BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Application Aplikasi
Application adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word,
Ms-Excel Misky, 2005 : 11.
2.2 Definisi Pelaporan
Pelaporan adalah proses kegiatan penyelenggaraan laporan yang meliputi penentuan penggunaan sistem, prosedur, isi, format, jenis, sifat,
waktu, evaluasi, dan tindak lanjutnya PP Republik Indonesia No. 56, 2001.
2.3 Definisi Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ
dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing- masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya Soetjiningsih, 1995.
2.4 Multiple Intelegences Kecerdasan Jamak
2.4.1 Pengertian Kecerdasan
Teori Multiple Intelegences diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Howard Gardner, guru besar di bidang Psikologi dan
Pendidikan dari Universitas Harvard. Teori ini mendapat sambutan yang positif dari kalangan pendidikan di Amerika Serikat. Gardner
menyebutkan bahwa kecerdasan bukanlah suatu kesatuan tunggal yang bisa diukur secara sederhana dengan tes IQ. Gardner
mendefenisikan kecerdasan sebagai suatu kapasitas untuk memecahkan permasalahan atau membentuk produk yang bernilai
dalam satu atau lebih latar budaya. Kecerdasan merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal
yang bisa digunakan manusia. Kecerdasan dapat ditingkatkan dan berkembang sepanjang sejarah hidup seseorang. Majalah Media
TK Sentra, 2010.
2.4.2 Jenis Kecerdasan
Pada tahun 1983 Gardner di dalam bukunya Frames of Minds merumuskan tujuh kecerdasan kolektif yang secara bersama
terdapat dalam diri anak-anak dan orang dewasa. Berikut ini akan diuraikan secara singkat karakteristik dari setiap jenis kecerdasan
tersebut.
1. Kecerdasan Linguistik Cerdas Kosakata
Kecerdasan linguistik mencakup kualitas pemrosesan bahasa pada bagian otak kanan maupun kiri. Kecerdasan linguistik
merupakan kombinasi keterlibatan beberapa sistem, yakni citarasa intonasi, kemampuan kognitif menyebutkan dan
mengklasifikasi serta
menguraikan struktur
kalimat. Kecerdasan linguistik mewujudkan dirinya dalam kata-kata,
baik dalam tulisan maupun lisan, mempunyai keterampilan auditori yang sangat tinggi dan mereka belajar melalui
mendengar. Mereka gemar membaca, menulis, dan berbicara serta suka bercengkerama dengan kata-kata.
2. Kecerdasan Logik-Matematik Cerdas Angka dan
Rasional
Kecerdasan logik-matemaik
tunbuh dari
kemampuan menggunakan benda-benda, menjadi kemampuan berpikir
secara kongkret tentang benda-benda itu. Selanjutnya, kemampuan berkembang ke arah berpikir formal mengenai
hubungan-hubungan benda, tanpa melihat benda-benda itu lagi. Kecerdasan logika-matematis berhubungan dengan
kemampuan ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data, suka memecahkan permasalahan
matematika dan memainkan permainan strategi seperti catur.
Mereka cenderung menggunakan grafik baik untuk kegemaran maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
3. Kecerdasan Spasial Cerdas RuangTempatGambar
Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk membentuk dan menggunakan model mental. Orang yang memiliki kecerdasan
jenis ini cenderung berpikir dan belajar melalui sajian-sajian visual seperti film, gambar, video dan peragaan yang
menggunakan model dan slide. Mereka gemar menggambar, melukis, atau mengukir gagasan-gagasan yang ada di dalam
pikirannya dan sering menyajikan suasana serta perasaan hatinya melalui seni. Mereka sangat bagus dalam membaca
peta dan diagram dan begitu menikmati upaya memecahkan jejaring yang rumit serta menyusun atau memasang jigsaw
puzzle.
4. Kecerdasan Musikal
Inti dasar dari ciri-ciri obyektif kecerdasan musikal, yaitu: irama, pola titi nada, harmoni, dan warna nada timbre.
Sebagian besar kemampuan musikal terletak pada otak kanan. Misalnya dalam membaca not balok, seorang pemusik
memerlukan kemampuan menghitung panjang-pendek not, atau jumlah ketukan. Namun, para musisi terlatih juga
mengandalkan otak kirinya dalam melaksanakan tugas yang harus dilalui para pemula melalui penggunaan mekanisme otak
kanan. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini sangat peka terhadap suara atau bunyi, lingkungan dan juga musik. Mereka
sering bernyanyi, bersiul atau bersenandung ketika melakukan aktivitas lain. Mereka gemar mendengar musik, mengkoleksi
kaset atau CD lagu, serta bisa dan kerap memainkan satu instrumen musik.
5. Kecerdasan Interpersonal Cerdas Tentang Orang Lain
Kecerdasan interpersonal
bisa didefinisikan
sebagai kemampuan mengenali perbedaan-perbedaan di antara orang-
orang, sehingga mampu bereaksi dengan tepat. Kecerdasan interpersonal biasanya termanifestasikan dalam sensitivitas
sosial dan kepedulian pada orang lain. Orang yang cerdas interpersonal juga berpengaruh secara sosial, sehingga mampu
memengaruhi orang lain. Kecerdasan interpersonal diwujudkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam berbagai
macam aktivitas sosial serta tidak merasa nyaman dalam kesendirian. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini
menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerjasama, juga sering merasa
senang bertindak sebagai penengah dalam perselisihan baik di sekolah atau di rumah.
