terkadang mengalami kesulitan memperoleh laporan perkembangan siswa.

Dengan adanya hal ini, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan data atau informasi mengenai perkembangan kecerdasan siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil

judul: “APLIKASI PELAPORAN PERKEMBANGAN

KECERDASAN SISWA BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah yang saat ini dihadapi adalah :

1. Bagaimana merancang aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa berbasis web yang dapat membantu guru dalam mengelola dan menyajikan data laporan perkembangan kecerdasan siswa?

2. Bagaimana aplikasi dapat memudahkan guru dalam menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan?

3. Bagaimana merancang suatu aplikasi yang sistematis untuk melihat kesesuaian tahap perkembangan anak dengan usia perkembangan yang bisa menampilkan data dalam bentuk grafik?


(23)

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis akan melakukan pembatasan masalah pada :

1. Aplikasi yang akan dibuat hanya memberikan laporan perkembangan kecerdasan siswa yang diisi oleh pihak sekolah dalam hal ini guru yang bertanggung jawab.

2. Sistem ini diperuntukkan kepada tim guru dan wali murid dengan pembatasan hak akses antar useryang diberikan oleh kepala sekolah. 3. Dalam pengembangan sistem aplikasi ini penulis menggunakan bahasa

pemrograman web PHP (Personal Home Page) serta MySQL (My

Structure Query Language) sebagai databasenya.

4. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem pelaporan perkembangan kecerdasan siswa ini adalah aplikasi berbasis web ( web-base application).

5. Penggunaan aplikasi dari sisi server memberikan laporan mengenai perkembangan kecerdasan siswa.

6. Model yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan pendekatan berorientasi objek.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah :


(24)

1. Mengembangkan suatu sistem pelaporan yang menyajikan perkembangan kecerdasan siswa.

2. Dihasilkan suatu aplikasi pelaporan yang dapat diaplikasikan pada sisi server dan user.

3. Memberikan kemudahan bagi guru dan wali kelas dalam mengelola dan menyajikan data laporan perkembangan kecerdasan siswa.

4. Memberikan kemudahan bagi wali murid dalam memperoleh laporan perkembangan kecerdasan anak.

5. Meningkatkan kecepatan dan kemudahan pelayanan informasi. 1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi Penulis

a. Menambah pengalaman dalam pembuatan sistem pelaporan ini.

b. Memperluas wawasan dalam penggunaan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem pelaporan ini.

c. Dapat menjadi bekal ilmu baik dalam implementasi di masyarakat maupun di tempat penulis bekerja.

2. Bagi Universitas

a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari mahasiswa akan ilmu yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan.


(25)

b. Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu teknologi informasi.

c. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan atau acuan bagi peneliti lain yang berminat mengkaji permasalahan atau topik yang sama.

3. Bagi Pengguna

a. Dapat mempermudah pihak sekolah dalam memberikan laporan pada siswa yang dididiknya.

b. Dapat mempermudah orang tua dalam melihat perkembangan kecerdasan anaknya.

c. Mendapatkan salah satu rancangan pengembangan sistem pelaporan usulan sebagai alternatif dalam memberikan fasilitas dalam hal sistem pelaporan perkembangan kecerdasan siswa.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini digunakan dua pendekatan yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan

a. Observasi, pengumpulan data informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.


(26)

b. Wawancara, metode ini mengumpulkan data dari hasil wawancara langsung dengan pihak sekolah yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.

2. Studi Pustaka

Metode ini menggunakan data-data dari berbagai buku, jurnal, dan media internet yang berkaitan dengan aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa.

3. Studi Literatur

Metode ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan laporan perkembangan siswa. Metode ini dimaksudkan untuk membuat suatu inovasi dari penelitian yang telah ada.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk metode pengembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2006: 237):

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat

Dalam tahap ini menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. Orientasi dalam tahap ini adalah menyelesaikan masalah-masalah, melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan melakukan pendekatan terhadap kebutuhan sistem yang baru.


(27)

2. Fase Perancangan

Dalam tahap ini dilakukan desain untuk sistem yang diusulkan yang mana tahapnya meliputi: perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem, perancangan diagram UML yang akan digunakan, dan perancangan antar muka keluaran.

3. Fase Konstruksi

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

4. Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini serta sistematika penulisan.


(28)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil analisis sekaligus perancangan sistem penelitian yang penulis kerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang dapat membantu pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang.


(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Application (Aplikasi)

Application adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan

komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word, Ms-Excel (Misky, 2005 : 11).

2.2 Definisi Pelaporan

Pelaporan adalah proses kegiatan penyelenggaraan laporan yang meliputi penentuan penggunaan sistem, prosedur, isi, format, jenis, sifat, waktu, evaluasi, dan tindak lanjutnya (PP Republik Indonesia No. 56, 2001).

2.3 Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995).


