BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP Haji Adam Malik Medan.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien PPOK yang didiagnosis berdasarkan manifestasi klinis yang sudah maupun baru
terdiagnosis. Diagnosis pasien dilakukan oleh dokter jaga Poliklinik Rawat Jalan Paru RSUP Haji Adam Malik Medan selama bulan September-
November 2015. Sampel juga diambil dari Bangsal Rawat Inap. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang berdasarkan perhitungan
jumlah sampel minimal uji korelasi. Pasien yang telah didiagnosis dilakukan wawancara untuk pengisian kuesioner dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan spirometri di Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP Haji Adam Malik Medan. Untuk pasien bangsal dilakukan spirometri setelah kondisi
pasien stabil dan tidak mengalami eksaserbasi lagi. Berikut ini dipaparkan distribusi data yang didapatkan dari
wawancara dan juga data yang menunjukkan hubungan variabel yang diteliti :
Tabel 5.1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
Laki-Laki 25
83.33 Perempuan
5 16.67
Total 30
100
Dari 30 responden, penderita PPOK klinis lebih banyak terdapat pada laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 25 : 5.
Tabel 5.2. Distribusi berdasarkan kelompok usia Kelompok Usia
Frekuensi Persentase
40 – 49
4 13.33
50 – 59
13 43.34
60 – 69
5 16.67
70 – 79
80 – 90
7 1
23.33 3.33
Total 30
100 Kelompok usia yang paling banyak menderita PPOK terdapat pada
rentang usia 50 – 59 tahun, sejumlah 13 orang atau sekitar 43.34.
Tabel 5.3. Distibusi berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
SD 6
20 SMP
8 26.67
SMA 11
36.64 Sarjana
5 16.67
Total 30
100 Dari 30 responden, didapatkan hanya 5 orang 16,67 yang
mengecap pendidikan sarjana, 8 orang 26,67 berpendidikan SMP, 11 orang 36,67 berpendidikan SMA dan sisanya 6 orang 20 hanya
berpendidikan SD.
Tabel 5.4. Distribusi berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi
Persentase Tidak bekerja
5 16.67
Ibu Rumah Tangga 4
13.33 Karyawan Swasta
6 20
PNS 2
6.67 Pensiunan
13 43.33
Total 30
100 Sebagian besar responden pada penelitian ini merupakan
pensiunan, sejumlah 13 orang 43.33.
Tabel 5.5 Ditribusi berdasarkan penghasilan per bulan
Penghasilan per Bulan Frekuensi
Persentase Rp500.000
13 43.33
Rp500.000-Rp1.000.000 9
30 Rp1.000.000-Rp2.000.000
6 20
Rp2.000.000 2
6.67 Total
30 100
Dari data diatas dapat dilihat 40 responden berpenghasilan kurang dari Rp 500.000. Dua orang 6,67 berpenghasilan Rp
2.000.000.
Tabel 5.6. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Rerata ± SB
Usia 61.23 ± 9.95
Tinggi Badan 157.70 ± 6.56
Berat Badan 58.67 ± 13.33
BMI 23.31 ± 4.72
FEV
1
49.76 ± 22.25 FVC
50.73 ± 21.42 FEV
1
FVC 66.47 ± 8.61
Skor CAT 20.57 ± 8.74
Tabel 5.7. Distribusi berdasarkan kriteria BMI menurut WHO
Kriteria BMI Frekuensi
Persentase Underweight 18.5
4 13.33
Normal 18.5 – 24.9
15 50
Pre obese 25 – 29.9
10 33.33
Obesitas kelas I 30 -34.9 1
3.34 Total
30 100
Dari hasil penelitian, responden yang masuk kriteria normal sebanyak 15 orang atau 50 . Untuk underweight ada 4 orang 13,33 ,
pre obese ada 10 orang 33,33 dan obesitas kelas I ada 1 orang 3,34 . Body Mass Index dihitung setelah dilakukan pengukuran tinggi badan
dan berat badan responden terlebih dahulu.
Tabel 5.8. Distibusi berdasarkan penyakit komorbid Penyakit
Frekuensi Persentase
Ya Tidak
Total Ya
Tidak Total
P. Jantung 7
23 30
23.33 76.67
100 P. Tulang dan Sendi
1 29
30 3.33
96.67 100
Hipertensi 8
22 30
26.67 73.33
100 Diabetes Mellitus
6 24
30 20
80 100
P. Paru Lain 30
30 100
100 P. Ginjal
1 29
30 3.33
96.67 100
Sindrom Metabolik 30
30 100
100 Selain menderita PPOK, beberapa responden juga menderita
penyakit lain seperti penyakit jantung gagal jantung sebanyak 7 orang 23, 33 , penyakit tulang dan sendi osteoporosis, osteoarthritis 1 orang 3,33
, hipertensi sebanyak 8 orang 26,67 , DM sebanyak 6 orang 20 , penyakit ginjal gagal ginjal 1 orang 3,33 dan tidak ada yang menderita
penyakit paru lain atau memilki sindroma metabolik.