6. Kecerdasan Intrapersonal Cerdas Diri
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri, mengenal siapa dirinya, tahu apa yang bisa dilakukannya,
bagaimana bereaksi pada sesuatu, hal-hal apa yang perlu dihindari dan apa yang perlu didekati. Kecerdasan
intrapersonal membantu seseorang menjadi sensitif pada perasaannya sendiri, keinginan diri, ketakutan diri, riwayat
pribadinya sendiri serta kesadaran akan kelebihan dan kelemahan dirinya. Kecerdasan intrapersonal dengan demikian
membuat seseorang terampil merumuskan rencana dan tujuan. Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran yang
mendalam akan perasaan batin. Orang dengan intrapersonal yang tinggi pada umumnya mandiri dan yakin dengan
pendapat dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal yang kontroversial. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang besar
serta senang sekali bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian.
7. Kecerdasan Kinestetik
Orang yang memiliki kecerdasan badani-kinestetik memproses informasi melalui sensasi pada badannya. Mereka tidak suka
diam dan ingin bergerak terus, mengerjakan sesuatu dengan tangan atau kakinya, dan berusaha menyentuh orang yang
diajak bicara. Mereka sangat baik dalam keterampilan jasmani,
menyukai aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga. Mereka lebih nyaman mengkomunikasikan informasi dengan peragaan
demonstrasi atau pemodelan.
2.4.3 Metode Sentra
Metode Sentra merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara alamiah dalam proses belajar dalam
lingkungan yang positif dan menyenangkan sehingga siswa bisa merasakan langsung, melihat dan mencoba Sumber: Majalah
Media TK Sentra, 2010. Metode ini terdiri dari 6 Sentra, diantaranya:
1. Sentra Persiapan atau Sentra Keaksaraan Literacy Center
Sentra persiapan
adalah wahana
untuk membangun
kemampuan keaksaraan anak. Keaksaraan bermula dari komunikasi, seperti bahasa lisan dan pemahaman terhadap apa
yang dia dengar, hingga mengenal warna, bentuk, dan ukuran. Guru menyediakan gambar rumah, sekolah, halaman, dan lain-
lain. Kemudian mencontohkan artikulasi setiap kosakata dengan jelas dan dengan tekanan pada setiap suku katanya.
Selain itu guru juga mengajak anak-anak membahas materi tema secara interaktif, contohnya sambil menunjukkan bagian-
bagian dari bangunan rumah dalam gambar, guru bisa membantu anak menginformasikan bagian-bagian dari
rumahnya sendiri dengan mengajukan pertanyaan-oertanyaan, misalnya, “ada berapa jumlah pintu di rumah”, dan sebagainya.
2. Sentra Main Peran main pura-pura atau main drama
Sentra ini adalah wahana bagi anak untuk menemukan konsep- konsep tentang aturan main, nilai-nilai kehidupan, belajar
menghadapi dan memecahkan masalah dalam hidupnya. Sentra ini memperkenalkan anak sejak dini pada kehidupan nyata
yang kelak mereka jalani saat dewasa, termasuk pada bermacam-macam profesi. Sentra main peran terbagi menjadi
2, yaitu main peran makro dan main peran mikro. Main peran makro adalah main peran dengan alat-alat main berukuran
sesungguhnya, dan anak menjadi pemeran langsung. Main peran mikro adalah main peran dengan alat-alat main
berukuran kecil, dan anak bertindak sebagai sutradara sekaligus dalang dalam memainkan peran-peran yang
diimajinasikannya.
3. Sentra Seni
Sentra Seni adalah wujud penerapan salah satu dari tiga jenis bermain anak, yakni Main Sensorimotor atau Fungsional, Main
Peran atau Simbolik, dan Main Pembangunan. Sentra seni merupakan bagian dari Main Pembangunan yang bersifat cair.
Pada tahap awal, guru memperkenalkan pada anak cara memakai semua benda yang diperlukan dalam pekerjaan seni.
Misalnya, bagaimana cara memakai berbagai jenis lem agar anak tahu cara memakai lem dengan benar.
4. Sentra Balok
Sentra Balok adalah bagian dari Main Pembangunan yang bersifat terstruktur. Tujuan dari sentra ini adalah membangun
konsep matematika dan geometri, membangun kecerdasan spasial, mengasah kekuatan dan koordinasi motorik halus dan
kasar, mengasah keterampilan berhubungan dengan teman sebaya, dan membangun kemampuan berkomunikasi. Pada
tahap awal, guru memperkenalkan bentuk-bentuk balok dan ukurannya, menjelaskan tekstur balok, mengenalkan pada
bentuk-bentuk alas yang digunakan untuk membangun, serta cara mengambil balok dari rak yang tidak melebihi kapasitas
tangan untuk membawanya.
5. Sentra Bahan Alam
Sentra ini adalah wahana pengalaman anak untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan bereksplorasi dengan
bahan-bahan alam untuk menemukan pengetahuan dan konsep sains. Di Sentra Bahan Alam, anak bisa belajar sains dan
bentuk hukum-hukum fisika sederhana dengan menggunakan bermacam-macam bahan dan alat permainan. Kegiatan di
sentra ini juga diisi dengan main pembangunan bersifat cair, seperti bahan main ublek, di mana anak bisa belajar tentang
pencampuran warna, berkreasi dengan bahan itu, dan merasakan teksturnya. Di sentra ini juga, guru membangun
pengetahuan anak tentang panca indera dan fungsinya, cara merawat panca indera, aneka sayur dan buah yang berguna
untuk panca indera, dan mengenalkan alat pembersih tubuh.