(30)

2.4 Multiple Intelegences (Kecerdasan Jamak) 2.4.1 Pengertian Kecerdasan

Teori Multiple Intelegencesdiperkenalkan pada tahun 1983 oleh Howard Gardner, guru besar di bidang Psikologi dan Pendidikan dari Universitas Harvard. Teori ini mendapat sambutan yang positif dari kalangan pendidikan di Amerika Serikat. Gardner menyebutkan bahwa kecerdasan bukanlah suatu kesatuan tunggal yang bisa diukur secara sederhana dengan tes IQ. Gardner mendefenisikan kecerdasan sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan permasalahan atau membentuk produk yang bernilai dalam satu atau lebih latar budaya. Kecerdasan merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia. Kecerdasan dapat ditingkatkan dan berkembang sepanjang sejarah hidup seseorang. (Majalah Media TK Sentra, 2010).

2.4.2 Jenis Kecerdasan

Pada tahun 1983 Gardner di dalam bukunya Frames of

Minds merumuskan tujuh kecerdasan kolektif yang secara bersama

terdapat dalam diri anak-anak dan orang dewasa. Berikut ini akan diuraikan secara singkat karakteristik dari setiap jenis kecerdasan tersebut.


(31)

1. Kecerdasan Linguistik (Cerdas Kosakata)

Kecerdasan linguistik mencakup kualitas pemrosesan bahasa pada bagian otak kanan maupun kiri. Kecerdasan linguistik merupakan kombinasi keterlibatan beberapa sistem, yakni citarasa intonasi, kemampuan kognitif menyebutkan dan mengklasifikasi serta menguraikan struktur kalimat. Kecerdasan linguistik mewujudkan dirinya dalam kata-kata, baik dalam tulisan maupun lisan, mempunyai keterampilan auditori yang sangat tinggi dan mereka belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca, menulis, dan berbicara serta suka bercengkerama dengan kata-kata.

2. Kecerdasan Logik-Matematik (Cerdas Angka dan Rasional)

Kecerdasan logik-matemaik tunbuh dari kemampuan menggunakan benda-benda, menjadi kemampuan berpikir secara kongkret tentang benda-benda itu. Selanjutnya, kemampuan berkembang ke arah berpikir formal mengenai hubungan-hubungan benda, tanpa melihat benda-benda itu lagi. Kecerdasan logika-matematis berhubungan dengan kemampuan ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data, suka memecahkan permasalahan matematika dan memainkan permainan strategi seperti catur.


(32)

Mereka cenderung menggunakan grafik baik untuk kegemaran maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. 3. Kecerdasan Spasial (Cerdas Ruang/Tempat/Gambar)

Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk membentuk dan menggunakan model mental. Orang yang memiliki kecerdasan jenis ini cenderung berpikir dan belajar melalui sajian-sajian visual seperti film, gambar, video dan peragaan yang menggunakan model dan slide. Mereka gemar menggambar, melukis, atau mengukir gagasan-gagasan yang ada di dalam pikirannya dan sering menyajikan suasana serta perasaan hatinya melalui seni. Mereka sangat bagus dalam membaca peta dan diagram dan begitu menikmati upaya memecahkan jejaring yang rumit serta menyusun atau memasang jigsaw puzzle.

4. Kecerdasan Musikal

Inti dasar dari ciri-ciri obyektif kecerdasan musikal, yaitu: irama, pola titi nada, harmoni, dan warna nada (timbre). Sebagian besar kemampuan musikal terletak pada otak kanan. Misalnya dalam membaca not balok, seorang pemusik memerlukan kemampuan menghitung panjang-pendek not, atau jumlah ketukan. Namun, para musisi terlatih juga mengandalkan otak kirinya dalam melaksanakan tugas yang harus dilalui para pemula melalui penggunaan mekanisme otak


(33)

kanan. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini sangat peka terhadap suara atau bunyi, lingkungan dan juga musik. Mereka sering bernyanyi, bersiul atau bersenandung ketika melakukan aktivitas lain. Mereka gemar mendengar musik, mengkoleksi kaset atau CD lagu, serta bisa dan kerap memainkan satu instrumen musik.

5. Kecerdasan Interpersonal (Cerdas Tentang Orang Lain) Kecerdasan interpersonal bisa didefinisikan sebagai kemampuan mengenali perbedaan-perbedaan di antara orang-orang, sehingga mampu bereaksi dengan tepat. Kecerdasan interpersonal biasanya termanifestasikan dalam sensitivitas sosial dan kepedulian pada orang lain. Orang yang cerdas interpersonal juga berpengaruh secara sosial, sehingga mampu memengaruhi orang lain. Kecerdasan interpersonal diwujudkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam berbagai macam aktivitas sosial serta tidak merasa nyaman dalam kesendirian. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerjasama, juga sering merasa senang bertindak sebagai penengah dalam perselisihan baik di sekolah atau di rumah.


(34)

6. Kecerdasan Intrapersonal (Cerdas Diri)

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri, mengenal siapa dirinya, tahu apa yang bisa dilakukannya, bagaimana bereaksi pada sesuatu, hal-hal apa yang perlu dihindari dan apa yang perlu didekati. Kecerdasan intrapersonal membantu seseorang menjadi sensitif pada perasaannya sendiri, keinginan diri, ketakutan diri, riwayat pribadinya sendiri serta kesadaran akan kelebihan dan kelemahan dirinya. Kecerdasan intrapersonal dengan demikian membuat seseorang terampil merumuskan rencana dan tujuan. Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran yang mendalam akan perasaan batin. Orang dengan intrapersonal yang tinggi pada umumnya mandiri dan yakin dengan pendapat dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal yang kontroversial. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang besar serta senang sekali bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian.