Tabel 5.9. Distribusi berdasarkan skala sesak Skala Sesak
Frekuensi Persentase
0 aktivitas berat 3
10 1 jalan cepat atau naik tangga
4 13.33
2 jalan lambat 11
36.67 3 jalan 100m atau bbrp menit
8 26.67
4 mandi atau berpakaian 4
13.33 Total
30 100
Dari hasil diatas diketahui responden paling banyak mengalami sesak ketika berjalan lambat yaitu sebesar 36,67 atau 11 orang, diikuti
oleh sesak ketika berjalan 100 m atau beberapa menit sebesar 26,67 atau 8 orang.
Tabel 5.10. Distribusi berdasarkan gejala klinis dan faktor risiko Gejala Klinis dan
Faktor Risiko Frekuensi
Persentase Ya
Tidak Total
Ya Tidak
Total Batuk Kronik
24 6
30 80
20 100
Berdahak 27
3 30
90 10
100 Riwayat Merokok
19 11
30 63.33
36.67 100
Paparan Asap 23
7 30
76.67 23.33
100 Riwayat Asma
10 20
30 33.33
66.67 100
Keluarga Asma 6
24 30
20 80
100 Berdasarkan tabel gejala klinis dan faktor risiko di atas, yang
memiliki gejala batuk kronik sebanyak 24 orang 80 , berdahak sebanyak 27 orang 90 , pernah merokok sebanyak 19 orang 63,33 ,
ada paparan asap dan polutan sebanyak 23 orang 76,67 , ada riwayat sakit seperti asma ketika anak-anak ataupun alergi sebanyak 10 orang 33,
33 dan 6 orang 20 memiliki riwayat penyakit keluarga, misalnya asma atau PPOK.
Tabel 5.11. Distribusi berdasarkan derajat berat PPOK
Derajat Berat PPOK Frekuensi
Persentase Ringan FEV1
≥80, FEV1FVC70 2
6.67 Sedang 50FEV180, FEV1.FVC70
14 46.67
Berat 30FEV150, FEV1FVC70 8
26.66 Sangat berat FEV130, FEV1FVC70
6 20
Total 30
100 Dari 30 responden penelitian setelah dilakukan pemeriksaan
spirometri dan didapatkan hasil interpretasi yaitu 2 orang 6,67 menderita PPOK ringan, 14 orang 46,67 menderita PPOK sedang, 8
orang 26,66 menderita PPOK berat dan 6 orang 20 menderita PPOK sangat berat. Klasifikasi ini dilihat dari rasio FEV1 berdasarkan
GOLD 2015.
Tabel 5.12. Distribusi berdasarkan level CAT CAT Level
Frekuensi Persentase
low 10 4
13.33 medium 10-19
12 40
high 20-29 9
30 very high 30
5 16.67
Total 30
100 Setelah dilakukan wawancara pada responden untuk mengukur
skala CAT menggunakan kuesioner, didapatkan hasil sebagai berikut. 4 orang 13,33 masuk ke dalam kategori rendah, 12 orang 40 di
kategori sedang, 9 orang 30 berada pada kategori tinggi dan 5 orang di kategori sangat tinggi 16.67 . Kategori CAT ini menunjukkan seberapa
berat dampak PPOK terhadap status kesehatan pasien.
Tabel 5.13 Hubungan skor CAT dengan rasio FEV1FVC Variabel
Maksimum Minimum
Rasio FEV1FVC 77
43 Skor CAT
36 6
Sig. 2-tailed, p = 0, 166 Pearson Correlation, r = -0,260
Dari hasil uji Pearson, didapatkan nilai significancy sebesar 0,166. Karena p0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara skor CAT dengan rasio FEV1FVC. Nilai korelasi Pearson sebesar -0,260 menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan
korelasi yang sangat lemah. Nilai yang negative menunjukkan korelasi yang berlawanan arah, yaitu semakin besar skor CAT, maka semakin kecil
rasio FEV1FVC.
Tabel 5.14. Hubungan derajat berat PPOK dengan level CAT. Derajat PPOK
Ringan Sedang
Berat Sangat
berat Total
Level CAT Low
Medium High
Very high Total
1 1
2 3
8 2
13 2
5 1
8 1
2 4
7 5
11 9
5 30
Sig 2-tailed, p = 0,034 Spearman Correlation, r = 0,389
Dari hasil uji Spearman, didapatkan nilai significancy sebesar 0,034. Karena p0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara level CAT dengan derajat berat PPOK. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,389 menunjukkan kekuatan korelasi lemah. Hasil
positif menunjukkan arah korelasi yang searah, artinya semakin tinggi derajat berat PPOK, semakin tinggi pula level CAT.
5.2. Pembahasan