6. Sentra Imtaq Iman dan Taqwa
Sentra Imtaq adalah tempat anak membingkai setiap pengetahuan dan konsep yang ditemukannya dari belajar
melalui bermain dalam nilai luhur-luhur agama. Jenis-jenis main di sentra ini di antaranya, main pembangunan terstruktur
balok, puzzle masjid, main pembangunan cair playdough untuk membuat huruf hijaiyah, dan main peran. Sentra Imtaq
mengenalkan pada anak tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia sebagai makhluk sosial, fungsi tubuh
untuk beribadah dan lain-lain. Kegiatannya bisa berupa menggambar bebas, mencetak, menggunting dan menempel
bentuk orang, menyusun puzzle wudhu, puzzle kebersihan, dan lain-lain.
2.5 Konsep Dasar Web
Menurut Janner 2010 : 56 Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka
berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence,
mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antara hypermedia dan informasi.
Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk
pengeksekusian proses bisnis. Interaksi web dibagi 3 langkah, yaitu :
1. Permintaan
Pengguna mengirim permintaan ke server web, biasanya via halaman web yang ditampilkan ke browser web.
2. Pemrosesan
Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna, kemudian memproses permintaan tersebut.
3. Jawaban
Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Halaman web juga dapat dibuat dengan menggunakan berbagai
program agar dapat menampilkan suatu informasi di dalam browser misalnya Java atau PHP, pengembangan aplikasi web membutuhkan
beberapa kualifikasi yang berbeda. Biasanya, para pekerja dalam pembangunan web akan memegang peranan berikut Janner, 2010 : 57 :
1. Pemasaran, untuk menetapkan target pengunjung web dan konten
untuk diserahkan.
2. Perancangan grafis, untuk menetapkan tampilan visual.
3. Integrator HTML, untuk mengembangkan HTML.
4. Pemrograman, untuk menulis program di dalam Java, PHP atau
bahasa pemrograman lainnya, yang dapat dikombinasikan dengan HTML.
5. Penulis konten, untuk membuat aplikasi dengan informasi agar
bernilai tambah.
2.5.1 Apache Web server
Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya,
yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak
seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer
yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang
paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang.
Keuntungan menggunakan Apache: 1. Arsitekturnya modular.
2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT2000XP dan berbagai varian Unix.
3. Mendukung IP versi 6 Ipv6. 4. Mendukung CGI Common Gateway Interface dan SSI Server
Side Include.
5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses. 6. Mendukung SSL Secure Socket Layer untuk komunikasi
terenkripsi. 7. Konfigurasi yang mudah dipahami.
8. Mendukung Virtual Host. 9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.
2.5.2 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL
sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source Anda tidak perlu membayar untuk
menggunakannya pada berbagai platform kecuali untuk jenis enterprise, yang bersifat komersial.
MySQL termasuk jenis RDBMS Relational Database Management System. Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris,
dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, semua database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah
baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom Kadir, 2008 : 348.
Kelebihan MySQL: MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sbegai
clien sehingg sering disebut database clientserver, yang pen source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS Operating Sistem
manapun, dengan Platform Windows maupun linux. Selain itu database ini memiliki beberapa klebihan disbanding database lain,
diantaranya adalah: 1. MySQL sebagai Database Management System DBMS
2. MySQL sebagai Relation Database Management System RDBMS
3. MySQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa
saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.
4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke
media internet sehingga dapat diakses dari jauh. 5. MySQL merupakan sebuah client. Selain menjadi server yang
melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga
berperan sebagai Client. 6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu
permintaan atau yang disebut Multi-Threading. 7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu mnyimpan
data berkapasitas besar hingga berukuran Gigabite sekalipun.
8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa
visual seperti Delphi maupun Visual Basic. 9. MySQL database menggunakan enkripsi password. Jadi
database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
10. MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan
tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field kolom.
12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci Uniq atau Unique.
13. MySQL didukung oleh sebuah component C dan perl API, sehingga Database MySQL dapat diakses melalui sebuah
program aplikasi yang berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan
Perl. 14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun
peng-update-an table. 15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang
bernama SQL Struktur Query Language yaitu sebuah bahasa
permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle, PostGreSQL dll.
Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas, MySQL menjadi sebuah program database yang sangat popular digunakan.
Pada umumnya MySQL digunakan sebagai database yang diakses melalui web.
2.5.3 PHP
Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk
skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan
browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi
web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan
isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP Active Server
Page, Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip
PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-
lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home
Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHPFI Versi 2. Pada versi inilah
pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan
database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web Server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja
dengan web server seperti PWS Personal Web Server, IIS Internet Information Server, dan Xitami Kadir, 2008.
Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP antara lain yaitu : a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses yang tinggi.
b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem
operasi UNIX, Windows 98, Windows NT, dan Macintosh. c. PHP diterbitkan secara gratis.
d. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya. PHP juga
termasuk bahasa yang embedded bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML.
e. PHP termasuk server-side programming.
2.6 Pengelolaan Database
Menurut Fathansyah 1999: 10 Basis data hanyalah sebuah objek yang
pasifmati. Yang
menjadi pengelolapenggerak
adalah programaplikasi software. Sebuah sistem basis data merupakan sistem
yang terdiri atas kumpulan file tabel yang saling berhubungan dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer dan sekumpulan program
DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai danatau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tabel-tabel tersebut.
2.6.1 Database Management System DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitasantar muka interface dan melihatmenikmati data yang
lebih ramahuser oriented kepada pemakaiuser Fathansyah, 1999 : 13.
Sebuah sistem pengelolaan basisdata DBMS terbagi atas modul-modul yang masing-masing memiliki tanggung jawab dalam
membentuk struktur
sistem keseluruhan.
Kelengkapan fungsimodul antara DBMS yang satu dengan yang lain berbeda,
baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. DBMS sederhana tidakkurang mengakomodasi pemakaian basis data oleh banyak
pemakai. Tetapi dengan DBMS semacam Oracle atau MS-SQL server hal seperti itu telah terakomodasi dengan baik. Fatansyah,
1999 : 15.