7. Kecerdasan Kinestetik

Orang yang memiliki kecerdasan badani-kinestetik memproses informasi melalui sensasi pada badannya. Mereka tidak suka diam dan ingin bergerak terus, mengerjakan sesuatu dengan tangan atau kakinya, dan berusaha menyentuh orang yang diajak bicara. Mereka sangat baik dalam keterampilan jasmani,


(35)

menyukai aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga. Mereka lebih nyaman mengkomunikasikan informasi dengan peragaan (demonstrasi) atau pemodelan.

2.4.3 Metode Sentra

Metode Sentra merupakan metode pembelajaran yang

melibatkan siswa secara alamiah dalam proses belajar dalam lingkungan yang positif dan menyenangkan sehingga siswa bisa merasakan langsung, melihat dan mencoba (Sumber: Majalah Media TK Sentra, 2010). Metode ini terdiri dari 6 Sentra, diantaranya:

1. Sentra Persiapan atau Sentra Keaksaraan (Literacy Center) Sentra persiapan adalah wahana untuk membangun kemampuan keaksaraan anak. Keaksaraan bermula dari komunikasi, seperti bahasa lisan dan pemahaman terhadap apa yang dia dengar, hingga mengenal warna, bentuk, dan ukuran. Guru menyediakan gambar rumah, sekolah, halaman, dan lain-lain. Kemudian mencontohkan artikulasi setiap kosakata dengan jelas dan dengan tekanan pada setiap suku katanya. Selain itu guru juga mengajak anak-anak membahas materi tema secara interaktif, contohnya sambil menunjukkan bagian-bagian dari bangunan rumah dalam gambar, guru bisa membantu anak menginformasikan bagian-bagian dari


(36)

rumahnya sendiri dengan mengajukan pertanyaan-oertanyaan, misalnya, “ada berapa jumlah pintu di rumah”, dan sebagainya. 2. Sentra Main Peran (main pura-pura atau main drama)

Sentra ini adalah wahana bagi anak untuk menemukan konsep-konsep tentang aturan main, nilai-nilai kehidupan, belajar menghadapi dan memecahkan masalah dalam hidupnya. Sentra ini memperkenalkan anak sejak dini pada kehidupan nyata yang kelak mereka jalani saat dewasa, termasuk pada bermacam-macam profesi. Sentra main peran terbagi menjadi 2, yaitu main peran makro dan main peran mikro. Main peran makro adalah main peran dengan alat-alat main berukuran sesungguhnya, dan anak menjadi pemeran langsung. Main peran mikro adalah main peran dengan alat-alat main berukuran kecil, dan anak bertindak sebagai sutradara sekaligus dalang dalam memainkan peran-peran yang diimajinasikannya.

3. Sentra Seni

Sentra Seni adalah wujud penerapan salah satu dari tiga jenis bermain anak, yakni Main Sensorimotor atau Fungsional, Main Peran atau Simbolik, dan Main Pembangunan. Sentra seni merupakan bagian dari Main Pembangunan yang bersifat cair. Pada tahap awal, guru memperkenalkan pada anak cara memakai semua benda yang diperlukan dalam pekerjaan seni.


(37)

Misalnya, bagaimana cara memakai berbagai jenis lem agar anak tahu cara memakai lem dengan benar.

4. Sentra Balok

Sentra Balok adalah bagian dari Main Pembangunan yang bersifat terstruktur. Tujuan dari sentra ini adalah membangun konsep matematika dan geometri, membangun kecerdasan spasial, mengasah kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar, mengasah keterampilan berhubungan dengan teman sebaya, dan membangun kemampuan berkomunikasi. Pada tahap awal, guru memperkenalkan bentuk-bentuk balok dan ukurannya, menjelaskan tekstur balok, mengenalkan pada bentuk-bentuk alas yang digunakan untuk membangun, serta cara mengambil balok dari rak yang tidak melebihi kapasitas tangan untuk membawanya.

5. Sentra Bahan Alam

Sentra ini adalah wahana pengalaman anak untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan bereksplorasi dengan bahan-bahan alam untuk menemukan pengetahuan dan konsep sains. Di Sentra Bahan Alam, anak bisa belajar sains dan bentuk hukum-hukum fisika sederhana dengan menggunakan bermacam-macam bahan dan alat permainan. Kegiatan di sentra ini juga diisi dengan main pembangunan bersifat cair, seperti bahan main ublek, di mana anak bisa belajar tentang


(38)

pencampuran warna, berkreasi dengan bahan itu, dan merasakan teksturnya. Di sentra ini juga, guru membangun pengetahuan anak tentang panca indera dan fungsinya, cara merawat panca indera, aneka sayur dan buah yang berguna untuk panca indera, dan mengenalkan alat pembersih tubuh. 6. Sentra Imtaq (Iman dan Taqwa)

Sentra Imtaq adalah tempat anak membingkai setiap pengetahuan dan konsep yang ditemukannya dari belajar melalui bermain dalam nilai luhur-luhur agama. Jenis-jenis main di sentra ini di antaranya, main pembangunan terstruktur (balok, puzzle masjid), main pembangunan cair (playdough untuk membuat huruf hijaiyah), dan main peran. Sentra Imtaq mengenalkan pada anak tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia sebagai makhluk sosial, fungsi tubuh untuk beribadah dan lain-lain. Kegiatannya bisa berupa menggambar bebas, mencetak, menggunting dan menempel bentuk orang, menyusun puzzle wudhu, puzzle kebersihan, dan lain-lain.

