Identifikasi Masalah Fase Perencanaan Syarat-syarat

terbangun dengan baik, perilakunya lebih terkontrol, dan mereka cenderung belajar dengan gembira, karena diberi kebebasan memilih dan bebas dari tekanan. Dengan desakan dari orangtua murid yang anaknya sudah merasa nyaman bersekolah di Batutis, saat ini Siska telah menyewa sebidang tanah, dan di atasnya telah didirikan bangunan semi permanen untuk SD Batutis Al-Ilmi dengan bantuan dana sukarela dari teman-temannya.

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi

1. Visi Sekolah Batutis Al-Ilmi

Membina anak-anak dhuafa menjadi insan kamil yang cerdas, berakhlak mulia, mandiri dan peduli.

2. Misi Sekolah Batutis Al-Ilmi

Menyelenggarakan pendidikan gratis tingkat TK dan SD bagi kaum dhuafa serta membangun fasilitas rumah tinggal bagi anak-anak miskin yang cerdas dan berbudi.

4.1.3 Identifikasi Masalah

Penulis melakukan wawancara pada Kepala Sekolah Batutis Al-Ilmi tentang permasalahan yang timbul dari sistem yang sedang berjalan saat ini dan gambaran sistem yang diinginkan. Wawancara yang dilakukan penulis dengan Kepala Sekolah secara detail dapat dilihat pada lampiran. Menurut pengamatan dan observasi yang dilakukan oleh penulis, data perkembangan kecerdasan setiap siswa Sekolah Batutis Al-Ilmi merupakan data yang dicatat oleh guru sentra secara manual dengan memperhatikan setiap tahap perkembangan yang dihasilkan oleh siswa. Data tersebut menjadi laporan harian siswa yang terdiri dari enam sentra dimana data-datanya setelah dicatat kemudian dimasukkan satu persatu ke dalam word. Oleh karena itu dapat diidentifikasikan masalah yang ada, yaitu: 1. Informasi mengenai data perkembangan kecerdasan siswa yang didokumentasikan dalam bentuk word ini sangat rentan terhadap resiko kehilangan data. 2. Untuk mencari data siswa dan laporan perkembangan siswa, guru harus mencari satu-persatu berkas yang ada. 3. Dalam proses pengumpulan laporan harian siswa, sering didapati laporan yang tidak masuk, yang dapat disebabkan oleh kelalaian guru karena banyaknya data laporan yang harus dimasukkan. 4. Jika data laporan tidak lengkap, guru harus mencari berkas laporan tersebut. Dalam hal ini bisa saja berkas terselip, tercecer, rusak, bahkan hilang. 5. Untuk membuat laporan mingguan dan bulanan, wali kelas sangat bergantung pada laporan harian yang dibuat oleh guru sentra. Hal ini tentu saja dapat menyulitkan. 6. Data laporan harian yang tidak lengkap, sangat berpengaruh pada saat pembuatan laporan mingguan dan bulanan, karena laporan tersebut diperoleh dari laporan harian. 7. Dalam sisi sumber daya manusia, guru baru sering mengalami kesulitan dengan penulisan laporan secara manual karena baru sedikit pengetahuan yang dimiliki.

4.1.4 Alur Kerja Sistem Berjalan