Sebuah sistem pengelola basis data DBMS umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional modul seperti :
1. File Manager, yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan
struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data
low level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
3. Query Processor, yang menerjemahkan perintah-perintah
dalam query language ke perintah low level yang dapat dimengerti oleh database manager.
4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang
ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemanggilan kedalam prosedur normal dalam bahasa induk.
5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL
kedalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata.
2.6.2 Basis Data Relational
Model Basis Data Relational sering pula disebut sebagai Model rasional atau Basis Data Rasional. Model basis data ini
ditemukandiperkenalkan pertama kali oleh E.F.Codd. Model Basis Data menunjukkan suatu cara atau mekanisme yang digunakan
untuk mengelolamengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder.
Hingga saat ini, model basis data yang paling banyak digunakan adalah Model Basis Data Relasional. Pada model
rasional, basis data akan disebar kedalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan
basis data dan jalur vertical yang disebut dengan kolom. Di setiap pertemuan basis data dan kolom itulah, item-item data ditempatkan
Fatansyah, 1999 : 18. Hubungan antara tabel satu dengan lainnya melalui field
yang sama disebut relasi. Relasi dibuat menggunakan kunci. Ada dua macam kunci : pertama primary key kunci utama yaitu suatu
kolom atau sekumpulan kolom yang akan digunakan untuk mengidentifikasi secara tunggal setiap baris dari suatu table
Kasiman, 2006 : 383. Kedua foreign key kunci tamu yaitu field yang berisi nilai identifikasi dengan record yang berkaitan dalam
tabel lainnya. Ada tiga bentuk relasi antarkabel, yaitu Kasiman, 2006 :
381: 1. Relasi one-to one satu ke satu, Menghubungkan secara tepat
dua entitas dengan satu kunci key. Misalnya, dalam suatu perusahaan satu orang pegawai memiliki satu komputer kerja.
2. Relasi one-to-many satu ke banyak, hubungan antar entitas di mana kunci key pada satu tabel muncul berkali-kali dalam
tabel lainnya. Misalnya, banyak pegawai bekerja untuk satu departemen.
3. Relasi many-to many banyak ke banyak, merupakan hubungan yang sering menyebabkan permasalahan dalam prakteknya.
Dalam hubungan many-to many, kunci utama primary key dari tabel kedua dapat muncul beberapa kali table pertama.
2.7 Metode Penelitian
Penelitian adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan
dan menganalisis
data guna
meningkatkan pengertianpersepsi kita tentang fenomena yang akan kita teliti.
Metodologi penelitian
dalam ilmu
literatursistem informasiteknologi informasi adalah kumpulan dari metode, prosedur,
teknik, tool serta pendokumentasian yang membantu si peneliti dalam melaksanakan sebuah penelitian dalam bidang ilmu literatursistem
informasiteknologi informasi. Pengkategorian metodologi penelitian adalah sebagai berikut: Metodologi disebut process-centered apabila
menekankan pada pemodelan proses sebagai inti dari konsep sistem. Disebut data-centered apabila menekankan pada pemodelan data sebagai
inti dari konsep sistem. Sedangkan sebuah metodologi disebut object- oriented bila berupaya menyeimbangkan literatur bahasan baik proses dan
data pada sebuah model.
2.7.1 Metode Pengumpulan Data
Data merupakan
kumpulan dari
nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Beberapa
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut Zainal, 2007:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Kajian pustaka meliputi
pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan
dengan masalah penelitian. 2.
Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung pada lokasitempat
penelitian. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam studi lapangan adalah:
a. Observasi Pengamatan Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini biasanya digunakan untuk meneliti objek penelitian secara
langsung dan mengetahui perilaku masyarakat secara detail.
b. Interview Wawancara Wawancara yaitu tanya jawab peneliti dengan narasumber,
baik status narasumber sebagai informan maupun responden. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
3. Studi Literatur
Studi ini dilakukan dengan mempelajari pustaka dari penelitian sebelumnya yang sejenis. Studi Literatur berisi uraian tentang
teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah
yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.
2.7.2 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development
Rapid Application
Development adalah
metode pengembangan perangkat lunak incremental yang menekankan
pada jangka waktu pengembangan yang pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari model waterfall,
dimana kecepatan pengembangan dicapai melalui pendekatan
berbasis komponen. Jika kebutuhan dan cakupan sistem dapat dimengerti pada awal pengembangan, model
RAD ini memungkinkan pengembang untuk membuat sistem yang
fungsional dalam jangka waktu yang pendek. Tujuan utama dari semua metode pengembangan sistem
adalah memberikan suatu sistem yang dapat memenuhi harapan dari para pemakai. Tapi terkadang para pemakai tidak dilibatkan
langsung dalam melakukan pengembangan sistem sehingga hal ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari yang
diharapkan. Metode RAD mempunyai 4 tahapan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1 Tahapan RAD
Kendall Kendall, 2006: 237 Model Pengembangan RAD memiliki empat fase yaitu fase
perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase
dalam penelitian ini.
1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini dilakukan pengindentifikasian tujuan aplikasi atau
sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat
informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Pada tahap ini penulis melakukan analisis kebutuhan.
2. Fase Perancangan
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian
desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan,
karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.
3. Fase Konstruksi
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini
programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat diperlukan
supaya sistem yang dikembangkan dapat memberi kepuasan kepada user.
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, dengan melakukan pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian
yang akan dilakukan oleh user.
2.8 UML Unified Modelling Language
2.8.1 Definisi UML
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML
berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa
dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh
OMG Object Management Group. Bambang Hariyanto, 2004 UML adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasikan,
memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak- artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya:
1. Di dalam system intensive process, metode diterapkan
sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem. 2.
Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan semantik mengenai suatu
subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem yang
dibahas. 3.
Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subjek melalui formulasi model dari subjek dan konsep yang
terhubung. Model memuat pengetahuan pada subjek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek
rekayasa terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem perangkat lunak dan non lunak, domain
bisnis, perangkat lunak dan proses siklus hidup. 5.
Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan
dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan. 6.
Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual
sebelum direalisasikan. 7.
Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan
“blueprint”. 8.
Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai
sistem pada seluruh siklus hidup Bambang Hariyanto, 2004. Diagram-diagram yang terdapat pada pemodelan UML
sebagai berikut : 1. Usecase Diagram
Usecase diagram merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram
usecase menunjukan sekumpulan usecase, aktor dan
hubungannya.
Diagram usecase digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan
dan mendokumentasikan
kebutuhan perilaku sistem. Diagram-diagram usecase merupakan pusat
permodelan perilaku sistem, subsistem dan kelas. 2.
Class Diagram Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
diagram menggambarkan keadaan atribut atau properti suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut metode atau fungsi. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class diagram memiliki tiga area pokok : 1. Nama dan stereotype
2. Atribut 3. Metoda
3. Statechart Diagram Statechart
diagram menggambarkan
transisi dan
perubahan keadaan dari satu state ke state lainnya suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.
Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class
tertentu satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram.
4. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing- masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di
mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya internal
processing. Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan perilaku internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan
proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
5. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek
di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait.
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas
tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
6. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi
antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana
message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram Component diagram
menggambarkan struktur dan hubungan
antar komponen
piranti lunak,
termasuk ketergantungan dependency di antaranya. Komponen piranti
lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik
yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan, atau
package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.
8. Deployment Diagram Deploymentphysical diagram
menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di
mana komponen akan terletak pada mesin, server atau piranti keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi
tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain
yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam
lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node misalnya TCPIP dan requirement dapat juga didefinisikan dalam
diagram ini.
2.8.2 Notasi UML
Notasi UML diturunkan dari tiga notasi yang sudah ada sebelumnya yaitu Grady Booch OOD Object Oriented Design,
Jim Rumbough OMT Object Modelling Technique, dan Ivar Jacobson OOSE Object Oriented Sofware Engineering. Notasi
UML yang digunakan sekarang merupakan penggabungan dari tiga notasi tersebut, yang terdiri dari:
1. Aktor Actor
Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang
sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan; bersifat
eksternal Hermawan, 2004. Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir
semua sistem atau perangkat lunak yang kita kembangkan: para pengguna sistem, perangkat lunak lain yang berinteraksi
dengan sistem, dan perangkat lunak yang kita kembangkan serta waktu. Jadi aktor ini bisa berupa orang, perangkat keras
atau mungkin juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh aktor adalah memberikan
informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.
Gambar 2.2 Notasi Aktor Sumber: Nugroho, 2005
2. Kelas Class
Kelas seperti juga objek, adalah sesuatu yang
membungkus encapsulate informasi dan perilaku dalam dirinya Hermawan, 2004. Dalam pengembangan sistem
tradisional, kita mengadakan pendekatan dengan cara memisahkan informasi-informasi pada sisi basis data dan
perilaku yang mengaksesnya di sisi aplikasi pemasup atau
pengakses. Pendekatan berorientasi objek berbeda, yaitu menggabungkan potongan-potongan informasi dengan perilaku
yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan kelas.
Gambar 2.3 Notasi Kelas Sumber: Nugroho, 2005
3. Usecase
Usecase adalah peringkat tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem Hermawan, 2004. Dengan kata lain, usecase
menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Usecase menjelaskan suatu urutan kegiatan yang
dilakukan oleh aktor dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu walaupun menjelaskan kegiatan namun usecase
hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan
bagaimana aktor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Keunggulan dari cara memandang sistem sebagai
kumpulan usecase adalah kemampuannya untuk memisahkan implementasi sistem dari alasan mengapa sistem harus ada. Ia
akan membantu kita untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu menentukan apa yang dibutuhkan serta apa
Nama Kelas Atribut
Operasi Notasi Kelas
Nama Use Case
harapan pengguna terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
Gambar 2.4 Notasi Usecase Sumber: Nugroho, 2005
4. Interaction
Menurut Hermawan 2004 interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek
maupun hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang
tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan.
Gambar 2.5 Notasi Interaction Sumber : Nugroho, 2005
5. Interface
Interface merupakan
kumpulan operasi
tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam
interface dijabarkan dalam operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang
mengimplementasikan operasinya
Hermawan, 2004.
Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.
Gambar 2.6 Notasi Interface Sumber: Nugroho, 2005
6. Package
Package adalah container atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu
sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah
penglihatan visibility dari suatu model yang sedang dibangun.
Gambar 2.7 Notasi Package Sumber: Nugroho, 2005
7. Note
Note dibangun untuk memberikan keterangan dan
komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua
elemen notasi yang lain.
Package from Use Case View
Gambar 2.8 Notasi Note Sumber: Nugroho, 2005
8. Dependency
Merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada suatu elemen memberikan pengaruh pada elemen yang
lain. Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada
tanda panah. Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include
dan extend. Include menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen yang ada di garis tanpa panah memicu eksekusi
bagian dari elemen yang lain yang ada di garis dengan panah, misalnya untuk notasi A
B operasi yang ada di class A memicu dieksekusinya operasi yang berada di class B.
Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disiapkan ke dalam elemen yang ada di
gari dengan panah, misalnya untuk notasi A B suatu fungsi
dari usecase A bisa disisipkan ke dalam usecase B atau dengan kata lain A optional untuk B.
Ke dua stereotype ini di representasikan dengan
menambahkan text include atau extend di notasi dependency.
N o t e
Gambar 2.9 Notasi Dependency Sumber: Nugroho, 2005
9. Association
Association menggambarkan
navigasi antar
class navigation, berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan
dengan satu objek multiplicity antar class dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya aggregation.
Navigation di lambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukan
bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan dari informasi lainnya. Sementara dengan unidirectional navigation
hanya dengan mengetahui class di ujung garis association tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di
ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.
Gambar 2.10 Notasi Association Sumber: Nugroho, 2005
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan tools Rational Rose untuk merancang aplikasi. Rational Rose adalah
perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.
2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem
2.9.1 Bagan Alir Flowchart
Bagan Alir atau Flowchart merupakan alat bantu berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan
kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer. Bagan alir ini memperlihatkan urutan proses dalam system dengan menunjukkan
alat media input, output, serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data Ladjamudin, 2005: 211. Simbol – simbol
flowchart sistem yang digunakan:
Tabel 2.1 Simbol flowchart system Simbol
Nama Keterangan
Proses Menunjukkan kegiatan proses dari
operasi program komputer.
Manual Input Keyboard
Menunjukkan input yang dilakukan secara manual.
Keputusan Digunakan untuk penyeleksian
kondisi di dalam program.
Input Output Digunakan untuk menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya.
Garis Alir Digunakan untuk menunjukkan
arus dari proses.
Titik Terminal Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.
Manual Untuk menyatakan suatu tindakan
proses yang tidak dilakukan oleh komputer manual.
Disk Storage Digunakan untuk menyatakan input
berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
Document Digunakan untuk mencetak laporan
ke printer.
Sumber: Ladjamudin, 2005: 211
2.9.2
ERD Entity Relationship Diagram
ERD adalah model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data Ladjamudin, 2005: 142.
Elemen- elemen dalam ERD adalah:
Tabel 2.2 Elemen-Elemen ERD Simbol
Nama Keterangan
Entitas Entity adalah sesuatu apa saja yang
ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau
dimana terdapat data.
Atribut Atribut adalah sifat, karakteristik,
atau elemen dari tiap entitas maupun Relationship.
Relationship Relationship adalah hubungan
alamiah yang terjadi antara entitas.
Link Menghubungkan antara entitas satu
dengan entitas lainnya.
Sumber: Sutabri, 2005: 164
2.10 Studi Sejenis
Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul aplikasi
pelaporan perkembangan kecerdasan siswa, diantaranya adalah: Aplikasi Pelaporan Pembayaran Perkuliahan Mahasiswa Berbasis
Web Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Wuri Handayani, 2010: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja dari sistem
pelaporan pembayaran perkuliahan dan pengolahan data mahasiswa UIN berbasis web yang telah dibangun. Metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah Sekuel Liniar atau “siklus kehidupan klasik” atau “waterfall” yang mengusulkan sebuah pendekatan pengembangan
perangkat lunak sistematik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan keefisienan waktu pada mahasiswa dan petugas dalam proses akademik
dan keuangan, memudahkan mahasiswa atau pengguna melakukan kegiatan perkuliahan baik itu dalam bidang akademik ataupun data
mahasiswa. Pengembangan Sistem Informasi Laporan Prestasi Belajar Siswa
Berbasis Web Studi Kasus: Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Bogor oleh Puji Handayani, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan
sistem informasi laporan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan jaringan internet yang dapat diakses dari berbagai. Metode pengembangan
sistem yang digunakan adalah metode RUP Rational Unified Process. Metode ini dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus. Hasil dari
penelitian ini adalah dengan adanya pengembangan sistem ini,
penyimpanan data dapat disimpan di dalam database sehingga dapat dicari atau digunakan lagi dengan mudah. Sistem ini juga memudahkan dalam
proses penghitungan nilai hasil belajar sementara dan akhir. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web
Pada Sekolah Pelita Bangsa Pamulang oleh Lia Fitri Muthia, 2008: Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi penilaian raport
siswa berbasis web sebagai fasilitas sekolah untuk mempermudah proses pengolahan data nilai siswa. Metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah metode Rapid Application Development RAD yang memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase
perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi penilaian siswa berbasis web
dapat mempermudah orang tua mengetahui informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar, wali kelas dapat menghitung raport
siswa secara otomatis yang dilakukan oleh sistem. Pembuatan Raport On-line SMA Negeri 104 Jakarta Berbasis Web
Dengan Menggunakan Dreamwaver MX, PHP, dan MySQL oleh Hutomo, 2007: Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan dalam
melihat nilai rapor siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini
memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang
didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah
dengan menggunakan jaringan internet, sistem ini menyediakan layanan melihat rapor on-line untuk siswa dan wali murid.
Aplikasi Nilai Rapor Di SMU 43 Dengan Menggunakan Ms. Visual Basic 6.0 oleh Tulistiko, 2005: Tujuan dari penelitian ini adalah
memberikan kemudahan dalam memberikan nilai rapor siswa, dan membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid
yang pasti dan akurat. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RAD Rapid Application Development. Hasil dari
penelitian ini adalah dapat mempermudah dalam memberikan nilai rapor siswa, hasil cetak laporan raport sesuai dengan format raport aslinya, dan
aplikasi ini dapat membantu guru dalam mendapatkan laporan penilaian hasil belajar murid yang pasti dan akurat.