2.5 Konsep Dasar Web

Menurut Janner (2010 : 56) Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence,


(39)

mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antara hypermedia dan informasi.

Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis. Interaksi web dibagi 3 langkah, yaitu :

1. Permintaan

Pengguna mengirim permintaan ke server web, biasanya via halaman web yang ditampilkan ke browser web.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna, kemudian memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Halaman web juga dapat dibuat dengan menggunakan berbagai program agar dapat menampilkan suatu informasi di dalam browser (misalnya Java atau PHP), pengembangan aplikasi web membutuhkan beberapa kualifikasi yang berbeda. Biasanya, para pekerja dalam pembangunan web akan memegang peranan berikut (Janner, 2010 : 57) :

1. Pemasaran, untuk menetapkan target pengunjung web dan konten untuk diserahkan.

2. Perancangan grafis, untuk menetapkan tampilan visual. 3. Integrator HTML, untuk mengembangkan HTML.


(40)

4. Pemrograman, untuk menulis program di dalam Java, PHP atau bahasa pemrograman lainnya, yang dapat dikombinasikan dengan HTML.

5. Penulis konten, untuk membuat aplikasi dengan informasi agar bernilai tambah.

2.5.1 Apache Web server

Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang.

Keuntungan menggunakan Apache: 1. Arsitekturnya modular.

2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.

3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).

4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include).


(41)

5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.

6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.

7. Konfigurasi yang mudah dipahami. 8. Mendukung Virtual Host.

9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi. 2.5.2 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali untuk jenis enterprise, yang bersifat komersial).

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, semua database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom (Kadir, 2008 : 348).

Kelebihan MySQL:

MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sbegai clien sehingg sering disebut database client/server, yang pen source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (Operating Sistem)


(42)

manapun, dengan Platform Windows maupun linux. Selain itu database ini memiliki beberapa klebihan disbanding database lain, diantaranya adalah:

1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

3. MySQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh.

5. MySQL merupakan sebuah client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client.

6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu mnyimpan data berkapasitas besar hingga berukuran Gigabite sekalipun.


(43)

8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

9. MySQL database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

10. MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom). 12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer

dan kunci Uniq (atau Unique).

13. MySQL didukung oleh sebuah component C dan perl API, sehingga Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-update-an table.

15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa


(44)

permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle, PostGreSQL dll.

Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas, MySQL menjadi sebuah program database yang sangat popular digunakan. Pada umumnya MySQL digunakan sebagai database yang diakses melalui web.

2.5.3 PHP

Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP (Hypertext Prepocessor). Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan

browser.

Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi

web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan

isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai

fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun

browser.

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang


(45)

melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan

database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks

sambil jalan.

Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan

web Server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja

dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami (Kadir, 2008).

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP antara lain yaitu : a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses yang tinggi.

b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows 98, Windows NT, dan Macintosh. c. PHP diterbitkan secara gratis.

d. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal

Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya. PHP juga

termasuk bahasa yangembedded(bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).


(46)

2.6 Pengelolaan Database

Menurut Fathansyah (1999: 10) Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif/mati. Yang menjadi pengelola/penggerak adalah program/aplikasi (software). Sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer dan sekumpulan program DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

2.6.1 Database Management System (DBMS)

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antar muka (interface) dan melihat/menikmati data (yang lebih ramah/user oriented) kepada pemakai/user (Fathansyah, 1999 : 13).

Sebuah sistem pengelolaan basisdata (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur sistem keseluruhan. Kelengkapan fungsi/modul antara DBMS yang satu dengan yang lain berbeda, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. DBMS sederhana tidak/kurang mengakomodasi pemakaian basis data oleh banyak pemakai. Tetapi dengan DBMS semacam Oracle atau MS-SQL server hal seperti itu telah terakomodasi dengan baik. (Fatansyah, 1999 : 15).


(47)

Sebuah sistem pengelola basis data (DBMS) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :

1. File Manager, yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.

2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data

low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan

query yang diberikan ke sistem.

3. Query Processor, yang menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.

4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan kedalam prosedur normal dalam bahasa induk.

5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata.

2.6.2 Basis Data Relational

Model Basis Data Relational sering pula disebut sebagai Model rasional atau Basis Data Rasional. Model basis data ini ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh E.F.Codd. Model Basis Data menunjukkan suatu cara atau mekanisme yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder.


