commit to user
pasiennya mengatakan, ”Dokter Lo praktik pagi dan malam. Setiap kali saya datang tak pernah t
utup. Sepertinya, dokter Lo selalu ada saat kami memerlukan.”
4. WS. ADJIE CHANDRA
Nama : Go Djien Tjwan atau Adjie Chandra
TempatTgl Lahir : Solo, 13 Februari 1958 Alamat
: Jl. Kepanjen no. 14 RT 0105 Istri
: Andriyani Anak
: a. Dyah Wardani b. Deni Wardana
Pendidikan : SD s.d. SMA di Semarang
Profesi : a. Pemain Wayang Orang di PMS
b. Tahun 1980, Rohaniawan Konghuchu c. Sebagai koordinator kebaktian Konghuchu
Sejarah :
Almarhum ibu dari Adjie Chandra sangat menyukai hal-hal yang berbau wayang. Sehingga, anak-anaknya dibelikan buku-buku wayang karangan RA
Kosasih. Selain itu, anak-anaknya juga diajak nonton wayang bersama setiap malam minggu. Kemudian, Adjie Chandra sangat tertarik dengan seni wayang, lalu
beliau ikut belajar tari wayang di Wayang Orang Sri Wanito di Semarang. Namun kemudian di saat Adjie Chandra berumur 9 tahun, ibunya meninggal.
Ketika beliau SMA, ayahnya meninggal. Setelah itu, neneknya membawa Adjie Chandra bersaudara pindah ke Solo. Karena beliau adalah anak pertama dari 5
bersaudara, beliau harus segera bekerja. Dari situlah Adjie Chandra kemudian ikut bergabung menjadi pemain wayang orang di PMS.
commit to user
Awalnya beliau hanya menjadi prajurit. Namun kemudian di tahun 1982, ketika HUT PMS ke-50, pemeran Semar yang harusnya pentas hari itu meninggal dunia.
Dan akhirnya sutradara memilih Adjie Chandra yang memerankan Semar, sampai sekarang. Adjie Chandra dipilih menjadi pemeran Semar karena sebagai
rohaniawan Konghuchu, beliau dianggap cocok memerankan tokoh Semar. Namun sekarang, profesi tetapnya bukanlah seorang pemain wayang orang,
melainkan sebagai rohaniawan Kong Hu Chu. Menjadi pemain wayang orang hanyalah sekedar hobi menurutnya. Hobi yang menyenangkan. Karena, beliau
senang melakukannya dan dapat menghasilkan uang. Karena beliau tidak menjadi pemain tetap wayang orang, beliau menganggap dirinya adalah bukan profesional.
Tapi beliau selalu mengataka n, ”Saya bukan pemain profesional, saya pemain
amatir. Tapi, keahlian saya tidak kalah dengan yang profesiona l.”
5. RETNO TAN