Sistem Informasi Nilai Berbasis Web Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Semarang oleh Harini, 2004: Tujuan dari penelitian ini adalah
memberikan kemudahan dalam mememberikan nilai siswa, menjelaskan pembuatan sistem informasi nilai berbasis web. Metode pengembangan
sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini
membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini
adalah menyediakan sistem informasi yang dapat memberikan nilai siswa, sistem ini menggunakan jaringan internet sehingga wali murid dan siswa
dapat melihat nilai di mana saja tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport.
Pembuatan Aplikasi Nilai Raport pada SMU XYZ Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003 oleh Ikhtiyani,
2007: Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan guru yang diberi wewenang menjadi wali kelas dalam proses pengolahan nilai raport, dan
menjelaskan pembuatan aplikasi pengolahan data nilai hingga menghasilkan output berupa tampilan menyerupai raport. Metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup
besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi nilai raport yang dapat membantu guru,
pengolahan data nilai ini melibatkan guru mata pelajaran sehingga wali kelas tidak terlalu dibebani dalam mengolah data.
Pembuatan Website SMAN 1 Cisarua Menggunakan Nilai Siswa On-Line menggunakan PHP dan MySQL oleh Wardani, 2008: Tujuan dari
penelitian ini adalah memberikan aplikasi manajemen nilai siswa on-line dengan menggunakan php dan MySQL. Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah metode prototype. Dalam pengembangan sistem metodologi ini memiliki banyak kekurangan, karena metodologi ini
membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup besar. Hasil dari penelitian adalah sistem ini menggunakan jaringan
internet sehingga wali murid dan siswa dapat melihat nilai di mana saja
tanpa harus datang ke sekolah, disediakannya fasilitas untuk mencetak raport memberikan kemudahan dalam memenej nilai siswa.
Sistem Informasi Penilaian Siswa Dalam Mendukung Evaluasi Kemajuan Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Pada SMK Al-Ihsan Jakarta
Pusat oleh Putri Sufi, 2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membantu sekolah dalam pendokumentasian data-data yang berhubungan dengan
kemajuan kegiatan belajar mengajar. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC. Hasil
dari penelitian ini adalah sistem informasi penilaian siswa dalam mendukung evaluasi kegiatan belajar mengajar siswa ini dapat membantu
dalam hal proses penghitungan nilai siswa secara cepat serta mengarsipnya ke dalam database.
Perancangan Sistem Informasi Laporan Akademik Berbasis Web SMAN 108 Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan oleh Andry Hidayat,
2009: Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi sistem informasi pendidikan yang dapat membantu guru, staff, siswa, dan
masyarakat dalam mengetahui informasi pendidikan dengan mudah dan cepat melalui media internet. Metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah memudahkan pihak sekolah
mengelola data akademik dan memudahkan siswa mendapat informasi akademik, dan sebagai metode pelatihan untuk para siswa dalam
mengetahui dan menelusuri sebuah sistem informasi pendidikan berbasis web.
Pengembangan Sistem Pelaporan Radius Accounting Pada Easyhotspot Berbasis Web Menggunakan Model Proses Extreme
Programming oleh Muhammad Irfan, 2010: Tujuan dari penelitian adalah mengembangkan suatu aplikasi pelaporan yang menyajikan data yang
diperlukan untuk pihak manajemenpengelola dan klien hotspot dalam bentuk tabel dan grafik yang memudahkan pengguna. Metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Agile Software Development
dan Process
Model-nya menggunakan
Extreme Programming. Hasil dari penelitian adalah penerapan sistem pelaporan
dalam bentuk tabel dan grafik ini dapat memudahkan pihak manajemen dan klien karena laporan yang disajikan mudah dipahami dan dapat
menjawab kebutuhan klien. Aplikasi Daftar Nilai Semester Mahasiswa Berbasis Web Online
Studi Kasus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Sains Dan Teknologi oleh Citra Amalia, 2009: Tujuan dari
penelitian ini adalah dihasilkan suatu aplikasi daftar nilai yang dapat diaplikasikan pada sisi server dan user, memberikan solusi kemudahan
manajemen pemberian nilai dan laporan mengenai hasil studi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development
Life Cycle SDLC. Tahapan pada metode ini merupakan tahapan yang paling lengkap dan detail. Hasil dari penelitian ini adalah dapat
mempermudah bagi mahasiswa untuk melihat nilai sesudah mengikuti perkuliahan dan dapat mempermudah program studi untuk melakukan
pengecekan data mahasiswa dan data dosen. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Nilai Dan Kelulusan
Siswa Berbasis WAP Studi Kasus: Madrasah Pembangunan Yayasan Universitas Islam Negeri Jakarta oleh Aniek Nian Wigayanti, 2008:
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan fasilitas kepada wali siswa untuk mendapatkan informasi nilai melalui handphone dengan mudah,
memberikan kemudahan administrator, guru, dan wali kelas untuk melihat data siswa dan nilai siswa dalam bentuk web. Metode pengembangan
sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC yaitu metode Sequential Linier. Setiap tahap dari penelitian pada
metode dapat terkontrol secara sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi berbasis WAP dapat memudahkan wali
siswa untuk mendapatkan informasi nilai baik nilai semester maupun nilai Ujian Nasional.
Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Studi Kasus: SMU Muhammadiyah 7-Sawangan oleh Ibnu Mas’ud, 2009:
Tujuan dari penelitian ini adalah membantu pihak sekolah dan orang tua dalam memantau nilai akademik siswa melalui sebuah aplikasi berbasis
web. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC. Hasil dari penelitian ini adalah sistem ini
diharapkan mampu memudahkan pihak sekolah dalam mengawasi dan
mengontrol absensi dan informasi nilai anak didik secara mudah dan cepat tanpa harus membuka buku besar, dan dapat melakukan pendataan siswa,
wali siswa, dan karyawan secara efektif dan efisien. Sistem Informasi Pembuatan Rapor SDN Pondok Kacang Timur
IV. Qunut Fajri, 2007. Tujuan dari penelitian adalah membangun sistem informasi pembuatan rapor SDN. Pondok Kacang Timur IV yang lebih
cepat dan tepat sehingga rapor yang dihasilkan memiliki data-data yang lebih akurat, dan memudahkan dalam hal pembuatan laporan nilai siswa,
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC dengan proses model Sequential Linier.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi ini dapat membantu meningkatkan kinerja dalam menangani nilai ulangan harian, nilai ujian
blok, nilai uas, nilai absensi, nilai ekstrakurikuler, mencetak rapor bayangan dan rapor akhir serta membuat laporannya.
Aplikasi Pelayanan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Protokol WAP Studi Kasus: Madrasah Aliyah AL-Hikmah 2, Brebes
oleh Dawimah, 2010: Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan layanan informasi akademik siswa Madrasah Aliyah berbasis WAP untuk
mengakses informasi akademik siswa. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC
Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah dapat mengakses informasi akademik siswa menggunakan ponsel dengan cepat dan menggunakan
protokol WAP.
Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam USBN PAI Berbasis Web Studi
Kasus Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI oleh Muhammad
Mawahib, 2011: Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pelaporan nilai yang efektif, sehingga mengurangi faktor keterlambatan
data yang sebelumnya terjadi pada sistem pelaporan manual. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development
Life Cycle SDLC dengan proses model Sequential Linier. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pelaporan nilai USBN PAI berbasis web yang
dapat membantu monitoring prestasi siswa, sekolah, kabupaten, dan juga provinsi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Aplikasi PHP dan MySQL Dalam Pembuatan Sistem Informasi Siswa Studi Kasus: SMA Negeri 1 Dukuh Waru Tegal oleh Hery Sasria,
2007: Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem akademik sekolah agar dapat menyajikan informasi akademik sekolah. Metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan cukup
besar dan analisa yang didapatkan kurang lengkap. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan aplikasi yang memiliki fasilitas agar siswa, guru, dan
wali siswa dapat mengakses ke akunnya masing-masing, serta menangani data-data akademik dengan baik.
Sistem Laporan Perkembangan Belajar Siswa Berbasis Web Terintegrasi Dengan Mobile Technology Dengan SMS Gateway Studi
Kasus: Mumtaza Islamic School oleh Indra Prasetyo, 2011: Tujuan dari penelitian ini adalah rancang bangun sistem laporan perkembangan
belajar siswa berbasis web terintegrasi dengan SMS Gateway di Sekolah Mumtaza. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode
System Development Life Cycle SDLC. Hasil dari penelitian ini adalah sekolah dapat lebih cepat memberikan laporan kepada wali murid, proses
pembuatan laporan perkembangan belajar siswa menjadi lebih baik, dan dapat mengelola data siswa, laporan perkembangan siswa, dan testimoni
dari wali siswa sebagai umpan balik. Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Siswa
Berbasis Web Untuk Menunjang Strategi Pembelajaran Studi Kasus: MTS Al-Mujahidin Bekasi oleh Muhammad Hilmi, 2009: Tujuan dari
penelitian ini adalah memudahkan pihak sekolah dalam pengelolaan nilai siswa dan data siswa, dan memudahkan wali kelas dalam menghitung nilai
siswa. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode System Development Life Cycle SDLC. Hasil dari penelitian ini adalah
dengan adanya sistem informasi penilaian hasil belajar siswa berbasis web dapat memudahkan pihak sekolah dalam pengelolaan nilai siswa dan data
siswa. Dalam penelitian tersebut hanya terdapat dua penelitian yang
membahas tentang aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web.
Indra Prasetyo 2011, dalam penelitiannya membuat sebuah aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web hanya berdasarkan nilai
akademik siswa.
Penulis mengembangkan
aplikasi pelaporan
perkembangan siswa berbasis web dimana dalam aplikasi yang telah penulis buat mempunyai kelebihan tersendiri, penulis membuat sebuah
aplikasi pelaporan perkembangan siswa berbasis web berdasarkan tahap perkembangan siswa sesuai dengan usia perkembangan siswa. Dalam
penelitian Puji Handayani 2008 memberikan nilai hasil belajar siswa, penulis juga memberikan perkembangan hasil belajar siswa yang dapat
menentukan tingkat kecerdasan siswa. Kesimpulannya dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan Indra Prasetyo dan Puji Handayani
sama-sama memberikan laporan perkembangan siswa. Penelitian yang membahas tentang aplikasi laporan siswa banyak jumlahnya namun tidak
memberikan penjelasan mengenai perkembangan kecerdasan siswa dan tidak jauh berbeda dengan penelitian Puji Handayani dalam penghitungan
nilai siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian terhadap aplikasi pelaporan perkembangan kecerdasan siswa di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi, penulis menggunakan
metode penelitian sebagai berikut:
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dua aspek yaitu: 1.
Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian
dengan mengadakan : a.
Observasi Pengamatan Observasi penulis lakukan di Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi
pada tanggal 9 Mei 2011 – 9 Juli 2011. Observasi ini berada di bawah bimbingan Ibu Siska Y. Massardi, Kepala Sekolah dari
Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi. Observasi ini bertujuan agar penulis dapat melakukan analisis untuk menentukan rancangan
sistem baru yang akan dibangun agar tetap sinkron dengan proses bisnis yang berjalan.
Selain itu, pada langkah ini penulis juga mengumpulkan data- data yang diperlukan untuk perancangan sistem. Data yang
dimaksud adalah sample data pada dokumentasi pribadi Sekolah Batutis Al-Ilmi Bekasi.