(48)

Hingga saat ini, model basis data yang paling banyak digunakan adalah Model Basis Data Relasional. Pada model rasional, basis data akan disebar kedalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan basis data dan jalur vertical yang disebut dengan kolom. Di setiap pertemuan basis data dan kolom itulah, item-item data ditempatkan (Fatansyah, 1999 : 18).

Hubungan antara tabel satu dengan lainnya melalui field yang sama disebut relasi. Relasi dibuat menggunakan kunci. Ada dua macam kunci : pertama primary key (kunci utama) yaitu suatu kolom atau sekumpulan kolom yang akan digunakan untuk mengidentifikasi secara tunggal setiap baris dari suatu table (Kasiman, 2006 : 383). Kedua foreign key (kunci tamu) yaitu field yang berisi nilai identifikasi dengan record yang berkaitan dalam tabel lainnya.

Ada tiga bentuk relasi antarkabel, yaitu (Kasiman, 2006 : 381):

1. Relasi one-to one (satu ke satu), Menghubungkan secara tepat dua entitas dengan satu kunci (key). Misalnya, dalam suatu perusahaan satu orang pegawai memiliki satu komputer kerja. 2. Relasi one-to-many (satu ke banyak), hubungan antar entitas di


(49)

tabel lainnya. Misalnya, banyak pegawai bekerja untuk satu departemen.

3. Relasi many-to many (banyak ke banyak), merupakan hubungan yang sering menyebabkan permasalahan dalam prakteknya. Dalam hubungan many-to many, kunci utama (primary key) dari tabel kedua dapat muncul beberapa kali table pertama.

2.7 Metode Penelitian

Penelitian adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisis data guna meningkatkan pengertian/persepsi kita tentang fenomena yang akan kita teliti.

Metodologi penelitian dalam ilmu literatur/sistem informasi/teknologi informasi adalah kumpulan dari metode, prosedur, teknik, tool serta pendokumentasian yang membantu si peneliti dalam melaksanakan sebuah penelitian dalam bidang ilmu literatur/sistem informasi/teknologi informasi. Pengkategorian metodologi penelitian adalah sebagai berikut: Metodologi disebut process-centered apabila menekankan pada pemodelan proses sebagai inti dari konsep sistem. Disebut data-centered apabila menekankan pada pemodelan data sebagai inti dari konsep sistem. Sedangkan sebuah metodologi disebut

object-orientedbila berupaya menyeimbangkan literatur bahasan baik proses dan


(50)

2.7.1 Metode Pengumpulan Data

Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut (Zainal, 2007):

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan secara langsung pada lokasi/tempat penelitian. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam studi lapangan adalah:

a. Observasi (Pengamatan)

Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini biasanya digunakan untuk meneliti objek penelitian secara langsung dan mengetahui perilaku masyarakat secara detail.


(51)

b. Interview(Wawancara)

Wawancara yaitu tanya jawab peneliti dengan narasumber, baik status narasumber sebagai informan maupun responden. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

3. Studi Literatur

Studi ini dilakukan dengan mempelajari pustaka dari penelitian sebelumnya yang sejenis. Studi Literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.

2.7.2 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development

Rapid Application Development adalah metode

pengembangan perangkat lunak incremental yang menekankan pada jangka waktu pengembangan yang pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari model waterfall, dimana kecepatan pengembangan dicapai melalui pendekatan


(52)

berbasis komponen. Jika kebutuhan dan cakupan sistem dapat dimengerti pada awal pengembangan, model RAD ini memungkinkan pengembang untuk membuat sistem yang fungsional dalam jangka waktu yang pendek.

Tujuan utama dari semua metode pengembangan sistem adalah memberikan suatu sistem yang dapat memenuhi harapan dari para pemakai. Tapi terkadang para pemakai tidak dilibatkan langsung dalam melakukan pengembangan sistem sehingga hal ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari yang diharapkan. Metode RAD mempunyai 4 tahapan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2006: 237)

Model Pengembangan RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini.

1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini dilakukan pengindentifikasian tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat


(53)

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Pada tahap ini penulis melakukan analisis kebutuhan.

2. Fase Perancangan

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan

user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan,

karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.

3. Fase Konstruksi

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini

programmer mengembangkan desain menjadi suatu program.

Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberi kepuasan kepada user.

4. Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, dengan melakukan pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user.


(54)

2.8 UML (Unified Modelling Language) 2.8.1 Definisi UML

UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group). (Bambang Hariyanto, 2004)

UML adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya:

1. Di dalam (system intensive process), metode diterapkan sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem. 2. Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat

untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai suatu subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang dibahas.

3. Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subjek (dan konsep yang terhubung). Model memuat pengetahuan pada subjek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.


(55)

4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem (perangkat lunak dan non lunak), domain (bisnis, perangkat lunak) dan proses siklus hidup.

5. Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.

6. Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum direalisasikan.

7. Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan “blueprint”.

8. Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada seluruh siklus hidup (Bambang Hariyanto, 2004).

Diagram-diagram yang terdapat pada pemodelan UML sebagai berikut :

1. Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan salah satu diagram untuk

memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram

usecase menunjukan sekumpulan usecase, aktor dan


(56)

Diagram usecase digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem. Diagram-diagram usecase merupakan pusat permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas.

2. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika

diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

diagram menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu

sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class diagrammemiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

3. StatechartDiagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan

perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class


(57)

tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart

diagram).

4. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di

mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal

processing). Oleh karena itu activity diagram tidak

menggambarkan perilaku internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

5. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek

di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagramterdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).


(58)

Sequence diagrambiasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

6. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi

antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

Setiap message memiliki sequence number, di mana

message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama.

7. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan

hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan, atau


(59)

package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail

bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

2.8.2 Notasi UML

Notasi UML diturunkan dari tiga notasi yang sudah ada sebelumnya yaitu Grady Booch OOD (Object Oriented Design), Jim Rumbough OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object Oriented Sofware Engineering). Notasi UML yang digunakan sekarang merupakan penggabungan dari tiga notasi tersebut, yang terdiri dari:

1. Aktor (Actor)

Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang


(60)

sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan; bersifat eksternal (Hermawan, 2004).

Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir semua sistem atau perangkat lunak yang kita kembangkan: para pengguna sistem, perangkat lunak lain yang berinteraksi dengan sistem, dan perangkat lunak yang kita kembangkan serta waktu. Jadi aktor ini bisa berupa orang, perangkat keras atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh aktor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.

Gambar 2.2Notasi Aktor Sumber:(Nugroho, 2005) 2. Kelas (Class)

Kelas seperti juga objek, adalah sesuatu yang membungkus (encapsulate) informasi dan perilaku dalam dirinya (Hermawan, 2004). Dalam pengembangan sistem tradisional, kita mengadakan pendekatan dengan cara memisahkan informasi-informasi pada sisi basis data dan perilaku yang mengaksesnya di sisi aplikasi pemasup atau


(61)

pengakses. Pendekatan berorientasi objek berbeda, yaitu menggabungkan potongan-potongan informasi dengan perilaku yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan kelas.

Gambar 2.3Notasi Kelas Sumber:(Nugroho, 2005) 3. Usecase

Usecase adalah peringkat tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem (Hermawan, 2004). Dengan kata lain, usecase

menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Usecase menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh aktor dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun usecase hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.

Keunggulan dari cara memandang sistem sebagai kumpulan usecase adalah kemampuannya untuk memisahkan implementasi sistem dari alasan mengapa sistem harus ada. Ia akan membantu kita untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu menentukan apa yang dibutuhkan serta apa

Nama Kelas Atribut Operasi Notasi Kelas


(62)

Nama Use Case

harapan pengguna terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

Gambar 2.4 Notasi Usecase

Sumber:(Nugroho, 2005) 4. Interaction

Menurut Hermawan (2004) interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.

Gambar 2.5Notasi Interaction

Sumber : ( Nugroho, 2005) 5. Interface

Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam

interface dijabarkan dalam operasi dalam class. Oleh karena

itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya (Hermawan, 2004).


(63)

Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.

Gambar 2.6 Notasi Interface

Sumber:(Nugroho, 2005) 6. Package

Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.

Gambar 2.7Notasi Package

Sumber:(Nugroho, 2005) 7. Note

Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi yang lain.

Package (from Use Case View)


(64)

Gambar 2.8Notasi Note Sumber:(Nugroho, 2005) 8. Dependency

Merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada elemen yang lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada tanda panah.

Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include

dan extend. Include menunjukan bahwa suatu bagian dari

elemen (yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen yang lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk notasi A ฀ B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya operasi yang berada diclassB.

Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disiapkan ke dalam elemen yang ada di gari dengan panah, misalnya untuk notasi A฀B suatu fungsi dari usecaseA bisa disisipkan ke dalam usecaseB atau dengan kata lain A optional untuk B.

Ke dua stereotype ini di representasikan dengan menambahkan text includeatau extend di notasi dependency.


(65)

Gambar 2.9Notasi Dependency Sumber:(Nugroho, 2005) 9. Association

Association menggambarkan navigasi antar class

(navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan

dengan satu objek (multiplicity antar class) dan apakah suatu

class menjadi bagian dariclasslainnya (aggregation).

Navigation di lambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukan bahwa dengan mengetahui salah satu classbisa didapatkan dari informasi lainnya. Sementara dengan unidirectional navigation

hanya dengan mengetahui class di ujung garis association

tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.10Notasi Association Sumber:(Nugroho, 2005)

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan tools

Rational Roseuntuk merancang aplikasi. Rational Roseadalah

perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.


(66)

2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem 2.9.1 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan Alir atau Flowchart merupakan alat bantu berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer. Bagan alir ini memperlihatkan urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media input, output, serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data (Ladjamudin, 2005: 211). Simbol – simbol

flowchart sistem yang digunakan:

Tabel 2.1Simbol flowchart system

Simbol Nama Keterangan

Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

Manual Input Keyboard

Menunjukkan input yang dilakukan secara manual.

Keputusan Digunakan untuk penyeleksian kondisi di dalam program. Input / Output Digunakan untuk menyatakan

proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

Garis Alir Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

Titik Terminal Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.


(67)

Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

Disk Storage Digunakan untuk menyatakan input berasal dari disk atau output

disimpan ke disk.

Document Digunakan untuk mencetak laporan ke printer.

(Sumber: Ladjamudin, 2005: 211)

2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD adalah model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data (Ladjamudin, 2005: 142). Elemen- elemen dalam ERD adalah:

Tabel 2.2Elemen-Elemen ERD

Simbol Nama Keterangan

Entitas

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.

Atribut

Atribut adalah sifat, karakteristik, atau elemen dari tiap entitas maupun Relationship.

Relationship Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

Link Menghubungkan antara entitas satu dengan entitas lainnya.


(68)

2.10 Studi Sejenis

Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa, diantaranya adalah:

Aplikasi Pelaporan Pembayaran Perkuliahan Mahasiswa Berbasis Web Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Wuri Handayani, 2010: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja dari sistem pelaporan pembayaran perkuliahan dan pengolahan data mahasiswa UIN berbasis web yang telah dibangun. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Sekuel Liniar atau “siklus kehidupan klasik” atau “waterfall” yang mengusulkan sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak sistematik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan keefisienan waktu pada mahasiswa dan petugas dalam proses akademik dan keuangan, memudahkan mahasiswa atau pengguna melakukan kegiatan perkuliahan baik itu dalam bidang akademik ataupun data mahasiswa.

Pengembangan Sistem Informasi Laporan Prestasi Belajar Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Bogor) oleh Puji Handayani, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi laporan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan jaringan internet yang dapat diakses dari berbagai. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RUP (Rational Unified Process). Metode ini dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus. Hasil dari


(69)

penelitian ini adalah dengan adanya pengembangan sistem ini, penyimpanan data dapat disimpan di dalam database sehingga dapat dicari atau digunakan lagi dengan mudah. Sistem ini juga memudahkan dalam proses penghitungan nilai hasil belajar sementara dan akhir.

Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Pelita Bangsa Pamulang oleh Lia Fitri Muthia, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi penilaian raport siswa berbasis web sebagai fasilitas sekolah untuk mempermudah proses pengolahan data nilai siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD) yang memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi penilaian siswa berbasis web dapat mempermudah orang tua mengetahui informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar, wali kelas dapat menghitung raport siswa secara otomatis yang dilakukan oleh sistem.

Pembuatan Raport On-lineSMA Negeri 104 Jakarta Berbasis Web

Dengan Menggunakan Dreamwaver MX, PHP, dan MySQL oleh Hutomo, 2007: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam melihat nilai rapor siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang


(70)

didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah dengan menggunakan jaringan internet, sistem ini menyediakan layanan melihat rapor on-line untuk siswa dan wali murid.

Aplikasi Nilai Rapor Di SMU 43 Dengan Menggunakan Ms. Visual

Basic 6.0 oleh Tulistiko, 2005: Tujuan dari penelitian ini adalah

memberikan kemudahan dalam memberikan nilai rapor siswa, dan membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid yang pasti dan akurat. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RAD (Rapid Application Development). Hasil dari penelitian ini adalah dapat mempermudah dalam memberikan nilai rapor siswa, hasil cetak laporan raport sesuai dengan format raport aslinya, dan aplikasi ini dapat membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid yang pasti dan akurat.

Sistem Informasi Nilai Berbasis Web (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Semarang) oleh Harini, 2004: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam mememberikan nilai siswa, menjelaskan pembuatan sistem informasi nilai berbasis web. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah menyediakan sistem informasi yang dapat memberikan nilai siswa, sistem ini menggunakan jaringan internet sehingga wali murid dan siswa


(71)

dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport.

Pembuatan Aplikasi Nilai Raport pada SMU XYZ Menggunakan

Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 oleh Ikhtiyani,

2007): Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan guru yang diberi wewenang menjadi wali kelas dalam proses pengolahan nilai raport, dan menjelaskan pembuatan aplikasi pengolahan data nilai hingga menghasilkan output berupa tampilan menyerupai raport. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi nilai raport yang dapat membantu guru, pengolahan data nilai ini melibatkan guru mata pelajaran sehingga wali kelas tidak terlalu dibebani dalam mengolah data.

Pembuatan Website SMAN 1 Cisarua Menggunakan Nilai Siswa

On-Linemenggunakan PHP dan MySQL oleh Wardani, 2008: Tujuan dari

penelitian ini adalah memberikan aplikasi manajemen nilai siswa on-line dengan menggunakan php dan MySQL. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar. Hasil dari penelitian adalah sistem ini menggunakan jaringan internet sehingga wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja


(72)

tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport memberikan kemudahan dalam memenej nilai siswa.

Sistem Informasi Penilaian Siswa Dalam Mendukung Evaluasi Kemajuan Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Pada SMK Al-Ihsan Jakarta Pusat oleh Putri Sufi, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membantu sekolah dalam pendokumentasian data-data yang berhubungan dengan kemajuan kegiatan belajar mengajar. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penilaian siswa dalam mendukung evaluasi kegiatan belajar mengajar siswa ini dapat membantu dalam hal proses penghitungan nilai siswa secara cepat serta mengarsipnya ke dalam database.

Perancangan Sistem Informasi Laporan Akademik Berbasis Web SMAN 108 Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan oleh Andry Hidayat, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi sistem informasi pendidikan yang dapat membantu guru, staff, siswa, dan masyarakat dalam mengetahui informasi pendidikan dengan mudah dan cepat melalui media internet. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah memudahkan pihak sekolah mengelola data akademik dan memudahkan siswa mendapat informasi akademik, dan sebagai metode pelatihan untuk para siswa dalam


(1)

perkembangan siswa yang dibutuhkan?

Ya, aplikasi dapat membantu guru dalam menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan dengan pengelompokan data siswa berdasarkan kelas.

4. Dapatkah aplikasi ini memberikan laporan perkembangan kecerdasan siswa dalam bentuk grafik sesuai dengan tahap perkembangan anak?

Ya, aplikasi ini memberikan laporan dalam bentuk grafik sesuai dengan usia perkembangan. Jika perkembangan anak tidak sesuai dengan usia perkembangannya, maka grafik akan menampilkan warna yang berbeda dengan perkembangan anak yang sesuai dengan umurnya.

Jakarta, 10 November 2011


(2)

ACCEPTANCE TESTING

10 November 2011, 11.00 WIB, SEKOLAH BATUTIS AL-ILMI BEKASI Nama User Penguji : Ahmad Jamaluddin

Jabatan : Guru Sentra

1. Dengan adanya aplikasi ini, tersediakah sebuah aplikasi yang mendukung proses pelaporan perkembangan siswa? Dan apakah sistem ini dapat meningkatkan kinerja guru?

Ya, sistem ini menyediakan aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa sesuai dengan tahap perkembangannya. Dan aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja guru karena dengan adanya aplikasi ini guru tidak perlu bekerja dua kali: menulis dan mengetik kembali laporan yang sudah ditulis.

2. Apakah aplikasi dapat menampilkan kesesuaian tahap perkembangan anak dengan usia perkembangan dan menampilkan data dalam bentuk grafik?

Ya, aplikasi dapat menampilkan kesesuaian tahap perkembangan anak dengan usia perkembangan. Anak yang berumur 3 sampai 5 tahun memiliki tahap perkembangan dengan anak yang berumur 6 sampai 14 tahun sehingga guru dapat memperoleh data tersebut dengan lebih mudah dan spesifik.


(3)

perkembangan siswa yang dibutuhkan?

Ya, aplikasi dapat membantu guru dalam menemukan kembali data perkembangan siswa yang dibutuhkan dengan pengelompokan data siswa berdasarkan kelas.

4. Dapatkah aplikasi ini memberikan laporan perkembangan kecerdasan siswa dalam bentuk grafik sesuai dengan tahap perkembangan anak?

Ya, aplikasi ini memberikan laporan dalam bentuk grafik sesuai dengan usia perkembangan. Jika perkembangan anak tidak sesuai dengan usia perkembangannya, maka grafik akan menampilkan warna yang berbeda dengan perkembangan anak yang sesuai dengan umurnya.

Jakarta, 10 November 2011


(4)

ACCEPTANCE TESTING Pengujian Penerimaan Sistem

Nama User Penguji :

Jabatan :

1. Menurut anda, apakah aplikasi ini mudah dijalankan (user friendly) ? a. Mudah

b. Cukup mudah, karena ... c. Kurang mudah, karena ...

2. Menurut anda bila dilihat dari segi pemilihan warna Layout, jenis, maupun ukuran Font, bagaimana tampilan sistem ini secara keseluruhan?

a. Bagus

b. Cukup bagus, karena ... c. Kurang bagus, karena ...

3. Apa pendapat anda setelah melihat aplikasi ini secara keseluruhan? a. Bagus

b. Cukup bagus, karena ... c. Kurang bagus, karena ...


(5)

yang ada? a. Baik

b. Cukup baik, karena ... c. Kurang baik, karena ...

5. Apakah data dan informasi yang ditampilkan oleh aplikasi ini mengenai data siswa dan perkembangan siswa sudah lengkap?

a. Ya

b. Kurang, karena ... c. Tidak, karena ...

6. Apakah aplikasi ini dapat membantu anda untuk memperoleh dan memelihara data informasi mengenai data perkembangan siswa?

a. Ya

b. Kurang, karena ... c. Tidak, karena ...

7. Menurut anda, apakah aplikasi ini bila dikembangkan akan lebih membantu anda?

a. Sangat membantu

b. Kurang membantu, karena ... c. Tidak membantu, karena ...


(6)

8. Penilaianuser:

No. Pengujian Penilaian

1. Fitur sistem secara keseluruhan 2. Fitur untuk admin

3. Fitur untuk guru sentra 4. Fitur untuk wali murid 5. Tampilan sistem

6. Kesesuaian dengan kebutuhan

Keterangan Penilaian: Sangat Baik : 80-100 Baik : 70-80 Cukup : 60-70 Buruk : 50-60 Sangat Buruk : <50

Jakarta, 10 November 2011

(……….)